Erlangga-
" abang , tangan abang kenapa bang? Kenapa bisa berdarah begini? "
Tampak raut kecemasan diwajah eli setelah mengetahui tanganku terluka.
" aku gak apa-apa "
" tapi abang terluka, biar eli obatin ya bang "
" gak usah eli, ini hanya luka kecil... Dikasih plester juga sembuh "
" tapi bang ini darahnya banyak "
" eli, aku mau istirahat "
Aku berlalu meninggalkan eli.
***
" sudah eli, mungkin erlang capek... Kamu jangan khawatir ya " mama menenangkan eli yang meneteskan air mata.
" tapi bang erlang luka mah "
" iya sudah nanti biar diobatin sama bibik"
" bik... Obatin tangan erlang "
" nggeh bu " sahut bibik kepada mama.
" ma... Apa sebegitu tertutupnya bang erlang kepadaku mah, bang erlang sama sekali tidak menghiraukanku... Aku ini kan calon istrinya ma "
" sudah jangan berfikiran macam-macam eli, mungkin erlang hanya kecapek an saja"
" aku tau mah, bang erlang gak cinta sama aku... Tapi kenapa mah? Aku kurangnya dimana? "
Eli menangis sesenggukan dipelukan mama." sudah ya eli, lebih baik kamu pulang dan tenangkan pikiran dulu, mungkin saja erlang Di tempat dinas lagi banyak kerjaan, atau lagi ada masalah dengan temannya "
****
" lang... Ada apa? Kenapa bisa sampai luka? "
" erlang gak apa mah, tadi jatuh "
" jangan bohong sama mama "
" iya ma, erlang gak apa... "
" lang... Jangan begitu sama eli, mama tau kamu gak cinta sama dia... Tapi tetaplah bersikap baik lang, eli hanya ingin memperhatikanmu "
" biar dia tau mah, erlang gak suka "
" iya mama tau, tapi bersikaplah dewasa sayang, bagaimanapun juga eli itu wanita... jangan kasar "
***
Riana -
" dek ada arif datang "
" mbak dea mau kemana? "
" mau jalan sama mas pras "
" oh yaudah mbak hati-hati "
" eh... Ada arif tuh, temuin sana "
" kenapa mbak dea gak bilang aja sih kalo aku udah tidur "
" eh... Jangan gitu dia datang jauh-jauh dari magelang... Lagian kan ini weekand masa jam segini dah tidur, udah sana temuin dulu "
" iya-iya "
Dengan langkah gontai aku datang menemui mas arif yang sudah menungguku diruang tamu.
" mas... "
" riana... Kamu sudah tidur? "
" belum mas, lagi rebahan aja "
" kamu sudah makan? "
" belum "
" yaudah ayok beli bakso "
" emm... "
" sudah ayok , aku laper ri.. Belum makan dari tadi siang berangkat dari magelang "
" iya mas, riana ganti baju dulu "
***
Aku dan mas arif menuju warung bakso yang berada dialun-alun solo.
" tadi mas sampai jam berapa disolo? "
" jam 5 sore, mas kan dari magelang udah siang, naik bis langsung turun tempat bude "
" oh... "
" besok kerumah bude ya ri "
" riana gak bisa mas, besok riana mau ke sekolah "
" besok kan minggu ri "
" iya tapi riana ada jam bimbel mas "
" ri... Kapan kamu siap? "
" siap apa mas? "
" siap ngajukan permohonan nikah kita "
" nanti dulu mas, sekep jabatanku belum turun, sayangkan mas kalo aku gak jadi pegawai "
" kira-kira kapan? "
" ya dalam 3 bulan ini... "
" kalo gitu abis kamu pengangkatan gimana ri? "
" gimana apanya? "
" ya nikahnya "
" apa gak sebaiknya kita nunggu mbak dea dulu mas... Aku gak enak mas kalo ngelangkahin mbak Dea... "
" yaudah terserah kamu aja ri siapnya kapan "
Kami berdua melanjutkan makan bakso dan pulang.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/141745768-288-k927876.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu cinta Riana Diujung Negeri
Short Storyaku Riana... aku adalah seorang Guru yang ditugaskan dipedalaman Kalimantan. demi mendapatkan gelar Pegawai Negeri, aku rela tinggal disebuah desa yang tertinggal. dan disini aku mengenalnya dan jatuh cinta...