Erlangga-
Diujung negeri ini sudah ku jalani 3 bulan...
Aku memperhatikan gadis berdarah jawa yang sudah 3 bulan bertemu setiap hari denganku.
Riana... Dia wanita yang anggun, sangat penyabar saat menghadapi murid-muridnya. Sejak ada riana suasana sekolah yang berada di desa terpencil ini menjadi berbeda, anak-anak ceria...
Riana... Dia gadis cantik, selalu ada desiran hati bila aku berada didekatnya.
Aku takut jika jatuh cinta kepadamu riana...Tawamu... Senyummu... Aku tak bisa melepaskan wajahmu dalam pikiranku.
" riana, mau kemana? "
Aku melihat riana membawa tas ransel di punggungnya." mas erlang, riana mau kemensalong "
" untuk apa? "
" riana rindu ibu "
" aku antar "
" gak usah mas... Riana bisa sendiri "
" maksudnya aku sekalian ke sana riana, aku juga sudah lama belum dapat sinyal "
" oh gitu... Yasudah kalo mau berangkat sama-sama riana tunggu "
" yasudah ayok " reflek aku menggandeng tangan riana.
****
Riana-
Deg... Hatiku tiba-tiba berdebar saat Mas erlang menggenggam tanganku.
Pelan aku melepaskan." maaf riana "
Aku hanya tersenyum kepadanya.
Aku mengikuti langkah mas erlang menuju pos dimana mas erlang dan teman-temannya tinggal.
" riana kamu tunggu disini "
" iya mas "
Mas erlang memintaku duduk di kursi kayu diantara pepohonan.
" maaf mbak siapa ya? "
Suara laki-laki menyapaku." saya riana mas "
" ada keperluan apa disini? "
" saya menunggu mas erlang"
" erlangga? "
" iya "
" Dengan mbak siapa?"
" Saya riana"
" Saya arif "
" Kamu pacarnya erlangga?"
" Oh.. bukan mas , kami hanya berteman. Kebetulan saya adalah guru bantu di sekolah ujung sana "
" Senang berkenalan dengan mu riana "
Aku tersenyum kepada laki-laki yang baru saja aku kenal.
" Saya permisi dulu riana "
" Silahkan mas "
Laki-laki berbadan tegap itu meninggalkanku dan menuju kedalam pos.
***
Erlangga-
" lang... Ada yang nungguin kamu tuh, cewek " bang arif menepuk pundak ku.
" siap iya bang, itu teman saya "
" teman? Pacar kamu apa teman? "
" teman bang "
" terus kamu mau kemana ini kok kemas-kemas? "
" saya mau turun bang, sudah lama gak tlp orang tua saya "
" bukannya kamu jadi guru bantu lang? "
" anak-anak libur tengah semester bang, jadi lumayan bisa dapat libur juga. "
" oh gitu... Yaudah kamu hati-hati dijalan, nanti jangan lama-lama ya lang "
" iya bang, palingan saya cuma seminggu, kebetulan teman saya mau sekalian bareng bang "
" Oke "
" siap iya bang, saya ijin permisi dulu bang"
***
" loh lang kamu mau kemana? "
Riko buru-buru meletakkan kopi diatas meja makan." ke mensalong dulu ko, aku mau TLP keluarga "
" ada apa? Kok buru-buru? "
" gak ada apa-apa waktunya pas aja aku mau turun cari sinyal "
Riko terus saja membuntuti ku hingga aku berada dihadapan riana.
" woooohhh ini to yang bikin buru-buru? "
Riana tersenyum pada riko.
" kenalin ini riana "
Riana menjabat tangan riko, mereka berdua kenalan.
" pada mau kemana ini? "
" kamu ini dari tadi nanya terus, kepo! "
" eleh... Kamu nih ya lang giliran punya temen bening aja disembunyikan "
" bening, emangnya air? "
" iya air jigong mu kui " timpal riko kepadaku
Riana tertawa melihat tingkahku dan riko yang saling ejek.
" sudah aku berangkat dulu, sudah ditunggu kapal "
" yowes ati-ati jangan lama-lama dibawah, alasan aja nyari sinyal "
" ya bawel "
***
Riana -
Berada diatas perahu mesin membuatku sedikit rasa takut karena air sedang pasang. Pemandangan yang indah di sekeliling ku tak bisa lepas dari mataku.
Indah... Ya sungguh indah...
" riana, maafkan temanku tadi ya "
" Teman yang mana? Mas arif ?"
" Arif? Kamu kenal sama bang arif?"
" Baru kenal tadi. "
"Ohh..."
" Kenapa mas ?"
" Gak apa-apa "
" mas deket banget ya sama mas riko? "
" iya, dia itu sahabat ku ,cuma anaknya memang sedikit tengil "
" iya gak apa mas " aku tertawa mendengar cerita tentang mas riko.
6 jam perjalanan diatas air akhirnya sampai juga.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu cinta Riana Diujung Negeri
Contoaku Riana... aku adalah seorang Guru yang ditugaskan dipedalaman Kalimantan. demi mendapatkan gelar Pegawai Negeri, aku rela tinggal disebuah desa yang tertinggal. dan disini aku mengenalnya dan jatuh cinta...