Part 7

26.9K 992 0
                                    

Happy reading 😊

DOR!!

Suara itu benar-benar membuat telinga orang yang mendengar nya langsung berdengung.

Kanya memejamkan matanya supaya dia tidak merasakan sakit apapun namun begitu ia memejamkan mata, rasa sakit yang ia tunggu tidak kunjung ia rasakan.

Dan begitu Kanya membuka matanya dia melihat si pria berbadan besar berambut botak itu sedang kesakitan memegang tangannya yang sudah berdarah dengan pistol yang ia pegang sudah terjatuh.

Kanya mematung bukanya pistol tadi diarahkan ke aku ya kenapa justru dia yang kena ucap Kanya dalam hati.

Kanya yang masih diam mematung akibat kejadian yang ia lihat, tiba-tiba tersentak begitu mendengar seseorang memanggil namanya.

"KANYA!.. KANYA!"

Begitu Kanya menengok ia melihat kakak nya dan juga kedua orang tuanya dan di depan mereka ada beberapa polisi yang mengarahkan pistol ke arah Kanya atau tepatnya ke arah si gondrong yang sedang kesakitan, lalu Kanya melihat para polisi itu langsung membekuk si botak dan ketika si gondrong dan si Bimo sadar dari pingsan, mereka tidak bisa berkutik lagi begitu mereka melihat polisi, dan mereka pun langsung diamankan oleh pihak berwajib.

Kanya benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang ini dia melihat kakak nya yang seharusnya pulang besok dari luar negeri ada disini dan Kanya juga melihat kedua orang tuanya yang sedang memandang nya dengan khawatir bercampur senang dan juga sedih .

"Hiks..hiks..hiks.. apa ini bener aku gak mimpi kan" Kanya berucap sambil terisak, setelah itu tiba-tiba pikiran Kanya langsung benar-benar kosong karena terlalu shock, dengan kejadian ini.

"Astaghfirullah Kanya! sadar Kanya!" Sentak Agra begitu ia menghampiri dan melihat Kanya yang tiba-tiba tatapannya berubah jadi kosong.

Kanya langsung sadar dan langsung memeluk kakanya.

"Hiks..hiks..hiks.. kakak Kanya takut" Kanya lalu memeluk kakanya itu Dengan erat cukup lama.

Kanya lalu Melepaskan pelukannya dan menatap kakak nya itu.

"Kakak hiks.. bukanya kakak pulang besok ya" tanya Kanya masih terisak, sambil mengusap air matanya.

"Udah jangan urusin itu dulu nanti kakak jelasin"

Ehem..ehem..

Bayu berdehem dengan keras, karena dari tadi kedua anaknya itu sibuk sendiri dengan percakapan mereka sampai tidak sadar kalau disini ada yang juga sangat khawatir terhadap keadaan putri bungsu nya itu.

Kanya dan Agra yang mendengar suara deheman langsung menengok kearah orang tua mereka itu .

Kanya lalu berlari memeluk kedua orang tuanya sambil menangis kencang.

"Hiks..hiks.. ibu ayah" ucap Kanya terisak dalam pelukan kedua orangtuanya.

"Cup cup cup tenang ya sayang kamu sekarang udah aman gabakal ada yang nyakitin kamu lagi" ucap Ratna menenangkan putri nya itu.

Ratna dan Bayu lalu melepaskan pelukannya, Ratna pun langsung memberondong Kanya dengan pertanyaan.

"Tapi Kanya kamu gak apa-apa kan sayang, kamu gak disakitin kan sama mereka" ucap Ratna khawatir sambil memutar-mutar tubuh putrinya itu.

Kanya menggeleng.

"Alhamdulillah Kanya baik-baik aja Bu" ucap Kanya tersenyum.

Ratna bersyukur karena dia bisa bertemu putrinya lagi dan putrinya kembali dalam keadaan sehat walafiat.

My Boss My Calon Imam (Tamat) Sudah Terbit.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang