part 3

33.6K 1.1K 1
                                    

Happy reading 😊

Ray sampai di Perusahaan nya , setelah memarkirkan mobilnya di basement ia keluar dari mobilnya dengan wajah menyeramkan setelah kejadian di jalanan yang macet tadi membuat mood nya hancur.

Begitu Ray memasuki perusahaan nya para pegawai wanita langsung terpekik melihat ketampanan CEO mereka itu namun mereka juga tidak berani menyapa karena wajah Ray yang sangat sangar.

(Anggep aja itu fotonya mukanya serem ya si Ray )

Ya ampun pak Ray ganteng banget.

Iya ya ampun badannya itu loh mantep banget jadi pengen meluk.

Ya ampun mimpi apa gua bisa ngeliat dia.

Tapi itu pak Ray serem mukanya.

Aduhhhh... Walaupun serem pak Ray tetep ganteng kok.

Ray tidak mempedulikan bisikan-bisikan dari para pegawai wanita itu , dia langsung masuk ke lift yang diperuntukkan khusus CEO dan tamu - tamu pentingnya nya, Ray langsung menuju kantor nya yang berada di lantai gedung paling atas.

Ray sampai di lantai paling atas, dan ketika pintu lift terbuka Ray dikejutkan kehadiran Erick yang sudah menunggunya di depan pintu lift sambil nyengir seperti orang tanpa dosa.

Begitu melihat Erick rasanya Ray ingin menonjok wajah Erick yang sedang nyengir itu.

Ray berjalan dengan tenang melewati Erick begitu saja, untung saja dia sedang tidak mood memukuli orang.

"Ihhhhh kok Ray ninggalin Erick sihhh" ucap Erick dengan manja.

"Najis Sono lu jauh-jauh " ucap Ray bergidik lalu berlari meninggalkan Erick.

Erick hanya terkekeh melihat Ray berlari menghindari nya.

akhirnya tidak jadi diomelin haha.
Erick bersorak dalam hati.

Ray yang sedang berlari tidak sengaja menabrak orang .

"Woy jalan pake mata dong!! " Ucap Dion kesal.

Yang ditegur hanya menampilkan wajah datarnya.

"Yeeh ternyata elu dari mana aja lu lama Banget dari tadi gua nungguin buat rapat kagak dateng- dateng biasanya juga gak pernah telat ,terus ngapain lu lari-lari". Ucap Dion penasaran.

"Kayak ga tau aja jalanan Jakarta kalo pagi gimana, terus gua lari tuh gara-gara temen absurd lu noh, bawa pulang sono". Ucap Ray .

"Ihhhh Ray kok ninggalin aku sih" ucap Erick tiba-tiba datang.

"Hahh bisa aja lu Rick biar gak kena marah bos lu ". Dion terkekeh melihat kelakuan Erick dia tau kalau Erick sudah begini dia hanya menghindar supaya tidak kena semprot.

karena dia tadi sempat melihat dan mendengar, ketika Erick selesai menelepon Ray dia komat Kamit membaca do'a supaya tidak menjadi samsak hidup milik Ray , karena kalau Ray sudah marah bisa-bisa siapapun menjadi sasaran nya.

Si Erick hanya menampilkan wajah sok polos yang minta di injak ketika mendengar tuduhan si Dion yang 100% benar.

"Kalo mau bawa aja sana bawa nih anak ke perusahaan lu aja , gua gak peduli udah pusing gua ama nih anak" ucap Ray lalu meninggalkan Erick dan Dion.

"Kaga ahh dia juga punya perusahaan sendiri malah numpang kerja di orang". Dion setengah berteriak supaya Ray mendengarnya.

"Aku kan mau deket Ama kamu Ray, tapi kalo kamu mau aku kerja di Dion gak masalah kok". Ucap Erick juga setengah berteriak lalu melirik Dion sambil menarik turunkan alisnya.

My Boss My Calon Imam (Tamat) Sudah Terbit.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang