Riana 1

8K 326 10
                                    

Assalamualaikum...

Perkenalkan nama ku Riana Larasaty,  usiaku 22 tahun.
Aku anak ke 2 dari 2 bersaudara. Hari ini ibuku melepasku dengan berat...
ibu tak berhenti menangis dan memelukku.

" Ri... Apa kamu benar-benar siap dengan keputusanmu nak? " ibu mengelus-elus punggungku.

" riana siap bu " aku tersenyum memandang ibu.

" tapi ri, nanti kamu di sana bagaimana? Sedangkan susah sinyal... Tempatnya kan dipedalaman ri,  ibu khawatir sayang "

" bu... Riana cuma 1 tahun saja,  ibu percaya sama riana, riana bisa jaga diri "

Tak hentinya ibu meneteskan air mata,  berkali - kali memelukku,  mengelus punggungku.

" ri.. Jaga diri baik-baik ya sayang... Ibu akan selalu merindukanmu nak "

" bu... Ibu juga jaga kesehatan ya bu,  mbak Dea akan selalu jaga ibu,  nanti riana 2 bulan sekali akan turun ketempat yang ada signal jadi kita bisa videocall "

" sudah - sudah nangisnya bu... Riana biar tenang diperjalanan,  ibu sama dea, dea akan jaga ibu selalu. "

Ibu memelukku dan mbak dea.
Semenjak ayah meninggal,  aku tau ibu merasa kesepian, mbak dea seorang polwan yang berdinas dikota solo yang tak jarang meninggalkan ibu dirumah karena tugasnya. Berkali-kali ibu meminta mbak dea menikah dengan mas pras, laki-laki yang sudah 5 tahun menjalin hubungan dengan mbak dea, mas pras berniat menikah tahun ini... Tapi mbak dea menolak dengan alasan karir.
Mas pras adalah seorang perwira TNI AD, yang kapan pun waktunya bisa dipindah tugaskan mengikuti jabatan, karena itu alasan mbak dea belum siap dipinang,  belum siap mengikuti kemana mas pras ditugaskan.

Dan 2 minggu yang lalu akupun mengambil keputusan besar,  aku memutuskan untuk menerima tawaran mengajar dipedalaman agar aku bisa menjadi pegawai negeri.

" ri.. Kalo disana kamu jaga kesehatan, jaga diri baik-baik " mbak dea memelukku, dipintu masuk bandara.

" iya mbak,  riana pasti bisa jaga diri,  titip ibu ya mbak "

" iya ri... Ibu akan baik-baik saja bersamaku.  "

" bu... Riana pergi dulu ya bu,  riana sayang ibu " tak bisa lagi aku membendung air mata ketika memeluk ibu,  ibu yang sangat mencintai dan menyayangi kami anak-anaknya.

" sayang,  nanti ibu pasti kangen "

" bu jangan nangis lagi ya bu, riana mau pergi dulu... Assalamualaikum bu "

Ibu dan mbak dea melepasku pergi.

****

Nunukan, kalimantan utara

Perjalanan yang jauh dan panjang untuk bisa kekota kecil ini.
Yah... Kota kecil...
Dan kota ini bukanlah tujuanku,  masih ada 6 jam perjalanan menggunakan longbut ( red : perahu mesin ) untuk menuju desa yang akan aku tempati.

Diatas perahu Aku melihat sekelilingku, hutan dan air...
Aku menghirup dalam-dalam udara yang jauh dari debu.

Ds. Simantobol

Aku baru saja sampai didesa ini,  desa yang akan aku tinggali selama 1 tahun kedepan, mengabdikan ilmuku untuk anak-anak didesa tertinggal.

Aku disambut oleh ketua adat disini.
Sangat ramah dan baik...
Aku diberi tempat tinggal,  hanya lampu 5 watt yang menerangi seluruh ruangan rumah bapak surya.

" pak... Disini kalo pagi belanja sayur dimana? "

" tidak ada riana,  semua mengandalkan alam, jika ingin belanja sayur mayur atau yang lainnya riana bisa turun kekecamatan mensalong "

Aku manggut-manggut mendengarkan penjelasan pak surya.
Ini perjalanan hidup yang mengesankan untukku.
Apa aku benar-benar bisa hidup disini? 
Tanpa sinyal, minim listrik.

Menunggu cinta Riana Diujung NegeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang