Part 15

14.1K 543 5
                                    

Budaya kan Vote sebelum baca dan Comment setelah membaca. Karena kalian lah alasan kenapa ini wp di lanjut.

-Happy Reading-

"Al, kita udah main kemana-mana nih. Capek gue." Alvaro menengok ke arah Bella yang sekarang sedang mengelap peluh keringatnya di dahi.

"Mau es krim, nggak?." Tawar Al.

"Ya mau lah, pake nanya."

Akhirnya mereka memutuskan untuk membeli es krim di salah satu toko mall tersebut. Setelah kejadian di ruangan tempo hari, mereka berdua menjadi dekat. Entah itu untuk jalan, belajar, atau bercanda. Sambil selalu mengingat ingat masa kecil mereka berdua.

"Gue durian. Ada nggak mbak?." Tanya Bella ke mbak-mbak nya yang jualan es krim.

"Ada kok mbak."

"Lo apa Al?."

"Samain aja."

"Lo kan gak suka durian bege. Duriannya satu, coklatnya satu ya mbak." Seulas senyum terpampang di wajah datar seorang Alvaro. Cuma hal kecil saja bisa membuat ia tersenyum.

"Lo gila ya?!." Ceplos Bella.

"Nggak ye...."

"Lah tadi napa senyum-senyum coba?."

"Masak senyum nggak boleh?."

"Ya deh, caya gue caya." Bella ngambek. Alvaro hanya tertawa sampai mbak nya kasih es krim ke mereka.

"Mas, ini es krim nya. Totalnya sepuluh ribu."

"Owh. Makasih ya mbak." Meninggalkan toko es krim sambil menggandeng tangan Bella sebelah kiri.

"Kemana lagi nih?." Tanya Bella yang masih menjilati es krimnya.

"Ke apartemen gue aja gimana?."

"Boleh tuh."

Akhirnya mereka bergegas ke parkiran di mall tersebut. Memasuki mobil serta memasang sabuk pengamannya. Es krim milik Alvaro sudah habis, sedangkan Bella hanya menjilatinya seperti anak kecil.

"Makan itu jangan kayak anak kecil." Alvaro terkekeh kecil sambil menghapus jejak es krim di sudut bibir kanan milik Bella. Sedangkan Bella hanya mematung karena kaget.

Mereka berdua saling diam di dalam mobil. Saling tatap dan meresapi degup jantung mereka yang beradu. Seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di perut mereka berdua sekarang.

"Ekhemm,,, makasih." Bella berdeham kecil agar kegugupannya tidak terlalu terlihat. Sedangkan Alvaro hanya tersenyum memakluminya.

"Sekarang?."

"Ya sekarang lah Al. Masak tahun depan!."

"Tambah imut deh kalo ngambek." Goda Alvaro sambil mencubit-cubit pipi Bella sebelah kanan dengan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanan menyalakan mesin mobilnya.

"Auwww,,, auwww,,, sakit tau." Menepis tangan Alvaro dari pipinya dan mengusap pipi bekas cubitan tadi.

"Iya iya maaf." Terkekeh pelan sambil melajukan mobil keluar parkiran menuju apartemen Alvaro sekarang.

Di dalam mobil hanya hening yang menemani. Tidak ada yang mau buka topik atau sekedar basa-basi. Bella hanya menghadap keluar jendela karena es krim nya sudah habis baru saja sambil menatap jalanan yang hari ini tampak padat karena sekarang saat nya mengistirahatkan diri sejenak sebelum besok mereka beraktivitas kembali. Sedangkan Alvaro fokus menyetir menghadap ke depan.

"Al, gue nyalain ya radio nya?."

"Hm." Alvaro hanya bergumam mengiyakan pertanyaan Bella. Bella memutar sana, memutar sini. Akhirnya ia memilih mendengarkan radio yang memutarkan lagu Shawn Mendes berjudul Imagination tersebut.

Bella hanya menghadap keluar jendela sambil sesekali bersenandung mengikuti lirik demi lirik lagu yang terputar. Tanpa sadar sedari tadi Alvaro mendengarkan suara sahabat kecil sekaligus pujaan nya yang bagus.

