Jika ada kesalahan pada penempatan nama tokohnya kasih tau ya karena terkadang suka typo 😁.
Happy reading 😊
Setelah pihak polisi menghubungi bahwa pelaku utama sudah tertangkap Bayu dan Agra langsung pergi ke kantor polisi dan meminta Kanya dan juga Ratna untuk tetap direstoran.
Setelah sampai mereka langsung menemui polisi yang berjaga untuk meminta ijin supaya bisa menemui dalang utama dari penculikan Kanya.
Setelah itu Agra dan Bayu dibawa ke sel tahanan tempat pelaku utama itu dikurung dan begitu mereka sampai terlihatlah seorang pria sedang duduk yang posisinya membelakangi mereka.
"Hei ada yang ingin bertemu denganmu" ucap sang polisi sambil mengetuk jeruji besi dengan tongkat yang dibawanya.
Setelah itu pria itu berdiri dan langsung menengok, Bayu yang melihat wajah itu langsung membulat kan matanya disertai dengan wajah penuh amarah.
"KAU!" Ucap Bayu geram sambil mengepalkan tangannya.
"Ayah kenal dia ?" tanya Agra.
"Tentu saja ayah mu kenal denganku aku itu calon adik ipar mu" ucap pria itu menjawab pertanyaan Agra dengan suara berat nya.
"Apa maksudmu dan apa alasan mu menculik adikku" tanya Agra datar.
"Maksud ku kau bisa tanya langsung kepada ayah mu itu dan alasan ku hanya satu yaitu aku ingin adikmu menjadi miliku" ucap pria itu sambil menyeringai lalu mendekat ke arah Agra dan Bayu dengan jeruji besi sebagai pembatasnya.
"Jangan harap! Kau bisa memiliki putriku!" Ucap Bayu semakin geram, Agra mencoba untuk menenangkan ayahnya, walaupun dia juga berusaha untuk menahan emosi nya terhadap pria itu.
"Padahal tinggal satu langkah lagi aku akan mendapatkan putrimu tapi para polisi sialan itu berhasil menangkap ku tapi ya kita tunggu saja aku tidak akan lama berada disini dan ketika aku berhasil keluar dari sini kupastikan putrimu akan berada di dalam pelukanku" ucap pria itu lagi sambil tersenyum miring.
Bayu yang sudah kesal langsung mencengkram kerah baju pria itu yang kebetulan pria itu berada didekat pembatas jeruji besi hingga pria itu membentur jeruji besi, Agra yang melihat itu langsung memisahkan ayahnya dibantu sang polisi, sedangkan pria itu hanya diam dan terus tersenyum miring.
Setelah itu Agra dan Bayu diminta keluar oleh polisi yang menemani mereka karena emosi Bayu yang sudah tidak terkontrol.
"Bapak tenang saja kami tidak akan membiarkan pria itu sampai lolos jadi bapak kami harapkan untuk tetap tenang karena dia sudah berada dalam pengawasan pihak berwajib" ucap sang polisi begitu Bayu dan Agra sudah berada di luar ruangan.
Bayu yang mendengarnya hanya mengangguk kan kepalanya.
"Baiklah kalau begitu kami permisi pak terima kasih banyak" ucap Agra mewakili ayahnya yang terlihat masih agak emosi.
"Iya sama-sama kalau begitu hati-hati di jalan" ucap sang polisi, Agra mengangguk dan langsung menuntun ayahnya untuk keluar dari kantor polisi.
Begitu di dalam mobil Bayu langsung ber istighfar berkali-kali bahkan sampai mobilnya berjalan Bayu masih tetap ber istighfar.
Agra yang duduk disebelah ayahnya hanya diam tidak melakukan apa-apa hanya fokus menyetir, jika ayahnya sudah agak tenang dia akan bertanya, setelah melihat ayahnya agak tenang Agra mulai membuka suara.
"Emang tadi siapa si yah kok dia bilang kalo dia itu calon Adik ipar Agra" tanya Agra tapi masih tetap fokus pada jalan didepan nya.
"Hah dia itu dulu sebenernya pernah ngelamar adik kamu" ucap Bayu lebih tenang sambil menyandarkan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Calon Imam (Tamat) Sudah Terbit.
Tâm linh(This is my first story ,kalo jelek maklum yaa) *Sudah terbit (Tersedia dalam e books.) *Sebagian part telah dihapus. "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk b...