Episode - 29

236 36 1
                                    

Malam tiba..
Sita dan akaash sudah bersiap.
Akaash dengan setelan jaket kulit hitam dan sita dengan dress merah panjang yg memiliki belahan hingga paha tengah.
"Inget honey kamu punya waktu 5 menit untuk keluar jangan sampai kamu berlama-lama dengan kakek-kakek itu"
"Iya kaash aku juga ngga nafsu kali"
"Heh ucapanmu honey"
"Hahaha biar ngga tegang"

Sementara sita hanya membawa tas jinjing ranveer membawa ransel coklat di punggungnya. Ransel tersebut berisi perlengkapan yg mereka butuhkan untuk nanti.

Setelah perjalanan beberapa menit taksi yh di tumpangi sita dan akaash berhenti di gerbang rumah besar kediaman anil kapoor
Sita keluar tanpa akaash, di gerbang susah ada belasan penjaga.

"Maaf nona bisa tunjukan undangan anda?"
"Aku tidak punya tapi aku punya ini"
Sita mengeluarkan kartu nama Anil kapoor berwara gold yg kemarin ia dapat dari anil kapoor.
Penjaga diam sebentar mentap sita curiga.
"Silahkan masuk nona anda sudah di tunggu oleh tuan"
"Thanks"

Sita menyusuri aula besar milik anil kapoor. Di rumah itu memang sedang di adakan pesta besar-besaran. Pesta yg sangat menjijikan.
Saat sita semakin memasuki ruang tesebut ia melihat anil yg sudah tersenyum menyambutnya.
"Babe kemarilah"
"Cih apa katanya babe, jijik iuh" batin sita tak terima tapi sita tetap datang menemuinya.
"Siapa dia?"
"Dia calon ibu tiri kareena"
"Apa?" Ucap tamu-tamu yg berada di kerumunan yg memang sejak tadi bersama anil kapoor.
"Wah kau memilih yg muda sepertinya"
"Haha aku perlu yg bisa membangkitkan hasrat kau tau kan" ucao anil ambigu sita yg mendengar itu bergidik ngeri di buatnya.

"Kau datang sendiri babe?"
"Ya aku selalu sendiri"
"Nice, kita akan bersenang-senang malam ini"
"Aku rasa juga begitu" sita tersenyum penuh arti
"Ah dinama toilet aku rasa aku perlu membeserkan rambutku"
"Kau sudah cantik"
"Aku perlu sempurna"
"Kau benar sayang disana, apa perlu aku antar"
"Jangan menggodaku"
"Hahaha aku suka menggodamu" ucap anil menaikan gadu sita menggoda. Sita tersenyum kecut.

"Sir maaf mengganggu"
"Huh ada apa?"
"Nona kareena belum juga kenbali?"
"Anak itu memang sengaja menghindariku, lacak dia melalui ponselnya"
"Baik sir"

Seketika sita menegang ekspresi wajahnya berubah, kenapa dia tidak berfikir tentang ponsel kareena.
"Babe kau masih disini?"
"Ah iya aku lupa tadi kau menunjuk arah mana?"
"sekarang kau menggodaku sayang"
"Hehe sepertinya begitu"
"Setelah pesta ini oke?"
"I am waiting"

