Pisang 3: Belanja Bareng

1.9K 275 111
                                    


Demi apa gua salah post 😂 yg chap 3 blm malah udh post yg 4. Duh. Sowreey

Enjoy ^^

***

“Papi akan selalu sayang sama Ital dan Juno...”

“Aku ga pernah suruh Mas bilang begitu sama putriku!”

“Lalu kamu mau aku bagaimana?! Cepat atau lambat dia harus tahu!”

“Mami... Papi...”

***

Kristal terbangun dari tidurnya. Tubuhnya sudah bermandikan keringat akibat mimpinya tadi. Gadis itu menghela nafasnya berat... Sudah lama dia tidak memimpikan masa lalu. Tanpa disuruh, tubuhnya bergerak sendiri, meraih sebuah kotak berukuran sedang yang ia letakkan dibawa ranjangnya.

Mengintip sedikit persediaan blenderan kulit pisangnya, Kristal mendesah sebal begitu melihat isinya yang nyaris menghitam. “Harus blender lagi, kalau ngga kamarnya ga bau pisang lagi.” ujarnya penuh tekad. Dia kembali duduk di ranjangnya sambil melamun. Membayangkan wangi menenangkan yang dia hirup kemarin.

“Kenapa sih baunya ga bisa kaya baunya Pak Sean. Kristal bete!” dumelnya lalu keluar membawa kotak plastik ditangannya.

“Kamu masih piyamaan, Dek?! Udah jam berapa ini??” Kristal hanya menampilkan cengiran khasnya pada Bang Juno yang sedang menyeruput kopi di meja makan. Pasalnya, dirinya yang masih belekan dengan rambut awut-awutan terlihat kontras dengan anggota keluarganya yang lain yang sudah rapi.

“Terkadang aku merasa anggota keluarga kita cuma 4. Satunya lagi... monyet peliharaan.” Lalu Jerry larut tertawa dalam leluconnya sendiri. Begitu dia sadar, sesuatu yang lengket dan bau sudah bersarang di kepalanya.

“ITAL!” jerit Mami Yuna melihat putrinya itu melempari anak bungsunya dengan blenderan kulit pisang yang sudah menghitam.

“Mba! Aku jadi harus mandi lagi kan!” protes Jerry sambil berlari menyusul Kristal ke kamar mandi.

“Kenapa? Kamu mau mandi sama Mbak, Je?” ajak Kristal polos. Jerry langsung melotot kesal. “Yakali! Sana cepetan!” teriak Jerry yang kesal, merutuki keanehan rumahnya yang hanya punya satu kamar mandi.

Ibaratnya kalau mbaknya sampai bikin resep aneh dari pisang dan satu rumah jadi mencret-mencret, tamat riwayat mereka. Pagi itu, sudah bisa dipastikan Kristal terlambat masuk di kelas Sean.

Diawal pertemuan, Sean memang sudah menyampaikan bahwa terlambat 15 keatas, absen tidak akan dihitung. Mahasiswanya boleh mendengarkan kelas atau tidak terserah. Kristal sendiri tentunya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan berdekatan dengan dosen bau pisangnya itu. Sepanjang perkuliahan Kristal tidak mendengarkan apa yang dikatakan Sean. Anak itu melamun, memikirkan strategi untuk mencari pisang rahasia milik Sean. Karena tidak bisa memikirkan hal ini sendirian, Kristal memutuskan untuk bertanya pada Luna dan Amber.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Jam kelas Sean sudah berakhir dan Kristal bisa menanyakan hal ini kepada dua sahabatnya di kantin. Tadi Sean menatapnya datar tanpa bicara apapun. Di belakang pria itu sekarang selalu ada beberapa penggemarnya yang setia mengikuti pria itu. Yah walaupun nanti akan diusir begitu Sean jengah dengan mereka.

GynophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang