Saat Icha dan Tio masih fokus menonton televisi, ada seseorang mengetuk pintu
"Assalamualaikum" ucap sumber suara dari pintu
"Waalaikumsal-- KAK LISYA!" pekik Icha kegirangan sambil berlari menuju Allisya dan memeluknya erat
"Jawab dulu dong salam nya" ucap Allisya sambil mencubit pelan hidung Icha
"Waalaikumsalam" sahut Icha dengan senyum lebarnya
Manis banget anjir batin tio
"Iya dah kalo udah ada yang ditunggu semua dilupain" racau Wahyu menyindir Icha
"Apa si" ketus Icha
"Masuk kak" ujar tio
"Yeh" sahut Icha malas sambil berjalan menuju sofa
"Kak sini kak" ucap Icha sambil menepuk-nepuk bagian sofa yang kosong untuk ditempati Lisya,dia pun berjalan dan duduk di samping Icha
"Siapa de?" tanya lisya
"Tem--"
"Pacar kak" tio menyelak
"Apaan sih lo!" teriak Icha,lalu dia melempar bantal kearah tio
"Awhh" pekik tio ketika bantal itu mendarat tepat diwajahnya,Icha tertawa puas melihat kejadian konyol itu
"Hussh jangan gitu dek,kasian pacarnya"
Dih kok kak lisya malah bela si kutu kupret ini sih?! Icha membatin
"Apa sii kak" Icha malas dan mulai merajuk lagi
"Dia masih malu malu gitu kak,padahal mah di--"
"Diem lo ah!" bentak Icha
"Kak pinjem hape kakak deh" ucap Icha pada Wahyu
"Nih" dia menyodorkan ponselnya "buat apaan emang?" dia menarik kembali ponselnya sebelum digenggam Icha
"Ish" Icha berdecak sebal, "Mau telepon Mama" ucap Icha manja
"Belom juga sehari" gumam Wahyu sambil memberikan ponselnya,Icha tengah sibuk mengetik nama Mama dikontak milik kakaknya itu,tio yang tidak tau apa apa akhirnya bertanya
"Tante Nafi emang kemana?" tanya tio
"Mama lagi ada meeting di luar kota,bakal balik antara ntar malem kalo ngga besok" jelas Wahyu
"Daerah mana kak?" tanya tio
"Bandung"
"Ah?jauh banget masa" tio mulai kebingungan sendiri
"Ya namanya jug--"
"Mamaaaa icaaa kangennnn" teriak gadis itu menyebut panggilan 'mama' pada seseorang dibalik ponsel itu membuat Wahyu menghentikan omongannya
"..."
"Cepet pulang maaa" sahut Icha manja
"..."
"SERIUS MA?!"
"..."
"Asyikkk aku sayang Mama"
"..."
"Emang Mama selesai meeting jam berapa?"
"..."
"Oke deh,aku tunggu telepon Mama nanti,love you mom"
"..."
"Yeay!!!" pekik Icha sambil melempar ponsel Wahyu
Prak
"ICHAAAAAAAAAAAAA!"
"A--anu kak m-- me---maaf" Icha gugup
"Kan tuh layarnya retak chaaa" teriak Wahyu sambil mengusap usap layar ponselnya
"Cek dulu,touchscreen nya bisa gak?jangan nyalahin Icha terus dong,mungkin dia refleks" ucap Allisya menengahi konflik yang akan segera terjadi,bisa bisa mereka akan membuat rumah ini hancur
Icha tersenyum menang,disini ada yang membelanya ketika Mama nya pergi
"Aku sayang kakak" ucap Icha sambil memeluk Allisya
"Emang lo denger apaan sih dari Mama lo?Ampe segitu seneng nya?" tanya tio
"Mama bakal pulang malam ini kak!yehey aku seneng!!!"ucap Icha pada Wahyu
Yang nanya siapa,jawab ke siapa batin tio
" yaudah kalo gitu,biar gue sama Icha main keluar bentar ya,suntuk"ucap tio
"Tapi lo masih pake seragam tau yo" ucap Icha
"Nanti gue pulang dulu,sebentar yaa" ucap tio menenangkan
"Iya,hati hati" ucap Icha pelan
"Hah?apa?!ulang ulang" ucap tio antusias
"Iya,cepet mati" ucap Icha mengulang kembali namun dengan kalimat bertentangan
"Perasaan gua dengernya hati hati dah" ujar tio sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal "yaudah lah gue pulang dulu ya" ucap tio sambil bangkit berdiri disusul Icha,Wahyu dan Allisya
"Ca anterin keluar" ujar tio
"Iya kak"
😚🎉😚🎉😚🎉
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Kapten Basket VS Cewek Bawel ✔
Fiksi RemajaCinta, persahabatan, kebencian dan dilema. Semua itu tercampur aduk ketika Icha mulai menyukai seorang kapten basket. Satu persatu masalah bermunculan, pergantian si kapten basket hingga ujian persahabatan antara Tio dan Icha,ujian mereka tak lain a...