part 21

681 44 0
                                    

" assalamualaikum "

" Waalaikumsalam " jawabku.

" Papaaaaa " ibas kecil berlari dan meminta gendong.

Dengan sigap mas bayu menangkap dan menggendong ibas yang sangat manja.

" Anak papa sayang " mas bayu menggelitik badan ibas ...

Ibas tertawa lepas dipelukan mas bayu.

" Papa kok lama si pulangnya ?"

" Iya sayang, papa ada pasien banyak. Maaf ya papa pulangnya telat "

Aku meminta tas kerja mas bayu, dan menyimpan ditempat biasa.

" Mas... Mandi dulu ya, riana udah siapin makan malam buat mas bayu "

" Terimakasih ya ri... "

" Ibas... Ayok kekamar sayang, udah jam 7 malam, ibas bobok ya... "

" Ibas mau sama papa maaa... "
Ibas kecil merengek ...

" Sayang... Papa kan baru pulang, biar papa bersih-bersih badan , terus makan, terus temenin ibas kekamar. Besok kan ibas sekolah "

" Yaudah "

Aku menggandeng tangan ibas mengantarkannya ke kamar.

" Ri.. temani aku makan ya "

" Iya mas "

****
Aku adalah istri dari mas bayu...
Aku memperlakukannya layaknya seorang suami.
Dari awal menikah 3 tahun lalu kebiasaanku tak pernah berubah.

Aku selalu menemaninya makan.
Mas Bayu selalu makan masakanku, tak pernah makan diluar.

Aku yang selalu mengambilkan nasi untuknya.
Menyiapkan baju dokternya.

Mengantar kedepan saat dia berangkat kerja, dan menunggunya saat dia pulang.

Tapi... Sampai detik ini, aku belum bisa menerima cintanya.
Cintaku hanya untuk alm. Suamiku... Mas erlang.
Aku belum bisa membalas cinta mas bayu.
Aku tau dia laki-laki baik, laki-laki yang bertanggung jawab.
Laki-laki penyayang...
Mas bayu sangat menyayangi ibas anakku.
Memperlakukan ibas seperti anak kandungnya sendiri.
Memperlakukan ku sebagai istri.
Mas bayu menyayangiku...
Tapi hatiku masih beku...
Aku tau aku salah...
Tapi aku tak ingin memaksakan hatiku, aku ingin cintaku tumbuh tanpa ada rasa terpaksa.
Dan mas bayu mengerti itu.

3 tahun aku berumah tangga dengan mas bayu.
Tidak pernah aku tidur satu kamar dengannya.

Aku tidur bersama ibas.
Dan mas bayu dikamarnya sendiri....
Tapi sikap mas bayu sangat mengerti aku.
Mas bayu tidak pernah menuntut itu...
Tidak pernah marah kepadaku...
Tunggu aku pasti mencintai mu suatu saat nanti mas....

" Ri... "

" Ehh iya mas "

" Kenapa ? Kok bengong ?"

Aku tersenyum melihatnya

" Kok senyum sih ?"

" Enggak apa mas , mas bayu udah selesai makannya ?"

" Udah.. kamu diet ya, kok gak makan? "

" Enggak kok, riana makan cuma dikit "

" Diet? "

" Gak mas "

" Gak usah diet gitu ri... Nanti sakit, inget loh kamu punya magh "

" Iya siap pak bos kuu "

" Mas riana kekamar dulu ya "

" Iya "

Aku beranjak dari meja makan

" Ri.. "

" Ya " aku menoleh

" Mimpiin aku ya " sambil tersenyum mas bayu memandangku

Aku membalas senyumnya.

" Insha allah mas "

****

Menunggu cinta Riana Diujung NegeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang