AC 15

1.4K 103 32
                                        

Dan akhirnya ia memilih untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju asrama. Meski pikirannya bahkan tak tertuju ke sana sama sekali. Ia hanya meikirkan keadaan sehun. Mungkinkah sehun bermain di belakangnya?
.
.
.
.
.
.
.
.
Klik.
"Latihan cukup! Lain kali pastikan kalian berkonsentrasi penuh pada latihan".

Seruan sang pelatih keras terdengar di ruang dance praktek.
"Kai-ah kau baik?".
Kai menatap kyungsoo sejenak. Merasa bersalah karena terus membuat mereka mengulang latihan berkali kali.

"Aaku... baik"

Terdengar helaan nafas dari kyungsoo. Tentu dia tahu bahwa kai tidak baik baik saja.

"Mau keluar sebentar?"

Kai mengangkat alisnya bingung.

"Minum sedikit ku pikir tak masalah".

Kai terlihat antusias.

"Apa tak apa?"

Tanpa menjawab lebih panjang, kyungsoo lebih memilih menarik tangan kai.
Mereka menuju kedai soju terdekat dari SM Building

"Minumlah. Aku yang traktir"

Kai kembali tersenyum. Inilah yang ia suka dari kyungsoo. Sosoknya begitu pengertian. Selalu memiliki cara membuat kai merasa nyaman bersamanya.

"Kyungsoo-ah"

"Hmm..

"Tentang perkataanmu tadi pagi. Apa kau yakin?"

Kyungsoo beralih menatap kai bingung. Dia bingung tentu saja. Mereka bersama sejak pagi dan tentu banyak sekali perkataan yang ia lontarkan.

"Tentang kondisi sehun".

Kyungsoo kini mengangguk paham.
"Aku tidak terlalu tahu. Ada baiknya kau cek sendiri. Mungkin benar kau akan menjadi seorang ayah".

Sorot manik kai meredup. Dan kyungsoo dapat melihat jelas hal itu. Dengan ragu ia menggenggam jemari kai. Mengusapnya lembut.
"Ada masalah dengan itu?"

"Aku belum pernah melakukan 'itu' dengan sehun".

"MWOO!!"

Oke. Ini bukan salah kyungsoo jika ia terkejut. Oh ayolah sudah 2 bulan dan mereka belum melakukan hubungan intim. Kyungsoo tau kai sibuk, sangat sibuk malah. Tapi itu terlalu mustahil.

"Kau bercanda"

Perkataan kyungsoo tak pelak membuat kekehan miris dari kai. Seakan menegaskan betapa menyedihkannya hubungan rumah tangganya.

"Tapi bagaimana bisa?"

Masih dengan raut tak percayanya kyungsoo bertanya penasaran.

"Dia terlihat seperti ketakutan. Aku jadi tak tega. Dia juga sering merasa mual saat aku menciumnya".

"Dan kau tahan?"

"Itu alasanku lebih memilih bersamamu di asrama daripada di apartemen"

Kyungsoo memandang kai sendu, rasanya sangat pantas jika perkataannya mengusik pikiran namja tan itu. Tentu Kyungsoo tau bahwa namja tan itu sangat mencintai sehun. Bahkan bagi kai kebahagiaan sehun adalah prioritas utamanya. Jujur terselip rasa iri dalam dirinya . Kebaikan apa yang sehun buat sampai mendapatkan cinta yang begitu besar dari seseorang?

Drtt..drrttt..
Hingga suara ponsel kyungsoo mengalihkan perhatian mereka. Dan nama si pemanggil sukses membuat kyungsoo segera menyeret kai untuk segera kembali ke asrama.

"Yakk! kyungsoo-ah lepaskan!"

Kyungsoo tak menghirauankan racauan kai. Dia dengan segera membawa kai kembali. Dia tidak mau mendengar omelan dari sekretaris Lee karena keluar tanpa ijin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Americano CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang