riana 4

3.3K 202 0
                                    

Erlangga-

Diujung negeri ini sudah ku jalani 3 bulan...

Aku memperhatikan gadis berdarah jawa yang sudah 3 bulan bertemu setiap hari denganku.

Riana... Dia wanita yang anggun, sangat penyabar saat menghadapi murid-muridnya. Sejak ada riana suasana sekolah yang berada di desa terpencil ini menjadi berbeda, anak-anak ceria...

Riana... Dia gadis cantik, selalu ada desiran hati bila aku berada didekatnya.
Aku takut jika jatuh cinta kepadamu riana...

Tawamu... Senyummu... Aku tak bisa melepaskan wajahmu dalam pikiranku.

" riana, mau kemana? "
Aku melihat riana membawa tas ransel di punggungnya.

" mas erlang, riana mau  kemensalong "

" untuk apa? "

" riana rindu ibu "

" aku antar "

" gak usah mas... Riana bisa sendiri "

" maksudnya aku sekalian ke sana riana, aku juga sudah lama belum dapat sinyal "

" oh gitu... Yasudah kalo mau berangkat sama-sama riana tunggu "

" yasudah ayok " reflek aku menggandeng tangan riana.

****

Riana-

Deg... Hatiku tiba-tiba berdebar saat Mas erlang menggenggam tanganku.
Pelan aku melepaskan.

" maaf riana "

Aku hanya tersenyum kepadanya.

Aku mengikuti langkah mas erlang menuju pos dimana mas erlang dan teman-temannya tinggal.

" riana kamu tunggu disini "

" iya mas "

Mas erlang memintaku duduk di kursi kayu diantara pepohonan.

" maaf mbak siapa ya? "
Suara laki-laki menyapaku.

" saya riana mas "

" ada keperluan apa disini? "

" saya menunggu mas erlang"

" erlangga? "

" iya "

" Dengan mbak siapa?"

" Saya riana"

" Saya arif "

" Kamu pacarnya erlangga?"

" Oh.. bukan mas , kami hanya berteman. Kebetulan saya adalah guru bantu di sekolah ujung sana "

" Senang berkenalan dengan mu riana "

Aku tersenyum kepada laki-laki yang baru saja aku kenal.

" Saya permisi dulu riana "

" Silahkan mas "

Laki-laki berbadan tegap itu meninggalkanku dan menuju kedalam pos.

***

Erlangga-

" lang... Ada yang nungguin kamu tuh, cewek " bang arif menepuk pundak ku.

" siap iya bang, itu teman saya "

" teman? Pacar kamu apa teman? "

" teman bang "

" terus kamu mau kemana ini kok kemas-kemas? "

" saya mau turun bang, sudah lama gak tlp orang tua saya "

" bukannya kamu jadi guru bantu lang? "

" anak-anak libur tengah semester bang, jadi lumayan bisa dapat libur juga. "

" oh gitu... Yaudah kamu hati-hati dijalan, nanti jangan lama-lama ya lang "

" iya bang, palingan saya cuma seminggu, kebetulan teman saya mau sekalian bareng bang "

" Oke "

" siap iya bang, saya ijin permisi dulu bang"

***

" loh lang kamu mau kemana? "
Riko buru-buru meletakkan kopi diatas meja makan.

" ke mensalong dulu ko, aku mau TLP keluarga "

" ada apa? Kok buru-buru? "

" gak ada apa-apa waktunya pas aja aku mau turun cari sinyal "

Riko terus saja membuntuti ku hingga aku berada dihadapan riana.

" woooohhh ini to yang bikin buru-buru? "

Riana tersenyum pada riko.

" kenalin ini riana "

Riana menjabat tangan riko, mereka berdua kenalan.

" pada mau kemana ini? "

" kamu ini dari tadi nanya terus, kepo! "

" eleh... Kamu nih ya lang giliran punya temen bening aja disembunyikan "

" bening, emangnya air? "

" iya air jigong mu kui " timpal riko kepadaku

Riana tertawa melihat tingkahku dan riko yang saling ejek.

" sudah aku berangkat dulu, sudah ditunggu kapal "

" yowes ati-ati jangan lama-lama dibawah, alasan aja nyari sinyal "

" ya bawel "

***

Riana -

Berada diatas perahu mesin membuatku sedikit rasa takut karena air sedang pasang. Pemandangan yang indah di sekeliling ku tak bisa lepas dari mataku.

Indah... Ya sungguh indah...

" riana, maafkan temanku tadi ya "

" Teman yang mana? Mas arif ?"

" Arif? Kamu kenal sama bang arif?"

" Baru kenal tadi. "

"Ohh..."

" Kenapa mas ?"

" Gak apa-apa "

" mas deket banget ya sama mas riko? "

" iya, dia itu sahabat ku ,cuma anaknya memang sedikit tengil "

" iya gak apa mas " aku tertawa mendengar cerita tentang mas riko.

6 jam perjalanan diatas air akhirnya sampai juga.

***

Menunggu cinta Riana Diujung NegeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang