Riana -
📲 riana : " halo assalamualaikum bu... Ini riana bu "
Ibu : " riana... Sayang " terdengar suara ibu bergetar menahan tangis.
Riana : " bu... Apa ibu sehat? "
Ibu : " ibu sehat sayang, riana gimana denganmu nak? Kenapa baru tlp ibu "
Riana : " alhamdulillah bu riana sehat, maafkan riana ya bu baru sempat tlp, riana baru dapat libur bu... "
Ibu : " riana... Ibu kangen nak "
Riana : " bu... Sabar ya bu, riana akan segera pulang jika tugas riana sudah selesai, ibu selalu doakan riana ya bu "
Ibu : " iya nak... Ibu selalu mendoakanmu "
Riana : " bu.. Mbak dea mana? "
Ibu : " mbak dea dinas nak... Nanti sore baru pulang , riana... Kamu sudah makan nak? "
Riana : " riana sudah makan bu "
Ibu : " berapa lama tinggal di sini nak? "
Riana : " hanya seminggu bu, karena anak-anak akan bersekolah lagi, riana gak sendiri kok bu "
Ibu : " riana sama siapa? "
Riana : " sama teman riana bu namanya mas erlang "
Ibu : " riana jaga kesehatan ya nduk... "
Riana : " iya bu, sudah dulu TLP nya ya bu, riana belum mandi, ibu jaga kesehatan "
Ibu : " iya sayang... Nanti jangan lupa TLP mbak dea juga ya "
Riana : " ya bu nanti riana TLP mbak dea"
Tak bisa ku membendung air mata mendengar suara ibu.
***
Erlangga -
Ku perhatikan riana yang sedang berbincang dengan ibunya.
Riana wanita yang baik.
Dia sangat menyayangi ibunya....Baru kali ini aku melihat raut wajah rindu yang mendalam hingga riana meneteskan air mata.
" riana... Kamu nangis? "
Reflek riana mengusap-usap air mata yang jatuh ke pipi.
" ndak mas.. Riana cuma rindu ibu aja "
" sayang sekali kamu sama ibu mu riana"
" ya mas... Kasian ibu sendirian "
" ayahmu? Atau saudara? "
" ayah sudah meninggal mas... Kalo mbak dea dinas "
" Oh punya kakak?"
" Punya "
" mbak kerja dimana? "
" mbak dea itu polwan "
" polwan? "
" iya mbak dea itu polwan, hanya mbak dea yang mau menjadi penerus ayah "
" ayahmu dulu polisi? "
" iya mas.. Ayah polisi "
" kenapa kamu gak ikutan jadi polwan? "
Riana tersenyum...
" riana maunya jadi guru aja mas , kalo riana jadi polwan, sekarang riana gak disini, gak ketemu sama mas erlang "
Riana.. Kamu adalah gadis sederhana, apa adanya, sungguh beruntung laki-laki yang nanti menjadi suamimu.
" mas... Mas... "
Suara riana mengejutkanku
" kok ngelamun? "
" iya ngelamunin kamu "
Riana tertawa...
" ih... Mas erlang ternyata bisa gombal juga"
" riana... Ayok kita makan dulu, laper nih..."
" ayok... "
Sambil menyusuri jalan aku dan riana bercanda tawa... Aku merasakan kenyamanan berada disisi riana.
Gadis yang periang, mampu membuat suasana menjadi zona nyaman.****
Riana -
" mas erlang gak TLP orang tua mas mumpung ada sinyal?"
" iya nanti saja "
" mmmm... Riana "
" ya... "
" Aku mau bilang sesuatu "
" Apa? " Aku mengangkat alis.
" aku cinta kamu "
Uhuk... Uhuk... Uhukk
Oemji... Apa yang aku dengar barusan???
Kenapa laki-laki di hadapanku menyatakan cintanya." maaf riana, kamu jadi tersedak "
" gak mas.. aku gak apa "
" Kamu gak apa kan ?"
"Aku cuma kaget "
Sambil minum air putih, ku sedot air yang berada dalam gelas hingga habis.
Aku gugup, bingung, dan deg deg kan..." maaf riana.. Mungkin menurut kamu ini terlalu cepat, jujur aku sendiri gak tau mulai kapan aku jatuh cinta sama kamu "
Aku hanya terdiam...
" maaf mas... Riana belum bisa kasih jawaban apapun saat ini "
" iya mas tau... Mas mengerti , mas akan menunggu jawaban itu "
" mas... Riana permisi dulu mau istirahat"
Aku berjalan menyusuri jalan menuju tempat dimana aku menginap, sejujurnya tempat aku menginap bersebelahan dengan mas erlang, tapi aku sendiri saat ini.
Aku sangat terkejut dengan pernyataan cinta dari mas erlang.
Sejujurnya aku juga mulai menyukainya, tapi aku tak ingin secepat itu menilai kebaikannya.Aku belum tau siapa mas erlang.
Aku memilih meninggalkan mas erlang dan menuju losmen dimana aku tinggal untuk sementara.
Ku rebahkan badanku, ku pejamkan mataku.
Selama ini aku memang tak pernah mengenal yang namanya cinta, didalam pikiranku hanya ada pendidikan dan karir, hingga aku lupa bagaimana rasanya jatuh cinta.
Erlangga... Laki-laki yang beberapa bulan ini dekat denganku, bersikap baik padaku ternyata ia memendam rasa cinta untukku.
Huft. Aku menghela nafas....
Entahlah... Jika memang ia jodohku, maka Allah akan mendekatkannya untukku.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu cinta Riana Diujung Negeri
Contoaku Riana... aku adalah seorang Guru yang ditugaskan dipedalaman Kalimantan. demi mendapatkan gelar Pegawai Negeri, aku rela tinggal disebuah desa yang tertinggal. dan disini aku mengenalnya dan jatuh cinta...