Tanpa menunggu balasan, kai segera bersiap tidur.
Sebagai sahabat yang baik, kai tak ingin membuat hari pertama chanyeol kuliah berantakan karena kesiangan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Chapter 3
Seorang namja manis nampak menggerutu kesal menatap ponselnya. Pagi cerahnya sedikit ternodai oleh ulah orang yang Semalam meminta untuk dibangunkan pagi hari.Tentu saja sehun, namja manis itu menggerutu karena membangunkan kai dipagi hari bukanlah hal mudah terlebih melalui dering ponsel. Dan sialnya lagi ia memiliki jadwal kuliah pagi, yang membuatnya berjalan tergesah menuju universitasnya.
Sehun tak menggunakan bus atau alat transportasi lainnya. Mengingat jarak flat dan universitasnya yang cukup dekat.
BRUKK..
dan kesialannya semakin lengkap kala badan rampingnya bertubrukan dengan tubuh seseorang yang jelas lebih besar. Karena kini pantat sehun sukses menempel tanah.
Tidak. Sehun bukan tipe orang yang akan berteriak teriak memaki orang lain. Terlebih hanya karena insiden yang tidak disengaja seperti ini. Jadi sehun memilih berdiri dan membersihkan celananya yang kotor tanpa melihat pelaku penabrak yang tengah menatapnya.
"Maaf aku tak sengaja"
Perlahan pergerakan tangan sehun terhenti kala telinganya mendengar suara berat yang tak asing. Suara yang mampu membuat gelenyar aneh dalam dirinya. Perlahan manik hazel itu terangkat, mencoba memastikan analisanya tentang pemilik suara berat tersebut.
Deg.
Sehun sukses membulatkan maniknya bersamaan dengan senyum yang cerah yang terkembang dari sosok bersuara berat itu.
"Chanyeol-ssi"
Chanyeol, namja tersebut semakin mengembangkan senyum tampannya kala tebakannya tepat. Yah chanyeol memang tak sengaja menabrak sehun karena ia memang terburu buru. Namun saat manik kelamnya menatap lebih jeli tubuh ramping yang ditubruknya. Chanyeol justru tersenyum senang. Ia mengurungkan niatnya untuk mengeluarkan sumpah serapahnya. Dan lebih memilih mengucapkan 'maaf' lebih dulu.
"Hey sehun-ah. Aku tak tahu jika seoul sesempit ini"
Sehun hanya tersenyum ragu. Bahkan bayangan chanyeol semalam belum hilang. Dan sekarang ia kembali dipertemukan dengan namja tinggi yang mampu membuat sehun lupa akan...
"Astaga jam kuliahku!"
Sehun terpekik tanpa sadar, membuat chanyeol sedikit tersentak kaget. Belum sempat bertanya lebih lanjut, sehun telah meninggalkannya dengan tergesa. Sebuah senyum manis terpasang di wajah tampan chanyeol. Tanpa ragu kaki jenjang chanyeol mengikuti langkah tergesa sehun, mengabaikan tatapan kagum serta pemujaan yang tertuju padanya dari mahasiswa ataupun mahasiswi korea univercity.
Hal wajar jika kampus kedatangan seorang mahasiswa baru. Terlebih dengan kadar ketampanan diatas rata rata.Beberapa kali chanyeol tampak menguap bosan. Terhitung sudah Hampir dua jam dia duduk di depan kelas sehun. Menghabiskan waktunya yang bisa ia gunakan untuk membereskan urusan pendaftarannya. Harusnya chanyeol tak perlu repot repot untuk menunggu sehun seperti orang bodoh. Namun nampaknya seorang oh sehun mampu membuatnya terlihat seperti orang bodoh.
Perhatian chanyeol teralih pada mahasiswa yang mulai berhamburan meninggalkan kelas ekonomi yang ditempati. Seketika raut bosannya terganti dengan wajah berseri.
Grep..
Sehun terkejut bukan main saat seseorang secara tiba tiba menggenggam pergelangan tangannya. Terlebih lagi kala netra hazelnya menatap sosok chanyeol yang tengah terduduk serta menatapnya dengan tersenyum. Namun sehun segera menguasai tubuh serta ekspresinya menjadi senormal mungkin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Americano Coffee
FanfictionAmericano coffee. Aku menyukainya. Semakin menyukainya. Namun Perlahan rasa suka itu melukaiku....