Part 6

27.6K 961 3
                                    

Happy reading 😊

Kanya POV

Aku terus berlari untuk menghindari para penculik yang sepertinya sudah mengetahui kalau aku kabur, bagaimana aku tau? bukti nya mereka sekarang sedang mengejar ku sambil mengumpat dan juga sambil teriak-teriak.

Aku tidak peduli yang penting aku harus terus berlari kemanapun, walaupun mereka terus teriak-teriak meminta ku berhenti aku tak akan berhenti, aku tidak sebodoh itu, memang kalau mereka teriak-teriak seperti itu aku akan berhenti, ya walaupun aku tadi memang sempat berhenti karena kasihan terhadap mereka tapi aku mau kembali lagi ke keluarga ku makanya aku lari lagi.

Ketika aku sudah kelelahan, dari jauh aku mendengar suara kendaraan yang berlalu lalang .

"Alhamdulillah ada jalan raya"

Aku pun berlari menuju ke arah sumber suara dengan sangat senang, ternyata aku berlari hingga ke dekat area tol, wah ternyata aku disekap jauh dari pemukiman penduduk ternyata.

Aku menengok ke kanan dan ke kiri berharap ada kendaraan yang mau berhenti untuk menolong ku tapi kendaraan yang tadi suaranya berlalu lalang tiba-tiba jadi sepi bahkan tidak ada yang lewat sama sekali, aku jadi semakin panik karena tidak ada kendaraan sama sekali disini.

Dan ketika aku menengok ke belakang para penculik itu sudah dekat dengan ku beberapa langkah, aku yang panik Langsung berlari kembali, ntah aku mau lari kemana intinya aku harus bisa terbebas dari mereka terlebih dahulu, aku terlalu panik saking paniknya sampai tidak ada niatan untuk aku bersembunyi.

Ya Allah lindungilah hamba ya Allah dari para penculik itu ya Allah amin .

Nafasku sudah memburu aku sudah tidak kuat lagi aku ingin istirahat, tapi mereka sudah berada dekat di belakang ku ketika aku sedang menengok ke kanan aku melihat sebuah tempat yang agak terang namun remang-remang.

"Hah aku tau itu apa sepertinya aku bisa ke situ tapi apa bisa ? Sudah optimis saja" ucapku yakin.

Tanpa berpikir panjang aku langsung berlari ke tempat itu, dan tentu saja masih dikejar oleh para penculik yang kelihatan nya belum lelah itu.

Begitu sampai ke tempat itu mataku langsung berbinar walaupun aku harus mengatur nafas terlebih dahulu, mungkin disini aku bisa mendapatkan bantuan secara tempat ini berbeda dengan tempat yang lain kalau malam tempat lain sepi, namun kalau malam justru tempat ini lah yang paling ramai.

"Hah..hah...hah.. i-ini benar kan iya ini CLUB" aku mencoba mengingat nya.

(Wah Kanya tau-tau an Club rupanya )

Begitu aku mau mencari pertolongan di tempat ini, tiba-tiba aku melihat seorang pria yang sedang berjalan sempoyongan keluar dari club mewah itu.

"Bisa gak ya minta tolong sama dia" Aku agak ragu, apalagi terlihat bahwa orang itu sepertinya sedang mabuk.

Tanpa sadar karena terlalu lama berfikir para penculik itu sudah ada di belakangku.

Aku langsung berlari menuju pria yang sedang mabuk itu sambil berteriak, kalau dilihat dari penampilannya yang ada brewok sama kumis-kumis nya gitu sepertinya sudah tua maka aku memanggilnya....

"OM! ..OM! Tolong saya OM! Ada yang mau nyulik saya om!" Ucap ku terengah-engah.

Pria itu hanya menatapku lalu menyeringai begitu aku sampai di depannya, aku sebenarnya takut tapi begitu para penculik itu mendekat aku langsung bersembunyi di belakang pria itu.

POV end

****

Ray POV

Kepalaku benar-benar sakit rasanya seluruh ruangan ini juga ikut berputar.

My Boss My Calon Imam (Tamat) Sudah Terbit.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang