Menunggu cinta Riana Diujung Negeri

part 25

" assalamualaikum "

" Waalaikumsalam " papa mama menyambut kami bertiga dengan bahagia.

Mama memelukku, melepas rindu

" Mama kangen sekali sama kamu ri, gimana ri kamu sehat kan? "

" Alhamdulillah riana sehat ma, mama sama papa sehat juga kan ? "

" Mama sama papa sangat sehat sekali "

Aku memeluk mama.

" Ehhh.... Ibaass sayang "

Sambut mbak risa.

Aku memeluk mbak risa, dulu mbak risa kakak iparku, tapi karena sekarang aku jadi istri mas bayu, mbak risa jadi adik iparku.
Tapi karena sudah terbiasa aku memenggil mbak jadi tidak masalah.

" Sehat ri? "

" Sehat donk mbak.. alhamdulillah , mbak risa sehat ?"

" Iya aku juga sehat. Kebetulan banget ya kita semua kumpul gini "

" Iya mbak mumpung mas bayu hari ini off, jadi ngajakin ke rumah mama. "

" Udah kerumah ibumu ri? " Tanya mama

" Sudah mah, tadi sebelum kesini riana sama mas bayu kerumah ibu dulu "

" Ibumu gimana? Sehat ? "

" Sehat mah, cuma katanya sepi karena gak ada riana. "

" Mbak dhea gak pulang kesini ?"

" Mas praa belum ada cuti mah, apalagi mbak dhea lagi hamil anak ke 2, kata ibu mbak dhea lagi mabuk "

" Tuuhh dhea aja udah hamil, kamu kapan ri ngasih cucu mama lagi ?"

" Mmm.."

" Ya sabar donk ma, nanti Allah pasti kasih buat kita berdua , ya kan ri ?"  Sahut mas bayu.

" I..iya mas "

" Iya tapi mama itu kan juga pengen dapet cucu lagi dari kalian. Kalian menikah kan sudah 3 tahun, apa gak sebaiknya program di spesialis saja ?"

" Iya... Apa gak sebaiknya begitu mas ?" Sahut mbak risa.

" Iya nanti ris, kita berdua juga udah berusaha kok"

" Kalian berdua nginap dirumah mama kan? "

" Gak bisa donk ma, besok aku udah banyak pasien "

" Aduh bayu... Mama juga masih kangen sama ibas"

" Bayu janji deh ma, nanti bayu ambil cuti biar bisa lama "

" Beneran ya ?"

" Iya mama " mas bayu memeluk mama.

" Ehh ayok makan ri, mama tadi masak sayur sop "

" Iya mbak "

***
Aku berada dalam kamar mas bayu dirumah mama.

Aku terdiam ketika semua menuntutku untuk hamil anak mas bayu.

Ya allah apa aku bisa ....
Aku memebenamkan kedua telapak tangan ku ke wajah ku.

Aku memeluk foto mas erlang.

Mas ... Aku kangen kamu.
Hari ini aku lagi dirumah mama.

Masih ada foto pernikahan kita dikamar kita dulu.
Aku meneteskan air mata.
Aku sangat merindukan mas erlang.

Mas seandainya aku melakukan kewajibanku sebagai istri mas bayu, apa aku bisa.

Aku minta maaf mas....aku minta maaf...

Aku menangis sesenggukan memeluk foto mas erlang.

****
Jam 7 malam aku dan mas bayu berpamitan pulang .

Dalam perjalanan aku hanya memilih diam.
Melihat keluar jendela mobil, hujan rintik-rintik.

Sesampainya dirumah aku menggendong ibas yang sudah tertidur sejak dalam perjalanan.

" Biar aku yang gendong ibas ri"

" Ndak usah mas, biar riana aja. Riana mau istirahat "

Bergegas aku menidurkan ibas dikamar, dan aku segera mandi membersihkan diri.

Ketika aku membuka pintu, aku terkejut ada mas bayu didalam kamar ibas.

Sedangkan aku tak berjilbab .

" Mas... Ngapain mas disini ?"

" Maaf ri, aku cuma ngembalikan mainan ibas tadi ketinggalan dimobil. "

" Ri.. aku bisa minta tolong ?"

" Minta tolong apa ?"

" Bikinkan aku mi instan "

" Mas laper ?"

Mas bayu tersenyum dan mengangguk.

" Riana bikinkan dulu "

Aku turun ke dapur dan memasakkan mi untuk mas bayu.

" Kamu gak berjilbab ri ?"

" Kan riana tadi abis mandi , kenapa ? Jelek ya ?"

" Enggak, kamu cantik "

Aku tersenyum .

" Ni mi nya "

" Makasih ya ri "

Aku duduk di hadapan mas bayu, aku memandangnya yang sedang lahap.

" Kamu gak tidur ?"

" Tunggu mas bayu selesai makan "

" Kamu mau ?"

Kali ini mas bayu menyuapi satu sendok mi instan kepadaku.

" Kamu kenapa ri sejak dari tempat mama kamu diem terus ? "

" Gak apa mas "

" Kamu marah ya ,mama sama risa ndesak kamu terus kapan hamil?"

Aku menggelengkan kepala.

" Kamu gak usah pikirin ya, aku yang tau... Dan aku mau nunggu kamu sampai kamu bener-bener siap "

Aku memeluk hangat mas bayu.

Laki-laki tersabar yang Allah ciptakan untuk aku.

****