Part 12

14.7K 514 7
                                    

Alvaro POV

Kok gue jadi suka khawatir ya sama tuh nerd? Ya kali gue suka sama nerd? Gak mungkinlah gak mungkin. (Takdir mah gak usah di elak lagi Al). Lo diem gak. (Elah salah gue apa coba?). (Diem salah gak diem salah). (Capek gue lama-lama).

Oke back to topic

"Eh, tadi si nerd tuh gimana ya?." Tanya Gio yang emang kepoan.

"Kagak tahu juga gue." Jawab Rio acuh. Biasanya dia yang paling khawatir kok sekarang biasa aja ya.

"Alah sekarang ke kantin aja yok." Ajak Reo agar mereka semua pada gak curiga pada Rio.

Saat sampai di meja kantin. Mereka semua melihat pertengkaran nerd dan Cherry dkk.

"Eh lo tuh, jaga mulut lo ya. Yang jalang tuh disini elo semua bukan kita." Tunjuk Rara ke Cherry dkk kalo gak salah ya namanya itu. Tapi kok namanya kek sama kayak seseorang.

"Alah emang itu kenyataan nya. Bonyok lo pada pasti miskin terus nyokap lo pada pasti sering keluar masuk club malamkan. Pasti mereka jual diri deh." Kata Cherry sambil jambak nerd yang dari tadi diem aja.

"Jangan sentuh rambut gue dengan tangan lo yang kotor itu." Dia bahkan tak mempermasalahkan rambutnya yang di jambak Cherry kuat-kuat. Dia hanya menampangkan wajah datar dan dingin nya.

"Lepas atau lo akan nyesel nanti." Sekarang ganti cewek nerd yang berada di sebelah cewek yang di jambak Cherry.

"Nanti apa? Lo gak bisa jawabkan mending lo diem aja deh." Saking kuatnya Cherry menjambak cewek tadi dia gak ngerasa kalo darahnya keluar gitu aja.

"Darah lo keluar." Kata nerd yang di jambak Cherry bilang dan emang bener adanya kalo tangannya Cherry luka.

"Lo, rambut lo ada apanya sih sampai segitunya hah!." Teriak Angel tepat di depan semua anak yang berada di kantin.

"Gak gue apa-apain." Jawabnya santai tapi tetap datar sambil tersenyum miring. Yang lihat itu pasti pada takut. Gue aja takut gila. Apalagi temen gue.

"Gila tuh nerd punya nyali juga ternyata." Kata Gio ke mereka semua.

"Iya ya, gak nyangka ternyata ada yang berani sama Cherry dkk." Timpal Demian.

Saat mereka ingin memesan makanan. Mereka semua yang berada di kantin kaget melihat nerd yang habis berantem sama Cherry tadi ngerokok di sekolahan. Gue kira nerd itu polos ya? Ternyata polos-polos bangsat.

"Apa lo lihat-lihat." Teriak Sasa kalo gak salah ya.

"Udah biarin. Palingan juga bentar lagi dipanggil ke ruang BK." Ucap cewek yang tadi dijambak rambutnya.

"Tuh cewek santai-santai aja ya. Masuk BK mampus lo pada." Teriak Gio dan sekarang jadi pusat tontonan dari murid yang ada di kantin.

"Lo mau?." Mereka berdiri sambil berjalan menuju arah gue dan memberikan rokok itu ke gue sama yang lainnya.

"Emmm, sorry makasih." Ucap Reo agak gugup. Gue cuman nonton doang.

"Ya udah gue ke BK dulu, tadi gue di panggil kesana, duluan ya." Kata nerd tadi dan pergi diikuti temen-temennya dari belakang.

"Oke bye." Ucap Rio dan gue sama lainnya hanya ngangguk aja.

Bella POV

"Ini kenapa tangan Cherry luka?." Tanya bu Ruri saat gue sama yang lainnya sampai di ruang BK.

"Ini gara-gara dia tuh bu?." Gue pun nunjuk gue sendiri. Tapi, sebelum masuk ke ruang BK gue sama yang lainnya udah buang puntung rorok nya. Biar gak ketahuan.

"Gue." Kata gue dan duduk aja. Tapi, malah di pelototin sama bu Ruri. Salah apa coba gue?

"Kenapa ya bu?." Tanya gue sok kalem biar gak ketahuan kalo habis ngerokok.

"Ini kenapa tangannya Cherry bisa luka?." Tanya bu Ruri sampai suaranya naik satu oktav. Emang kembarannya Sasa.

"Dia yang jambak rambut saya kok bu. Tapi, sekarang kok malah saya yang di introgasi?." Jawab gue enteng. Kenyataannya emang gitu.

"Maksud saya kenapa kok tangan Cherry bisa luka kayak gini. Mana ada rambut bisa ngelukain tangan La?." Tanya bu Ruri kehabisan kesabaran kek nya.

"Ya mana saya tahu bu, mungkin jambaknya kekencengan kali." Jawab gue sekenanya. Cerewet banget udah tua juga.

"Sekarang kalian balik ke kelas masing-masing. Dan saya peringatkan agar tidak berkelahi lagi. Paham!!!." Teriak bu Ruri dan gue sama yang lainnya pun pergi.

"Awas lo nerd!." Ucap Cherry saat semua ada di luar ruangan BK.

"Iya gue tunggu." Jawab gue dan cabut ke kelas.

"Ih, sebel gue sama Cherry pengen gue cakar cakar wajah sok cantiknya. Dan lihat bu Ruri udah tua marah marah aja cepet tua baru tahu rasa tuh." Omel Sasa saat dikoridor sekolahan.

"Ish...onyet ini kuping ogeb. Budeg lama lama gue deket deket sama lo." Oceh Rara ke Sasa.

"Ya udah jangan deket deket kalo gitu. Sana hush....hush...." Sambil gerakin tangannya kayak ngusir kucing. Kembarannya kali ya.

"Ya udah bye...." Gue cuman bisa geleng-geleng kepala gara-gara mereka berdua.

"Udahlah. Masuk gih." Ucap Lauren yang dorong Sasa sama Rara buat masuk kelas. Dan gue masuk aja habis itu.

Saat pelajaran berakhir mereka semua langsung menuju parkiran dan balik ke rumah masing-masing dengan menggunakan mobil Lala. Sebelum mereka pulang mereka berencana mampir dulu ke caffe dekat taman kota itu.

"Eh, enak nya mesen apa nih?." Tanya Sasa saat menu makanan diberikan ke mereka bertiga. Mereka semua hanya sibuk main hp entah apa yang mereka lakukan.

"Heh bangke lo semua mau apa kok diem aje kek patung selamat datang. Gue gibeng lama-lama lo pada." Mereka bertiga hanya mengangguk tanpa menjawabnya.

"Samain semua." Akhirnya gue yang nengahin biar gak ribut. Lagipula nih tempat umum.

"Samain semua mbak. Terserah pokoknya yang enak disini. Masing-masing 1 porsi sama minumnya juga." Ucap Sasa sambil nahan emosi di depan waiters tadi.

"Lo ngerasa nggak kalo si most wanted tuh curiga sama kita-kita?." Tanya Sasa entah semenjak kapan dia jadi kepoan.

"Awas aja kalo abang lo bongkar semuanya, La." Kata Sasa lagi sambil nunjuk ke gue.

"Ya mana gue tahu lah, Sa." Jawab gue sekenanya. Tapi rasanya aneh juga lihat temen-temen abang gue main kerumah hampir tiap hari.

"Hati-hati aja sama mereka gue curiga kalo mereka itu emang sekarang lagi ngikutin kita." Timpal Rara dan gue sama yang lainnya cuma ngangguk-ngangguk kayak burung beo.

"Cabut yuk risih gue." Ucap Lauren langsung berdiri dan keluar menuju mobil.

"Eh si kampret malah main ninggalin kita aja." Ucap Sasa yang gak tahu gue kenapa tuh mulut nyerocos yang gak penting.

*****************
Hai guys balik lagi. Sorry update lama. Pokoknya tolong kasih vote ya. Gue gak maksa kok.

Oke cusssss ke chapter selanjutnya.....
-See You😊

AL AL GANG [Complicated]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang