Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri
Aku tidak bisa memaafkanmu
Aku terus membuat diriku menangis
-Let Me Out by Jonghyun
***
Yerin merasa dia tidak dapat menggerakan tubuhnya. Dia membeku, sarafnya mati rasa. Yerin membelalak, mata gadis itu terbuka lebar saat Taehyung berdiri dan membuang jantung di tangan laki-laki itu ke sembarang arah. Yerin ingin sekali membuka mulutnya, mengatakan pada Taehyung agar laki-laki itu tak bergerak ke arahnya, tapi Yerin sama sekali tak bisa menggerakan bibirnya. Mereka seakan terkatup rapat, terkunci.
Taehyung membawa langkahnya mendekati Yerin yang berguncang di tempat. Laki-laki itu tersenyum puas melihat gadis itu sama sekali tak bisa mengalihkan pandangan darinya. Seluruh atensi gadis itu terpaku padanya membuatnya merasa berbangga diri.
Taehyung membungkukkan tubuhnya. Laki-laki itu sedikit memiringkan kepalanya, melihat wajah gadis itu lebih jelas. "Halo, Jung Yerin. Kurasa ke depannya kita akan selalu bersama," ujar Taehyung yang membuat bahu gadis itu menegak. Taehyung menaruh tangannya di sana, mengusapnya dengan sensual dan Taehyung tahu bahwa gadis itu sedang mencoba menahan napasnya ketika Taehyung melakukan itu.
"Rileks saja," ucap Taehyung diselingi tawa kecil. Kepalanya menoleh, melihat jasad laki-laki tua yang beberapa detik lalu menjadi korbannya. Taehyung tahu bahwa gadis itu memandang jasad tersebut dengan gamang. Taehyung berbalik, tangannya menjentik dan sontak jasad tersebut berubah menjadi abu.
Yerin membelalak saat terdengar desir angin memasuki indra pendengarannya seakan berbisik di sana. Yerin merasa jantungnya digenggam erat saat melihat abu tersebut menghilang dibawa angin dan menyisakan dirinya dalam keheningan. Yerin bahkan bisa mendengar deru napasnya yang saling bersahutan dengan desahan angin yang perlahan mulai lenyap.
"Apa aku perlu menghapus ingatanmu, Sayangku?"
Yerin mendongak saat suara intens Taehyung menginterupsi lamunannya, menguapkan segala pikiran yang bekecamuk dalam kepalanya. Mata Yerin gemetar, gadis itu menatap Taehyung dengan perasaan cuak. Gadis itu dapat merasakan netra Taehyung yang menggelap, menatapnya dalam dan buas. Yerin dapat merasakan gelora yang disalurkan Taehyung dari tatapannya.
Taehyung tertawa kecil, laki-laki itu menaruh kedua tangannya di tubuh Yerin, membawa gadis itu ke dalam pelukannya. Laki-laki itu berjalan dengan irama langkah yang pelan dan bersenandung kecil.
Yerin bahkan yakin jika senyum yang terpatri manis di bibir laki-laki itu mungkin tidak akan hilang untuk semalaman ini. Sedikit banyak Yerin mulai merasa perasaan menyesal merambati hatinya. Gadis itu menggigit bibir bawahnya, berusaha memangkas rasa ketakutan yang bersemayam di hatinya.
Taehyung menoleh, laki-laki itu mendengus -setengah tertawa- ketika melihat raut wajah Yerin yang penuh cemas. Taehyung menaruh gadis itu di kasur dengan gerakan yang begitu hati-hati, menjaga gadis itu seakan gadis itu adalah hal paling berharga yang tidak boleh dia hancurkan. Tangannya terangkat, mengusap pahatan wajah cantik gadis itu. Kening, mata, hidung, hingga bibir mungil gadis itu yang merekah.
Yerin memejamkan matanya erat saat kasur yang bergerak pelan. Taehyung menyusul, laki-laki itu ikut berada di kasur, bersama Yerin. Bukan di sampingnya, melainkan di atas tubuhnya.
Kedua tangan Taehyung berada di masing-masing tubuh Yerin, laki-laki itu berusaha menahan beban tubuhnya supaya gadisnya tidak merasakan sakit karenanya. Taehyung tertawa kecil ketika melihat kerutan halus berada di kening Yerin, dia mengangkat sebelah tangannya, mengusap kening gadis itu, bermaksud menghilangkan kerutan-kerutan tersebut. Akan tetapi, bukannya menghilang, justru kerutan tersebut semakin dalam. Taehyung hanya tersenyum simpul ketika menemukan hal tersebut.
"Yerin-ah, berhenti bersikap seperti ini. Aku membencinya, kau tahu. Sikapmu yang seperti ini seakan-akan mengatakan bahwa aku datang dengan sendirinya, padahal kau tahu aku datang karena kau memanggilku."
Taehyung menghela napasnya, merasa sedikit kesal karena perasaan gusar kini melanda gadis yang berada di bawahnya. Mau-tidak mau Taehyung harus membuat gadis itu takluk olehnya karena dia tidak ingin membuang waktunya sia-sia karena gadis manusia telah mempermainkannya. Taehyung membuang napasnya, laki-laki itu merotasikan matanya malas sebelum akhirnya menjatuhkan bibirnya di atas kening gadis itu yang ditutupi oleh surai hitamnya. "Bukalah matamu, Jung Yerin. Aku tidak ingin membuat malam ini menjadi malam yang buruk bagiku, jika kau terus begini dan memperburuk kondisiku maka kau tidak akan menemukan kata ampun dalam hidupmu."
Yerin membuka matanya perlahan dan membiarkan pandangannya dipenuhi oleh Taehyung yang tersenyum di atasnya. Laki-laki itu puas karena melihat gadis itu memilih untuk menurutinya. Taehyung mendekati wajahnya, membiarkan napas panasnya menerpa wajah manis gadis yang berada dalam kungkungannya. Laki-laki itu berusaha memberi tahu hasratnya yang sangat besar pada gadis itu.
Taehyung mengecup bibir gadis itu. Menempelkannya kemudian melumatnya. Menghisapnya dengan tidak karuan. Mencecapi rasa manis yang diberikan gadis itu padanya. Taehyung melenguh, laki-laki itu menginginkan lebih. Dia memperdalam tautan mereka, menyalurkan perasaanya berkobar, meminta sesuatu yang dia inginkan selama ini.
Taehyung menarik wajahnya. Laki-laki itu menyibukkan dirinya dengan kegiatannya. Menjilati rahang, bahu, hingga seluruh tubuh gadis itu. Laki-laki itu membasahi gadis itu dengan salivanya dan tidak menyisakan sudut tubuh gadis itu yang bebas darinya. Pun Yerin yang kini berada di bawah Taehyung hanya memejamkan matanya, bibirnya yang sedari tadi terkatup kini terbuka.
Dada gadis itu naik-turun, tersengal. Dia berusaha meraup udara di seluruh ruangan, tetapi semuanya sia-sia karena rasanya begitu panas. Yerin merasa jika saat ini dia terbakar. Kesakitan, tapi dia tidak menapik kenikmatan yang diberikan Taehyung padanya. Laki-laki itu menangkup tubuhnya, berusaha memuja mereka. Yerin merasa Taehyung sangat pelan, begitu khawatir padanya, bahkan ketika Taehyung sudah berada di dalamnya, laki-laki itu tidak membiarkan Yerin merasa perih dalam waktu lama.
Butuh beberapa sekon hingga akhirnya kasur mereka berdecit. Yerin yang mendengarnya hanya terisak, menangis ketika suara tersebut sangat ngilu saat memasuki telinganya. Alih-alih merasakan kenikmatan yang dihantarkan Taehyung, Yerin justru merasa kepedihan menghantamnya. Kenyataan menamparnya. Yerin merutuki takdirnya, mempertanyakan kehidupannya.
author notes:
full narasi dan aku tau ngebosenin,
ada satu pertanyaan buat kalian,
happy ending atau sad ending?
berikan alasannya, minimal 500 kata, dikirim ke email blablabla.com deadline 15 Maret 2018 pukul 23.59 WIB.
KAMU SEDANG MEMBACA
#2 DEVIL'S TEMPTATION [TAEHYUNG-YERIN] ✔
Fanfiction"Panggil namaku, Jung Yerin," Yerin terdiam, memerhatikan Taehyung yang sedang merendahkan tubuhnya, wajah laki-laki itu kini sejajar dengan miliknya. Yerin dapat melihat senyum Taehyung yang sangat ia benci itu dari dekat, "..dan buatlah perjanjian...