Dan chanyeol berhenti tanpa menoleh.
"Aku akan mengucapkannya nanti....Suara itu bergetar.
Saat dialtar".
Setelah itu chanyeol benar benar menghilang dibalik pintu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Chapter 9Sejak hari itu sehun benar benar kesulitan mencari chanyeol, terhitung sudah hampir dua minggu. Ia bahkan selalu menunggu chanyeol di cafe miliknya. Tapi chanyeol juga tak menampakkan batang hidungnya. Sehun tahu chanyeol kecewa dan terluka.
"Aku juga terluka chanyeol-ah".
Sehun tak lagi mampu membendung buliran air matanya. Ini adalah kesekian kalinya sehun menunggu chanyeol hingga sore di cafe milik chanyeol. Dan hasilnya tetap sama. Namja tinggi itu tak pernah terlihat. Bahkan para pegawainya pun tak ada yang tahu.
Ting
From : kai hyung
Sehun-ah hyung sudah di depan.Sehun melangkahkan kakinya menuju kai. Yah, semenjak kompetisi itu usai. Maka kebiasaan rutin kai untuk menjemputnya kembali lagi. Hal itu pula yang membuat sehun tak leluasa untuk mencari chanyeolnya.
"Sehun-ah apa kau baik? Kau terlihat pucat"
Sehun hanya tersenyum dan menggeleng. Karena wajah pucatnya tak mampu menggambarkan rasa sakit hatinya. Dan sehun tak ingin membuat kai merasa bersalah akan keadaannya.
"Baiklah. Jika ada apa apa hubungi hyung. Karena hyung harus mengurus sahabat hyung setelah mengantarmu".
Refleks sehun menatap kai yang masih terfokus pada setirnya. Jantungnya berdegup kencang saat mendengar kata 'sahabat' dari bibir kai.
"Ada dengannya? Apa dia baik baik saja?"
Kai sempat mengernyit menangkap nada khawatir yang begitu kentara dalam perkataan sehun.
"Aku tak tahu. Kami jarang bertemu. Dan noonanya memintaku untuk menemuinya. Karena ia harus kembali ke Amerika".
Sehun jelas tahu sosok yang tengah mereka bicarakan. Dan itu membuat sehun meremat tangannya kuat. Berusaha menahan rasa sesak yang tiba tiba menyergap dadanya.
"Hyung..
"Yah"
"Aku ikut".
Sehun tahu mungkin kehadirannya bersama kai bisa saja memperburuk perasaan mereka. Tapi sehun tak bisa lagi menahannya. Ia begitu merindukan wajah tampan yang biasa menyambutnya setiap hari, merindukan suara berat yang meramaikan harinya dan merindukan perlakuan namja yang masih berstatus sebagai kekasihnya itu.
"Baiklah. Tapi kita ke flatmu dulu".
Sehun mengangguk setuju.
Tak membutuhkan waktu lama untuk sekedar mengganti pakaian bagi sehun. Karena kini ada rasa khawatir yang menyergapnya mengenai keadaan chanyeol. Dan itu membuatnya tak bisa memikirkan apapun selain keadaan chanyeol.
"Hyung kajja".
"Cepat sekali".
Sehun tak menanggapi perkataan kai. Ia hanya segera memasuki mobil kai dan duduk manis. Membuat kai segera menyusulnya.
Perjalanan dari flat sehun menuju apartemen chanyeol cukup jauh. Dan hal itu tanpa sadar membuat sehun menggigit bibirnya kuat. Berusaha menahan isakan yang ingin keluar. Karena demi Tuhan. Bahkan chanyeol setiap hari rela mengantar sehun dan itu menggunakan bus.
Ckitt...
"Kajja"
Sehun sedikit meragu. Bahkan langkahnya begitu pelan mengikuti langkah kai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Americano Coffee
FanfictionAmericano coffee. Aku menyukainya. Semakin menyukainya. Namun Perlahan rasa suka itu melukaiku....