Part 1

31.8K 911 16
                                    

Bella POV

Di pagi hari yang cerah, terdapat gadis yang masih bergulat dengan selimutnya karena di Belanda sedang musim dingin. Dan sampai matahari terbit pun ia masih terlelap.

"La, cepat bangun habis itu mandi terus sarapan. Jangan molor terus sayang." Ucap Oma gue penuh kasih sayang.

Yap, kalian bener karena gue dari umur 10 tahun udah ikut Oma sama Opa gue di Belanda gara gara dulu gue pernah hampir diculik sama musuh bisnis papa gue. Karena itu gue di Belanda sampai sekarang.

"Ya, Oma lima menit lagi." Kataku sambil bergelut dengan selimut lagi.

"Ayo dong sayang cepat bangun, ada yang mau dibicarain penting sama Opa kamu sekarang." Ucap Oma lagi.

"Iya, ini Lala udah bangun. Oma tunggu di ruang makan aja." Ucapku sambil menuju ke kamar mandi dengan gontai karena masih ngantuk.

Hari ini gue pakai baju santai karena gue gak ada jadwal kuliah hari ini. Ya gue udah kuliah di umur gue yang masih muda karena otak gue termasuk golongan IQ di atas rata rata.

Gue turun dari tangga dengan memakai pakaian santai swetears warna hitam, celana jeans dan sepatu adidas putih dengan rambut yang gue iket keatas agak berantakan tpi kelihatan natural.

"Morning Oma, Opa." Sapaku sambil mencium kedua pipi mereka dan duduk di sebelah Opa. "Morning juga, Princess." Kata mereka bareng.

"Opa mau bilang apa? Katanya Oma itu penting." Kataku bertanya tanya setelah makan. "Kemarin Opa ditelfon papamu supaya kamu balik ke Indonesia hari ini." Ucap Opa santai.

"What!!!!." Kataku terkejut. "Gak usah teriak juga sayang, untung Oma udah biasa." Ucapnya tak kalah terkejut.

"Hehehe, maafin Lala ya Oma. Tpi Opa kenapa gak besok aja?." Kataku melas ke Opa. "Gak ada penolakan pokoknya kamu berangkat kesana sekarang, pakai jet pribadi aja biar cepat. Sekarang lebih baik kamu beres beres aja habis itu berangkat." Kata Opa tegas dan klo udah gitu gue gak bisa bantah.

"Tpi Opa gimana sama perusahaannya Lala?." Ya, gue punya perusahaan saat umur gue 14 tahun tapi, yang tahu cuma Oma sama Opa gue doang. Keluarga gue aja nggak tahu.

"Itu semua bisa diatur nanti Opa sama Oma bantu ngurusnya. Udah sekarang beres beres aja sana." Katanya tegas lagi.
"Ya udah deh, aku ke atas dulu ya Opa,Oma." Jawabku pasrah.
.
.
.
.
.

Bella POV

Setelah sampai di Jakarta, Bella mencari orang yang akan menjemputnya, siapa lagi klo bukan kutu kupret kembarnya.

"Ih, abang gue mana sih? Ditunggu daritadi batang hidungnya gak muncul muncul." Kesal gue sambil ngotak ngatik hp gue dari tadi biar gak suntuk.

"Hai cewek, nungguin siapa? Sama abang aja gimana?." Kata orang itu. Saat gue lihat ternyata kakak kembar gue, untung belum gue hajar tadi. Siapa lagi kalo bukan bang Rio.

"Ha? Gue kira lo tadi siapa bang, untung belum gue hajar tadi, ngagetin tahu nggak." Kataku kesal dengan bibirku yang manyun. "Aduh, adik gue kok physcho ya. Jadi lo gak kangen kita berdua, babe?." Kata bang Reo ngambek. Bang Rio mah stay dengan wajah tebar pesonanya.

"Aaaa, aku kangen banget sama kalian berdua." Teriak sambil lari ke pelukan mereka berdua. "Iya, kita juga kangen kok." Kata bang Reo sama bang Rio barengan. Dan balas pelukan gue erat.

"Ya udah, kita balik sekarang yuk." Kata bang Reo sambil ambil koper gue dan dimasukin ke bagasi mobil.

"Eh yo, bantuin bawa juga berat nih." Kata bang Reo yang keberatan bawa koper gue. Perasaan gue gak bawa banyak deh_-

AL AL GANG [Complicated]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang