"Lo dateng?" tanya Rumi lembut
"Hmm" gumam Icha sambil duduk dipinggir rooftop sekolah
"To the point aja dah"ucap Icha malas
" sebenarnya gue--"
🎈🎈
"Gue apa?" tanya Icha mengulangi pernyataan yang digantungkan oleh Rumi barusan
"Emh..."
"Icha!"
"Tio?"
"Lo bolos?sama dia?" ucap tio tak percaya sambil menunjuk kearah Rumi
"I--iya" Icha gelagapan,pasalnya Icha sudah berjanji tidak akan menemui Rumi tanpa seizinnya
"Gak usah dijelasin,gue ngerti,sekarang lo ikut gue atau diem disini--" Rumi menatap Icha penuh harap untuk berada disini "SAMA DIA?" tio menekan semua kalimat akhir yang terlontar sambil menatap tajam kearah Rumi
"Emh maaf"
"Gue balik ke kelas sama tio ya,bye" Icha menggenggam tio menuju kelas tanpa peduli apa yang dikatakan Rumi nantinya
🎀🎀🎀
"Ya kenapa harus disitu cha" sahut raut cemas dilontarkan tio karena begitu khawatir dengan sikap Icha yang belakangan ini berubah
"Ya dia ngajak ketemu disitu kok" sahut Icha dengan sewot,perdebatan hebat terjadi di koridor lab,tapi disini sepi karena kegiatan KBM
"Kalo lo lebih percaya ke dia yaudah!gue cuma berusaha melindungi lu!tapi lo gak kasih gue kesempatan buat buktiin sebesar apa cinta gue ke lo cha!lo gak mau hargain gue!" bentak tio dengan nada menggebu-gebu
"B--bukan gitu m--maksudny--"
"Stop!gue udah sadar kok cha,makasih,sekarang dengan sikap lo yang kaya gini bikin gue sadar,bahwa apa?bahwa gue gak pantes perjuangin lo yang perfect,ya ya ya,sama Rumi sana!gua gak pernah tuntut lo buat sana gue,puas?!"
"Tio..." lirih Icha
Tio berbalik sambil meninggalkan Icha
"Cha.."
"Rere?dari kapan lo disitu?"
"Dari tio yang mulai marah"
"Re..."
Icha berjalan maju kearah Rere dan memeluk Rere dengan erat
"Udah cha udah"
Mata icha memanas,mengeluarkan sesuatu,tubuhnya gemetar menahan isak tangis yang mulai tak bisa dibendung
"Icha?"
Rere melepas pelukan Icha begitupun sang empunya air mata
"Hai kak" ucap Rere
"Sejak kapan lo disitu?!" tanya Icha sinis,bagi Icha,dia adalah orang paling munafik,karena dia,tio marah padanya
"Barusan,plis jangan nangisin dia,gak pantes" Rumi memegang bahu ku
"Lepas!" Icha menghentakkan pundaknya sambil mundur dan tersenyum sinis
"Lo yang bikin tio marah sama gue"
"Tapi kalian kan suka berantem,putusin aja sih" jawab Rumi acuh
"Diem lo brengsek!lo penghancur kebahagiaan gue!dia pacar gue!lah lo siapa?!dasar pho cap sempak JB,gak modal!" maki Icha tidak jelas
" Kan bahagianya gue sama lo cha,gue sayang lo"ucap Rumi sambil menatap mata Icha,
"Bahagia lo sama gue?" tanya Icha, "denger ya RUMI PUTRA ADHITAMA, lo boleh bahagia dengan apapun yang lo mau,tapi bahagia lo jangan sampe bikin rusak kebahagiaan orang lain! Gue gak suka lo ngancurin kebahagiaan orang lain rum" suaranya terdengar lantang menahan amarah
"Cara lo murahan,emang belum puas ngerusak karir orang?sekarang ngancurin kebahagiaan orang? Murahan banget sih lo" sindir Icha
"Harus banget ya ngerusak harga diri orang demi menjaga image lo?!"
"..."
"Harus banget phoin orang demi KEEGOISAN LO SENDIRI?"
"..."
"Harus banget ya buka aib orang buat dapet topik pembicaraan dan pusat perhatian?come on!itu MEMALUKAN,MURAHAN PULA!"
Rumi yang menunduk kini mendongak kearah Icha,matanya memerah,dadanya naik turun,nafasnya tak beraturan
"MAU LO APA?!" bentak Rumi
"Hahaha kedok nya kebuka sekarang,yang katanya sih lemah lembut,ternyata busuk!" sindir Rere,Rumi menatap tajam kearahnya
"Icha!" suara laki laki dibelakang Icha membuat semua bungkam
🎆🎆🎆🎆🎆🎆
Bersambung....
Hai guys!makasih banyak yang udah baca cerita gak jelas ini!!yang alurnya suka bentrok bin aneh
Tolong kangenin authornya!:v
Jangan lupa vote dan maapin typo yang merajalela! Thks all😅😚
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Kapten Basket VS Cewek Bawel ✔
Подростковая литератураCinta, persahabatan, kebencian dan dilema. Semua itu tercampur aduk ketika Icha mulai menyukai seorang kapten basket. Satu persatu masalah bermunculan, pergantian si kapten basket hingga ujian persahabatan antara Tio dan Icha,ujian mereka tak lain a...