part 24

640 39 0
                                    

Jam 20.00

Malam ini aku asik nonton TV, karena ibas sudah tidur karena kecapek an seharian main bersama mas bayu.

Mas bayu datang membaya cemilan dan duduk disampingku.

" Ri... Emang kamu kenal dimana sama pak arif ?"

" Pak arif ? Yang tadi ketemu ?"

" Iya... "

" Aku pernah dilamar sama dia "

Uhuk..uhuk..

" Mas ...mas bayu gak apa kan?"
Aku terkejut melihat mas bayu tiba-tiba tersedak.

" Hah? Dilamar?"

" Iya... Aku pernah dilamar sama dia "

" Terus ?"

" Terus apanya ?"

" Terus kenapa kamu nikahnya sama adek aku ?"

" Ya karena aku cintanya sama erlang, bukan sama dia. " Jawabku lirih.

" Dan cinta kamu belum ada sama sekali untukku ri ?"

Aku terdiam...

" Maafin aku mas, aku belum siap "

Mas bayu menggegam tanganku.

" Aku tunggu sampai kamu siap ri... Sampai kamu mencintai aku "

" Aku tau ini salah mas, tapi aku benar-benar belum bisa melupakan mas erlang "

Mas bayu mengusap pipiku.

" Erlang gak salah pilih istri, kamu baik, kamu tulus. Aku pernah dengar cerita dari mama bagaimana erlang memperjuangkan mu untuk menjadi istrinya. Dan apa yang mama ceritakan itu benar. Aku tau kamu belum siap seutuhnya menjadi istriku. Tapi kamu memperlakukan aku selayaknya suami. Kamu menyiapkan semuanya keperluanku, kamu mengurusku dengan baik. Aku sayang sama kamu ri... "

Aku mencium tangan mas bayu.

" Terimakasih mas bayu mengerti keadaan ku. "

Setelah itu aku pergi kekamar ibas untuk istirahat.

***
07.00

" Selamat pagi anak papa "

Cup.
Mas bayu mencium pipi ibas ...

" Selamat pagi mama "

Cup...
Aku terkejut
Tiba-tiba mas bayu mencium keningku dan memanggilku mama.

" Hari papa off , jadi gimana kalo kita kerumah uti? "

" Yeyeyeyeyye ibas mau kerumah uti "

" Gak sekalian kerumah mama mas ? "

" Iya pa... Ibas juga kangen sama eyang "

" Iya oke  deh... "

Hari ini kami bertiga berencana mengunjungi ibu dan mama.

Jam 09.00 pagi kita bertiga bertolak kerumah ibu dulu...

Rumah
Orang tua ku.

" Assaalamualaikum "

" Waalaikumsalam ayo masuk, uti masak enak lo.."

" Ehhhh sayangnya uti... "

Ibas memeluk ibu.

" Utiii.. ibas kangen "

" Sama uti juga kangen "

" Bu " aku mencium tangan ibu.

" apa kabar ri? "

" Baik bu...ibu gimana "

" Ibu juga baik..."

" Mbak dhea gak tlp bu?"

" Tlp ibu setiap hari, biasa lah mbak mu kan lagi mabuk-mabuknya hamil anak ke 2 ,jadi manja sekali "

Aku tersenyum mendengar cerita mbak dea, kakak ku satu-satunya yang sekarang tinggal di aceh karena mengikuti suaminya.

" Riana jadi kangen sama mbak dea "

" Iya ibu juga. Rumah jadi sepi gak ada kalian berdua. "

" Memangnya silvi kemana bu ?"

" Silvi ada, tiap pagi kan kuliah "

" Tapi ibu gak apa kan ? "

" Gak apa-apa, silvi itu anaknya baik sekali. Nurut, rajin, semoga saja skripsinya cepat selesai "

Ibu melihat keluar cendela, memperhatikan mas bayu bersenda gurau dengan ibas.

" Nduk... Kapan kamu hamil?" .

" Belum bu "

" Kamu ndak program ? "

" Belum"

" Atau kamu KB? Ndak usah KB nduk biar bayu mendapatkan keturunan "

" Ndak bu, riana ndak kb "

" Bayu itu laki-laki baik. Ibu lihat dia sangat menyayangi ibas seperti anaknya sendiri. Ibas juga sudah cukup umur untuk punya adek lagi. Apa ndak sebaiknya kamu hamil lagi ri ?"

" Iya bu.. semoga riana dan mas bayu cepat diberikan momongan "

" Hari ini nginep kan ri ?"

" Riana gak bisa nginap bu, besok mas bayu kerumah sakit lagi "

" Yasudah kamu kerumah mama mu sana, mumpung ada waktu gini dibagi-bagi ri "

" Iya bu, nanti riana kerumah mama juga kok "

" Pasti mama mu juga kangen, kalian kan jarang ada libur "

" Iya bu "

Aku rindu sekali dengan ibu, karena kesibukan mas bayu yang membuat kita jarang sekali menjenguk orang tua.

Padahal jarak rumah kami cuma 2 jam .

Tapi kami hanya bisa datang satu bulan sekali.

" Ti... Uti... "

" Iya sayang "

" Ibas mau kerumah eyang dulu ya ti "

" Iya sayang, uti sebenernya masih kangen sama ibas. Tapi eyang juga kangen sama ibas. "

" Iya uti sehat terus ya, besok ibas main sini lagi "

" Iya sayang ,hati-hati ya "

Aku dan mas bayu berpamitan pulang.

***


Menunggu cinta Riana Diujung NegeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang