Aku tidak berjalan di depanmu, bukan juga berjalan di belakangmu. Tapi aku berjalan di sampingmu, mendoakanmu dan bersedia berjuang bersamamu. Jangan lepaskan genggamanmu yang telah ada padaku.
***
"Aigooo, Mark! Kau ke mana saja selama ini? Kau tidak tahu, aku sangat merindukanmu!" pekik Karina setelah melihat siapa yang berdiri di depan pintu rumahnya.
Karina memeluk Mark dengan sangat erat dan cukup lama. Hingga lelaki itu meregangkan pelukannya.
"Aku ke mana? Aku ada di depanmu sekarang," jawab Mark dan tersenyum sangat manis.
Karina pun mengapit lengan Mark. "Ayo masuk ke dalam, aku ingin mendengar cerita darimu selama menghilang."
Bagaimana bisa ia ada di hadapan Karina saat ini? Ya, ia harus menemui gadis itu karena mendapat kabar dari Giselle, bahwa sahabatnya menangis semalaman dan menceritakan penyebabnya.
Mark berjanji pada dirinya sendiri, jika ia bertemu dengan Jeno nanti, ia akan menghajarnya karena sudah mengingkari janji bahwa lelaki itu tidak akan menyakiti Karina.
---
Semalam.
Setelah Karina mulai tertidur karena lelah menangis, Giselle yang masih setia menemani Karina dalam diam, bangun dari tidurnya dan mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.
"Yeoboseyo Chenle, bagaimana? Apa kau sudah mendapatkan penjelasan dari Mark?"
"Ne aku sedang bersamanya sekarang. Nanti akan kujelaskan sedetail mungkin."
"Baiklah Le. Tolong berikan ponselmu pada Mark. Aku ingin bicara."
Mark mengambil ponsel dari tangan Chenle. Ia mendengarnya karena diloadspeaker.
"Ne Sell. Ada apa? Ini aku Mark."
"Ya! Mark Lee! Ke mana saja kau hah?"
Giselle membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri, ia lupa jika Karina sedang tidur.
"Maafkan aku. Kenapa kau ingin bicara padaku?"
"Jangan meminta maaf padaku, tapi minta maaflah pada Karina. Kau tidak tahu? Karina sangat mengkhawatirkanmu."
"Kau sekarang sedang bersama Karina? Bisakah aku berbicara dengannya?"
"Karina sudah tertidur setelah lelah menangis sendirian. Aku saja sampai berpura-pura tidur. Kau tahu bukan, dia akan selalu berpura-pura tegar jika ada seseorang di dekatnya. Jadi kuberikan dia privasi."
"Mworago! Karina kenapa? Apa yang terjadi padanya hingga dia menangis? Beritahu aku Sell!"
Giselle menjauhkan ponselnya dari telinga setelah mendengar teriakan dari Mark.
"Jangan bertertiak! Kau tahu? Jeno itu mantan kekasih dari Winter. Dan Jeno mengajak Karina untuk bertemu dengan Winter."
"MWO?! JEONGMAL?"
"Aish! Sudah kubilang jangan berteriak! Mark, datanglah ke rumah Karina dan temui dia. Aku yakin, dia akan lebih baik jika sudah bertemu denganmu."
"Ne. Aku pasti akan menemuinya. Untuk saat ini aku sangat memohon padamu untuk selalu mengawasinya. Aku tidak ingin terjadi sesuatu padanya."
"Kau tenang saja. Tanpa kau minta pun, aku akan ada di sini menjaganya."
"Baiklah. Terima kasih sudah ada di sisinya dan memberitahuku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bautiful In White | Lee Jeno ✓
Fanfiction[Proses terbit, part masih lengkap. Silakan follow sebelum membaca.] "Aku pernah merasakan sakit yang sama. Jadi, ayo saling menyembuhkan." *** Tentang Karina yang dipertemukan dengan lelaki, bernama lengkap Lee Jeno --merupakan mahasiswa pindahan d...