riana 14

2.5K 162 1
                                    

Riana-

" apa kamu tidak bisa menolaknya ri? "

" gak bisa mas, aku harus berangkat "

Siang ini mas arif menemuiku di solo karena dia mendengar kabar aku akan berangkat keperbatasan lagi.

" berapa lama kamu disana? "

" sebentar saja mas, mungkin hanya 1 minggu "

Mas arif menghela nafas...

" tapi kita akan ngurus permohonan nikah kita ri... "

" mas... Riana cuma 1 minggu "
Aku berusaha meyakinkan mas arif yang terlihat gelisah.

" yasudah mas riana mau pulang dulu ya, riana mau siap-siap "

Baru saja aku berdiri dari tempat duduk, mas arif menahan tanganku.

" kita sudahi saja ri hubungan kita "

Aku terkejut dan duduk kembali.

" maksudnya mas apa? "

" jangan menyiksa hatimu untuk tetap terus bertahan denganku "

Hening...

" aku tau kamu tidak pernah mencintaiku, yang kamu inginkan hanya erlang bukan aku "

" kenapa mas bahas dia lagi? "

" aku melihat kenyataan itu sudah membuat ku sakit ri, aku tidak akan memaksamu lagi untuk menikah denganku dan mencintaiku "

" mas aku... "

" sudahlah ri... Aku tidak mau melukai kamu dan aku... " kata mas arif lirih.

Aku hanya diam tertunduk.

" pergilah ri... Suatu saat kamu akan temui cinta sejatimu, bukan aku ri "

Air mataku menetes dipipi.

" aku minta maaf mas sudah melukaimu "

" aku sudah maafkan kamu ri.. Kamu tidak perlu meminta maaf "

Mas arif berlalu pergi meninggalkan ku.

Aku pandang punggung laki-laki yang berjiwa besar, mengikhlaskan dan melepaskan ku.

***

" ri... Berapa lama di sana? "

" mungkin hanya seminggu bu "

" kamu sudah pamit sama arif? "

" sudah bu "
Aku memegang pundak ibu.

" kenapa? "

" riana sayang ibu "
Aku memeluk ibu erat, ibu yang menurutku adalah ibu tersabar di dunia, ibu yang sangat menyayangi anak-anaknya.

" nanti di sana hati-hati ya, cepat pulang jika sudah selesai "

" iya bu, riana akan cepat pulang "

Bu... Ibu tidak tau perasaan riana sekarang, mas arif mengakhiri semuanya bu... Rasanya riana belum sanggup untuk jujur kepada ibu, riana takut ibu kecewa.

Maafkan riana ya bu... Riana janji akan memberikan senyum bahagia untuk ibu.

***

Perbatasan RI-malaysia

" selamat pagi bu riana "

" pagi bu... "

Bu kristi kepala sekolah menyapaku pagi ini, sudah 2 hari aku berada diujung indonesia mempersiapkan segala sesuatu keperluan anak-anak yang akan pindah bersekolah di solo.

" bu terimakasih telah membantu anak-anak sampai akhirnya bisa mendapatkan beasiswa "

" bu... Bukan saya, tapi anak-anak lah yang memiliki semangat belajar "

" sekali lagi terima kasih ya bu riana "

" sama-sama bu "

" saya permisi dulu bu, saya ingin ke kelas menyapa anak-anak "

***

" selamat pa ,- " hatiku berdegup kencang melihat sesosok laki-laki yang tersenyum di hadapanku, dia duduk dibangku paling depan bersama anak-anak, mereka semua tersenyum kepadaku. Laki-laki itu menatapku dan memberikan senyum manisnya...

" selamat pagi ibu guru cantik " sapanya kepadaku.

" mas "

" iya aku... "

Tanpa berkata apapun aku keluar dari ruang kelas meninggalkan anak-anak.

" riana tunggu!!! "

Aku berhenti didepan kelas "

" buat apa mas kesini? "

" kamu lupa... Kamu pernah bilang kan kalo kita berjodoh, kita berdua akan bertemu lagi ditempat dimana kita dipertemukan untuk pertama kalinya. Dan kita berdua bertemu lagi, disini... "

" untuk apa mas "

" untuk jemput kamu, membawamu dihadapan orang tuaku, kamu adalah untukku riana "

" cukup mas !! Itu dulu... "

Hatiku terasa sesak saat mengingat kejadian 2 tahun lalu...

Disini untuk pertama kalinya jatuh cinta, pada laki-laki yang ada di hadapanku.
Tapi disini pula aku merasakan sakit ketika tau laki-laki yang aku cintai sudah memiliki calon istri.

" kalo kamu masih berfikir aku ini milik eli, kamu salah "
Teriakan mas erlang kepadaku.

" aku membatalkan rencana pernikahanku dengan eli, karena harga diri ku dan keluargaku lebih penting dan kamu riana adalah hidupku "

***

Menunggu cinta Riana Diujung NegeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang