Niatnya mau update hari Senin eh tapi sekarang aja dah, lagian author sudah mulai diteror dengan kata 'kapan update ?' nah jadi hari ini deh update nya.
Happy reading 😊
Mia dan Kanya masih dalam perjalanan menuju supermarket, namun lama-kelamaan Mia curiga dengan mobil yang berada di belakangnya.
"Nya, Nya itu mobil yang dibelakang kayaknya ngikutin kita deh dari tadi" Mia berucap agak keras kepada Kanya.
"Namanya juga jalanan, mungkin aja dia satu arah kayak kita, masa kayak gitu aja dicurigain" Kanya berucap santai membuat Mia gemas ingin menjitak kepala Kanya yang terbalut helm itu.
"Iyaudah seterah lu" Mia lalu menunjukkan jalan pintas untuk menuju supermarket untuk mempercepat waktu sekaligus ingin tau apakah mobil itu mengikutinya seperti yang ia pikirkan.
Begitu motor Kanya memasuki jalan yang agak sempit mobil dibelakang Kanya berhenti karena tidak muat untuk masuk jalan itu jadilah mobil itu hanya berhenti di depan jalan itu sambil melihat ke arah motor Kanya yang sudah melaju jauh.
'udah gua duga tuh mobil ngikutin kita, tapi emang dasar nih kunyuk gak percaya sama gua untung tuh mobil gak ngikutin terus' Mia membatin karena kalau ia mengatakan nya kepada Kanya pasti Kanya juga tidak akan percaya jadi percuma saja.
"Alhamdulillah" Kanya menghentikan motor di parkiran supermarket yang cukup besar itu.
Mia turun lalu memberi helm yang ia kenakan kepada Kanya "nih makasih ya udah anterin gua"
Kanya manggut-manggut menjawabnya "jadi bener nanti kamu dijemput papah kamu"
"Iya gua dijemput jadi lu gausah khawatir dan mendingan lu pulang sekarang" Mia mengibaskan tangannya ke arah Kanya.
"Kamu tuh ya ngusir aku, udah dianterin juga" Mia hanya menyengir mendengarnya.
"Yee kan, gua ga mau lu pulang kemaleman" Mia menjawab.
"Yaudah aku duluan ya"
"Iya hati-hati"
"Ok, assalamu'alaikum"
"Waalaikum salam" setelah Kanya pergi Mia memasuki supermarket itu.
Mia menjelajahi rak-rak yang berisi makanan ringan dengan trolly nya sudah penuh dengan belanjaan begitu ia menemukan yang ia cari Mia tersenyum lalu kembali melunturkan senyumnya karena melihat makanan itu terletak dibagian paling atas rak.
"Hadehhh ini niat jualan gak sih kok ditaroh nya tinggi banget" Mia berusaha mengambil nya bahkan sampai jinjit dan lompat-lompat namun usahanya hanya sia-sia bahkan ia tidak menyenggol bungkus makanan itu.
Begitu Mia sudah menyerah rasa hangat langsung menerpa punggungnya ada seseorang tepat dibelakang punggung Mia membuat Mia terkejut sampai tubuh nya kaku tak mampu bergerak.
"Makanya punya badan jangan pendek-pendek" suara familar ditelinga Mia membuat Mia langsung membalikan badannya tepat saat itu juga wajahnya langsung menghadap tepat di sebuah dada bidang, Mia reflek langsung mendorong dada itu menjauh.
"Ngapain pak Erick disini" Mia berucap dengan sedikit kesal karena lagi-lagi ia bertemu Erick.
"Kau kasar sekali Mia" Erick mengelus-elus dadanya dan Mia hanya menjawabnya dengan mendengus kesal.
Erick yang melihatnya hanya tersenyum "Ini, dan untuk pertanyaan mu tadi, disini aku sedang belanja" Erick memberikan makanan ringan itu kepada Mia.
"Gak peduli" Mia mengambil kasar makanan itu dari tangan Erick lalu memasukkan nya ke troli.
"Tadi kan kamu nanya berarti tadi kamu peduli sama saya" Erick tersenyum lalu menoel pipi Mia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Calon Imam (Tamat) Sudah Terbit.
Spiritual(This is my first story ,kalo jelek maklum yaa) *Sudah terbit (Tersedia dalam e books.) *Sebagian part telah dihapus. "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk b...