Icha mengerjapkan matanya berkali kali,matanya yang mulanya menyipit mulai terbuka lebar,menatap langit langit UKS sambil mengernyitkan dahinya. Icha mencoba duduk tegap
"Enghh" erang Icha sambil mencoba duduk dengan tegap dan badannya agak sedikit gemetar karena baru tersadar dari rehat sejenak nya
Orang yang tengah asyik berkutat dengan ponselnya bergegas menghampiri Icha karena mendengar erangan dari mulut gadis itu
"Cha lo gapapa?"
"Gak apa apa re,gue dimana?" ucap Icha sambil memegang keningnya
"Lo di UKS,tadi lo pingsan,lo kenapa sih cha?" pertanyaan bertubi-tubi dilontarkan dari mulut Rere
Icha mencoba mengingat kejadian tadi "awhh" erang Icha sambil memijat pelan dahinya
"Cha!!cha?!" pekik Rere histeris sambil memegang Pundak Icha
"Oh iya!" Rere langsung mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak,dan menemukan sebuah nama yang tertera dilayar itu.... Tio
Altiomahes
Yo?
Lo dimana eh
Icha sadar,pala nya sakit,katanya nyesek dada nya gimana nih?!Hah?ada guru EGE
Gimana dongUdah gece izin aja sana
Jangan perhitungan bangetGua lagi di tukang bubur
Lah tadi kata lo masih dikelas
Pas lo nulis nama Icha,gua langsung keluar anjay
Lah bego,cepet udah ah
(Read)-oOo-
"
Cha?" Rere berdiri dari duduknya,semenjak Icha mengerang kesakitan di dada dan kepalanya,dan melihat gadis itu memejamkan matanya
"Cha lo kenapa sih" lirih Rere sambil menyentuh dahinya
"Enghh" Icha lagi lagi bergerak menggeliat "suussshtt" Rere mendesis pelan sambil menepuk puncak kepalanya
Kreeek
"Shuuut" Rere memberi isyarat agar tio tidak berisik saat tio membuka mulutnya
Melihat reaksi Rere yang sangat protektif terhadap Icha,tio mendengus sebal sambil mengidikan bahunya dan berjalan menuju sofa tunggu di UKS sekolah
"Mending gue ke kelas aja ya" ucap Rere pelan,tio mengangguk
"Nanti lo izin ke Bu Dina ya,duh gak enak gua ama tuh guru" ucap tio sambil menghela nafas pelan
"Iya,udah gue balik dulu ya,daaah" ucap Rere sambil keluar UKS
Hening..
Tio mendekat kearah kasur yang ditempati oleh Icha sekarang
"Cha,maaf ya" lirih tio
"Gue tau gue salah,gue udah biarin lo sama rumi,gue pikir ko bakal bahagia sama dia,mungkin gue terlalu jahat karena udah mainin lo sejauh ini" ucap tio sambil mendesah pelan dan menarik nafasnya perlahan
"Kalo aja dulu,gue gak gengsi,mungkin lo bakal jadi punya gue cha,lo tau?kenapa pas lo jadian sama rumi gue selalu ngejauh dari lo?" Icha tetap tidak bergeming sama sekali
"Lo inget lo pernah meluk gue,lo pernah janji bakal Dateng ke pertandingan basket sekolah kita demi gue,bukan demi Rumi kan? Lo udah janji cha" ucap tio sambil menggenggam tangan Icha,dan menempelkan dahinya ke genggaman tangan itu dan menunduk kebawah
"Gue kecewa cha,hati gue sakit,gue ngerasa bodoh karena ngebiarin lo janji dan ngingkari gitu aja,gue gak mau lo terus terusan janji tanpa nepati,mungkin kesannya ini lebay bagi lo cha,tapi gue ini Tio,gue gak sama kaya tipe tipe lo,satu kebohongan lo itu bikin gue ragu buat terus perjuangin lo" ucap tio dengan posisi yang sama
"Dan sampe detik ini,gue masih takut satu hal cha," ucap tio sambil menatap wajah Icha yang tengah tidur pulas saat itu "disaat lo ada rasa ke gue,gue malah Suka sama orang lain,apa gue bakal tetep khawatir saat lo terluka karena gue? Karena gue juga gak bisa yakin,gue bisa perhatian disaat gue mencintai orang lain cha.."
Jleder...
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Kapten Basket VS Cewek Bawel ✔
Dla nastolatkówCinta, persahabatan, kebencian dan dilema. Semua itu tercampur aduk ketika Icha mulai menyukai seorang kapten basket. Satu persatu masalah bermunculan, pergantian si kapten basket hingga ujian persahabatan antara Tio dan Icha,ujian mereka tak lain a...