Setelah anil menujukan lagi arah kemana sita harus pergi. Sita bergegas mengambil ponselnya menelfon seseoang.
"Kaash kamu dimana?"
"Di sini" suara akaash yg tiba-tiba sudah berada di belakang tubuh sita.
"Akaash bikin kaget tau"
"Ya abis kamu kaya panik gitu"
"Mereka sudah menyadari kareena, dan dan anil menyuruh anak buahnya untuk melacak dia kita lupa tentang ponselnyakan aduh gimana dong"
"Relax honey.. aku sudah fikitkan itu ko, dia sudah aman di gudang, ya memang aku sengaja membiarkan itu terjadi"
"Hah kenapa?"
"Hehe nanti juga kamu tau, ayo kita lakukan sekarang"
Akaash membuka ranselnya terdapat 3 botol penuh berukuran besar pematik api dan beberapa benda mudah terbakar.
"aku sudah mulai dari lorong:
"Apa sudah di bakar?"
"Belum aku belum aktfian"
"Ini sejenis bom ya"
"Haha ngga honey bom meledak sedengkan ini membakar dan mejalar kamu tau ada untungnya semua dekorasi itu"
"Haha dasar kamu pelit sekali kaash"
"Sudah ayo kita pasang lagi, jika ini berhasil bangunan ini akan terbakar dan menyebar luas dalam waktu kurang dari 10 menit, aku juga sudah membuang isi tabung pemadam api dan aku yakin mobil pemadam kebakaran baru akan tiba setangah jam kemudian dan aku yakin gedung ini sudah terbakar habis"
"Kamu mekirkan ini matang-matang rupanya"
"Jelas this is for you honey"
"thanks aku semakin mencintaimu"
"Ayo dimana kita pasang lagi"
"Disana"

Akaash dan sita terus memasang alat pembakar otomatis dengan detail yg tapat agar.
Satu alat lagi dan semua selesai.
"Hey apa yg kalian lakukan?"
Sita akaash melirik orang tersebut.
"Honey kamu teruskan biar ini aku yg urus"

Akaash berjalan mengahapi pria itu hingga pertarungan tak dapat di hindari lagi.

Duak desigh duak desigh.

Pria itu ambruk di tempat yg salah, beberapa pengawal lain yg menyadari keributan tersebut datang.. kembali terjadi perkelahian. Sita yg baru selesai langsung membantu akaash gaun panjang itu tak menghalanginya untuk menendang dan memukul.
"Honey hati-hati dengan gaunmu"
"Aku tidak akan membiarkan mereka melihatnya sayang don't worry"

Setelah pertarungan yg cukup melelahkan sita berlari meninggalkan akaash, dia tidak bermaksud meninggalkan akaash tapi akaash yg memintanya meski dia tengah terkepung, sungguh sita tidak ingin meninggalkan kekasihnya itu.
Setah bertarung sambil berdebat akhirnya sita setuju meninggalkan akaash sita sudah jauh dari akaash. Tepat saat sita melirik akaash lagi, anil kapoor sudah berada di hadapan akaash, akaash sudah di bekuk.

"Akaash" suara sita melemah.
tak ada yg menyadari tapi sita tau dan sempat melihat jika akaash tersenyum padanya.

"Dia melakukan itu untuk meyelamatkan aku? Kenpa jadi seperti ini? Padahal rencana kita sudah matangkan? Akaash aku pasti datang untukmu kita akan menikah bukan?"
sita mengusap air matanya yg sudah membasahi pipinya, saat ini bukanlah saatnya untuk sita menangis. Sita akan menangis tapi nanti ketika sudah berada didepan altar bersama akaash yg bersumpah di depan tuhan. Ya saat itu sita akan menangis tapi menangis bahagia.
Sita kembali berlari semakin jauh.

"Bocah ingusan siapa kau berani merusak pestaku" bentak anil kapoor sembari menendang wajah akaash yg sudah berlumuran darah, bahakan sesekali anil menjambak memukul kepala akaash dengan kejam.

Sementara akaash tidak bisa melawan tubuhnya sudah terikat di kursi dengan rantai mengelilingi tubuhnya.
Tapi apa yg akaash tunjukan hanya senyum remeh.
"Tuan.."
"Apa?" Teriak anil kesal karna terganggu. Sudah jelas dirinya tengah mengeskusi akaash pengawal malah membuatnya kesal dengan gangguan kecil itu.
"No..noa kareena sudah di temukan"

Kritik saran komen jangan lupa di vote ya 😘

Love And Adventure Season 2 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang