Kau bilang mencintaiku tapi hanya karena jarak dengan mudahnya kau mencampakanku.
***
Lee Jeno terlihat melakukan rutinitasnya setiap pagi, yaitu mengunjungi taman dekat komplek rumahnya. Ada alasan kenapa Jeno selalu mengunjungi taman tersebut, lebih tepatnya hanya diam berdiri dan menatap bangku di antara dua pohon yang berada di taman.
Tempat itu adalah tempat terakhir di mana kisah masa lalu Jeno berjalan. Tapi, ada yang berbeda saat itu. Jeno tidak sengaja melihat seseorang yang sedang menatapnya seperti orang ketakutan dan berlari begitu saja.
---
Tiga tahun lalu, saat itu Jeno adalah sosok laki-laki yang cukup humoris dan tegas bersamaan. Juga, Boyfriend materials menurut kebanyakan gadis-gadis di sekolahnya.
Bagimana tidak? Jeno memiliki kekasih yang sangat ia cintai, bernama Winter Kim. Mereka adalah pasangan kekasih yang seringkali membuat orang lain iri. Sebab Jeno selalu bersikap manis bahkan sangat romantis terhadap kekasihnya itu.
Mereka pernah satu sekolah, di sekolah menengah pertama. Di mana ada Jeno, pasti ada Winter. Begitu juga sebaliknya, Winter selalu bersikap manja, perhatian dan baik terhadap Jeno. Tapi lambat laun keadaan berubah, begitu pun sikap Winter terhadap Jeno. Entah alasan Winter apa hingga ia membuat Jeno merasa ada yang berbeda dari gadis itu.
Sikap Winter, membuat Jeno bingung. Pemuda itu takut jika saja ia berbuat kesalahan terhadap kekasihnya itu. Tapi, memang tidak ada permasalahan yang berarti dihubungan mereka.
Hanya saja, gadis itu secara tiba-tiba memutuskan hubungan secara sepihak. Dan itu sukses membuat Jeno, menjadi pribadi yang lebih banyak diam, dingin terhadap gadis yang mendekatinya lebih dulu.
"Aku ingin kita mengakhiri hubungan ini!" seru Winter, kala itu.
"Kenapa kau mengakhiri ini? Apa aku berbuat salah padamu?" tanya Jeno yang masih tercengang karena keputusan Winter yang tiba-tiba.
Winter diam sejenak, lalu berkata, "kau tidak punya salah apa pun padaku. Hanya saja hubungan ini memang harus berakhir."
"Apa maksudmu. Berikan alasan yang jelas padaku Winter Kim!" cicit Jeno yang belum bisa terima dengan semua ini.
Winter menghela napas panjang. "Aku akan pindah ke luar negeri, aku tidak bisa melanjutkan hubungan jarak jauh denganmu," jawabnya santai.
Ya klasik..
Winter mengakhiri hubungannya dengan Jeno tepat di bangku taman diantara dua pohon besar, dengan alasan ia ingin melanjutkan sekolah ke luar negeri. Ia tidak sanggup untuk berhubungan jarak jauh dengan pemuda itu.
Jeno bahkan sudah mengatakan bahwa, ia akan menunggu hingga Winter kembali. Tapi tetap tidak gadis itu hiraukan dan beranggapan, hubungan jarak jauh tidak akan pernah berhasil.
Bagaimana bisa gadis itu meninggalkan seseorang, disaat kekasihnya itu sangat mencintai dan menyayanginya dengan setulus hati? Dengan alasan yang paling mudah diucapkan tidak sanggup LDR alias berhubungan jarak jauh.
Kalau sudah begitu, Jeno bisa apa selain melepaskannya, walaupun setengah hati. Ia masih menginginkannya untuk tetap terus bersamanya. Ia ingin memaksakan kehendaknya, tapi akan percuma.
Karena sebenarnya alasan tidak bisa berhubungan jarak jauh itu hanya sebuah alasan dibalik kata ingin berpisah. Jika memang gadis itu tetap ingin bersama Jeno, setidaknya ia akan mencoba dan jarak pun tidak akan menghambat sebuah hubungan.
Sudah jelas bukan?
Bahwa Winter memang berniat untuk menyudahi hubungan ini.Setelah kepergiannya, hari-hari Jeno pun mulai dilalui lagi tapi tidak seperti biasanya. Ia lebih menutup diri karena malas lebih tepatnya enggan untuk membuka lembaran baru.
Jeno pun memutuskan untuk pindah ke Scotlandia, hingga beberapa tahun kemudian ia memutuskan kembali untuk melanjutkan kuliahnya di Seoul.
---
Hingga Jeno masih memikirkan kisah cintanya yang tak kunjung usai. Maka dari itu, ia masih sering mengunjungi tempat terakhir kali ia bertemu dengan Winter, bangku di antara dua pohon besar di taman dekat komplek rumahnya.
Pemuda itu bersyukur, karena mempunyai sahabat-sahabat seperti mereka yang tetap berada di sampingnya, disaat-saat terpuruk. Ya, mereka adalah Jaemin, Renjun dan Haechan.
Mereka sahabat baik sekaligus gila dengan tingkah mereka menurutnya. Dan yang lebih buat Jeno bersyukur adalah mereka semua satu kampus dengannya.
Renjun dengan pemikirannya yang lebih dewasa diantara mereka. Meskipun terkadang ia menyebalkan kalau mood-nya sedang tidak baik.
Jaemin yang selalu bisa mencairkan suasana, terkadang tingkahnya yang kurang sinkron dengan penampilannya.
Dan Haechan yang selalu bisa membuat mereka, terutama Hyunjin tertawa dengan tingkahnya yang bisa dibilang absurd, sebelas dua belas dengan Jaemin.
Dan mereka membantu Jeno untuk move on.
Namun, sekarang yang terjadi adalah gadis itu kembali lagi di kehidupan Jeno. Disaat dia sudah melupakannya dan hendak menjalin hubungan dengan Karina --membuka lembar baru.
Akankah Jeno mampu memisahkan perasaan masalalu dan sekarang? Walau Jeno sudah tidak berhubungan dengan Winter, tapi kadang dia masih suka memikirkannya. Bukan apa-apa, sebab Jeno tahu bagaimana sifat Winter, gadis itu tidak akan tinggal diam kalau tahu dirinya lebih memilih Karina.
Posisi Jeno sangat serba salah. Ia hanya ingin melepaskan masalalunya. Tidak —ia tidak akan melupakan itu, tapi setidaknya jangan sampai kisah pahitnya itu mempengaruhi di hubungan berikutnya.
Tapi, untungnya Karina memahami bagaimana ketakutan Hyunjin terhadap dirinya --sewaktu-waktu bisa saja Winter berbuat nekat. Juga, Karina siap menghadapinya bersama Jeno.
Dan pada akhirnya, Jeno maupun Karina hanya bisa menggantungkan hubungan mereka pada takdir yang telah disusun oleh Tuhan. Tapi, keduanya tetap berusaha untuk saling menjaga, dan melindungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bautiful In White | Lee Jeno ✓
Fiksi Penggemar[Proses terbit, part masih lengkap. Silakan follow sebelum membaca.] "Aku pernah merasakan sakit yang sama. Jadi, ayo saling menyembuhkan." *** Tentang Karina yang dipertemukan dengan lelaki, bernama lengkap Lee Jeno --merupakan mahasiswa pindahan d...