"Suara lo bagus." Ujar Alvaro tiba-tiba.

"Makasih." Membalasnya dengan senyuman lebar tapi terkesan di paksakan.

"Kenapa?." Bella mengerutkan dahinya tidak mengerti.

"Kenapa kok gitu?."

"Gitu gimana coba?."

"Ngambek?."

"Nggak." Mengahadap keluar jendela, lagi.

Terpaksa Alvaro menepikan mobilnya dan sekejap Bella mengahadap ke arah nya dengan kening yang mengerut.

"Kenapa?." Tanya Alvaro hati-hati.

"Apanya?."

"Kamu?."

"Gue? Emang gue kenapa dah." Bella mengalihkan pandangannya ke jendela belakang Alvaro tersebut.

"Kenapa Lexa gue cemberut?." Sebelum Alvaro mencoba mengulurkan tangannya untuk mengelus rambut Bella, Bella sudah lebih dahulu menepisnya kasar.

"Ngambek sama gue?."

"Kalo iya kenapa?!."

"Alasan?." Pinta Alvaro sambil meraih tangan Bella setelah itu menggenggam nya lembut.

"Pengen aja." Senyum di wajah Alvaro luntur seketika. Bayangin aja disini mereka belum pacaran loh, coba kalo udah pacaran gimana tuh nasibnya babang Alvaro?.

"Lah?! Pengen kenapa coba?." Alvaro kembali membenarkan posisi duduk nya agar bisa berhadapan dengan Bella.

"Gak pengen apa-apa."

"Sekarang ngambek gak?."

"Nggak jadi. Di tunda dulu."

"Lah?! Kok pake acara tunda-tundaan."

"Ya biarin, kan gue yang bikin kenapa elo yang sewot!."

"Lo,,,, PMS ya Lex?."

"Ishhhh,,,, Al bangsatttt. Gue gak PMS, Al."

"Trus kenapa marah-marah?."

"Di bilang cuma pengen aja kok." Sekali lagi Alvaro hanya hisa menghela nafas kasar. Seandainya ini bukanlah pujaan hatinya, pasti sudah ia tinggal di pinggir jalan.

"Sini." Al merentangkan kedua tangan nya mengode agar di peluk Bella. Tapi, sayangnya Bella tidak peka malah mengerutkan alis nya menjadi satu.

Terpaksa Alvaro menarik Bella ke dalam pelukan nya. Dengan lembut Alvaro megusap kepala Bella teratur.

"Gue cinta sama lo, Lexa." Gumam Alvaro yang masih memeluk Bella sekarang.

Sedangkan Bella kaget. Dia tidak tuli kan? Apa Alvaro salah ucap? Mungkin cuma mimpi. Tapi, gue nggak salah denger kok. Tadi dia bilang cinta sama gue?. Jadi, selama ini cinta gue nggak bertepuk sebelah tangan dong?. Tapi, kalo dia cuma bercanda gimana?. Au ah gelap. Batin Bella menggerutu akibat ucapan Alvaro tadi.

Alvaro melepas pelukannya.
"Jalan sekarang tuan putri." Sekali lagi ia mengusap surai Bella.

"Iya pangeran." Setelah itu hanya tawa yang menghiasi keheningan dalam mobil mereka.

Sebenarnya, tidak ada yang tahu takdir? Kita itu hanya pemeran, bukan sutradara. Jadi, ikuti alurnya dan bersikap lah profesional layaknya aktor perfilman.

Karena skenario hidup itu berbeda beda. Hanya bagaimana kita menyikapi segala bentuk peristiwa. Jadi, serahkan semua nya ke Yang Maha Pecinta. Semua sudah di atur tinggal kita yang menjalani dan bertahan.

🐾🐾🐾🐾🐾

Next or no?
Don't forget VoMennt:)
Ini up dua kali hari ini. Jadi haragai kerja keras gw ya.😊

-See You😷

AL AL GANG [Complicated]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang