Chanyeol menatap punggung kai yang melangkah menjauh memasuki kamarnya.
.
.
.
.
.
.
.
Chapter 8
Chanyeol melangkahkan kakinya perlahan menuju kedai yang sangat di kenalnya "5EXSTRACTS". Kedai dimana ia menemukan seseorang yang mampu meluluhkan hatinya. Jika biasanya chanyeol kemari untuk menemui sehun, maka kali ini berbeda.Yah. Hari ini adalah hari minggu dimana acara kompetisi dance yang diikuti sahabatnya di laksanakan. Sebagai sahabat harusnya chanyeol kesana untuk mendukung. Tapi chanyeol tak melakukan hal itu, karena ada hal yang lebih penting. Mempersiapkan tempat di mana sahabatnya akan menyatakan perasaannya.
Bohong jika chanyeol tak terkejut kala mengetahui tempat yang dipilih kai adalah kedai tempat kekasihnya bekerja. Tapi ia berusaha berfikir positif untuk mengenyahkan segala kerisauan yang menyergapnya. Seoul itu luas. Yah sangat luas.
Ceklek..
Ting ting...
Lonceng yang selalu setia menyambut para pelanggan berbunyi. Bersamaan dengan masuknya chanyeol ke dalam kedai."Ouh kau?!"
Chanyeol hanya tersenyum kikuk pada xiumin, yang chanyeol tahu, namja mungil berpipi chubby itu adalah sang pemilik kedai sekaligus teman kai.
Chanyeol memperhatikan sekeliling kedai. Kini kedai bernuansa sederhana itu telah disulap sedemikian rupa sehingga suasana romantis begitu mendominasi.
"Aku park chanyeol, teman kai. Ia yang memintaku untuk membantu".
Xiumin dan beberapa karyawannya pun hanya mengangguk paham. Namun tidak dengan chanyeol. Ia tak dapat memahami kenapa semua pegawainya berangkat tapi dirinya tak melihat sehun. Bahkan ia juga melihat pegawai yang ia ingat bernama johnny. Dan seketika chanyeol mengingat bahwa sang kekasih tengah menemani hyungnya.
Chanyeol menghela nafas, hari ini akan menjadi hari yang melelahkan terlebih ia juga harus menjemput sang noona yang akan segera tiba di korea.
***
Sedangkan kini di seoul National univercity tengah ramai. Mengingat acara kompetisi dance yang dihadiri oleh berbagai agency termasuk SM Ent. Tengah berlangsung. SM akan secara langsung mengajak sang pemenang untuk bergabung menjadi trainer.
Sorak sorai para pendukung terdengar memenuhi gedung utama. Terlebih saat sang MC memanggil sosok sang prince seoul national univercity. Kim kai.Sehun dan kedua orang tua kai hanya terdiam dengan wajah tegang. Meski kompetisi dance bukanlah hal baru bagi kai. Tapi tetap saja. Ini adalah jalan yang besar untuk menuju impian kai menjadi dancer terkenal.
Acara berjalan dengan lancar hampir seharian, bahkan kini menjelang sore. Namun tak mengapa karena kai menerima hasil yang sepadan. Yah ia menjuarai kompetisi itu.
"Terima kasih telah mendukungku meraih mimpiku sehun-ah"
Sehun membalas pelukan kai. Ia tahu kini namja itu tengah menangis haru dalam pelukannya.
"Aku akan selalu mendukungmu hyung".
"Aku masih memiliki satu impian".
Kai reflek melepas pelukannya serta mengusap air mata yang sempat meluncur dari matanya. Kini maniknya menatap dalam sehun.
"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. Maukah?"
Sehun ingin menolak karena malam ini chanyeol berniat mengenalkan sang noona padanya. Ia sudah menolak ajakan chanyeol untuk membantunya mempersiapkan acara untuk sahabat chanyeol. Namun disisi lain sehun juga tak mungkin merusak suasana hati kai yang tengah berbahagia. Hingga mengangguk adalah hal yang tepat menurut sehun.
"Baiklah. Hari ini kau pulang ke rumah saja ne. Agar hyung tak perlu menjemputmu nanti malam".
Sehun kembali mengangguk. Namun setelahnya ia memisahkan diri untuk menghubungi sang kekasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Americano Coffee
Hayran KurguAmericano coffee. Aku menyukainya. Semakin menyukainya. Namun Perlahan rasa suka itu melukaiku....