Happy reading 😊Psttt...psttt..
Dion terus mengkode Erick bahkan Dion sampai tidak mempedulikan para wanita yang menggoda dan menggelayut manja padanya, namun si Erick tidak juga mendengar nya dan masih terus asik bersenang-senang bersama wanita yang memakai baju kurang bahan itu.
Kesal karena dari tadi panggilan nya tidak diindahkan Dion mengambil bantal sofa didekatnya dan...
PLUK!!
Tepat sasaran bantal itu langsung mengenai wajah Erick, tempat duduk Dion yang berhadapan dengan Erick jugalah yang menyebabkan timpukan itu bisa tepat sasaran.
Para wanita yang sedang bergelayut manja kepada Erick terkejut karena pria yang sedang bersama mereka tiba-tiba kena timpuk bantal sofa.
Erick langsung menengok ke kanan dan kiri untuk mencari orang yang menimpuknya lalu dia melihat Dion yang sedang menatap nya kesal dan dia pun langsung tau kalau dialah pelakunya.
"Eh! Lu apa-apaan sih" ucap Erick kesal sambil memelototi Dion.
"Kalo punya kuping makanya dipake gua dari tadi manggil elu, lu nya gak nengok-nengok!" ucap Dion yang juga kesal.
"Manggil apaan dari tadi pastt..pestt...pastt..pestt.. udah kaya bunyi kentut begitu" ucap Erick kesal.
"Bodo amat ah" ucap Dion pasrah lalu menyenderkan tubuhnya.
"Kenapa sih ?" ucap Erick serius karena melihat rasa gundah sahabat nya itu.
"Gua gak enak sama Ray" ucap Dion akhirnya sambi memejamkan mata.
"Kenapa emang ?" ucap Erick mencondongkan tubuhnya dan semakin serius dia tau mana saatnya serius dan juga bercanda.
Mereka langsung berbicara seolah-olah disana hanya ada mereka berdua dan tidak memperdulikan kehadiran para wanita yang memakai baju kurang bahan itu.
"Lu ngerasa gak kita disini lagi have fun sedangkan Ray disana sendirian pikiran nya lagi semrawut seharusnya kita disana nemenin dia, nenangin dia" ucap Dion sambil memejamkan matanya sejenak.
"Emmm lu bener juga, kalo gitu ayo kita samperin dia aja" ucap Erick setuju.
Dion langsung mengangguk dan langsung meninggalkan ruangan itu dan para wanita yang menemaninya tanpa bicara apa-apa, beda dengan Dion sebelum pergi Erick berbicara kepada para wanita yang menemaninya.
"Ok ladies sorry ya aku malam ini gak bisa menemani kalian karena aku ingin menemani temanku mungkin lain kali kita bisa bersenang-senang kembali" ucap Erick mengakhiri ucapannya dengan kedipan sebelah mata.
"Yahhhhh" suara kekecewaan para wanita yang menemani Erick tadi.
Erick langsung keluar ruangan VIP itu tanpa memperdulikan suara kekecewaan para wanita itu.
Begitu keluar Erick mencari-cari Dion yang sudah meninggalkan nya dan dia melihat Dion yang sedang berbicara dengan bartender yang hampir dipukuli Ray.
Erick lalu menghampiri Dion, dan begitu dia sampai disitu dia langsung menengok kanan kiri karena tidak melihat Ray di dekat meja bar.
Dion yang melihat gelagat Erick seperti sedang mencari orang hilang, tau siapa yang sedang dicari oleh temanya itu.
"Ray udah pulang" ucap Dion santai sambil bersandar pada meja bar.
"Tau dari mana lu" ucap Erick sambil melihat ke arah Dion.
Dion langsung menjawabnya dengan menggerakkan kepalanya ke arah bartender.
Erick yang melihatnya hanya mengangguk sambil mengerucutkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Calon Imam (Tamat) Sudah Terbit.
Spiritual(This is my first story ,kalo jelek maklum yaa) *Sudah terbit (Tersedia dalam e books.) *Sebagian part telah dihapus. "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk b...