'Bella Pengkhianat'
Kenapa hari ini itu nyebelin banget sih? Kenapa kak Elang nempel trus sama Bella? Bella apa pakek pelet? Padahal mending sama aku aja diem gak kayak Lala nakal gak punya etika lagi. Aku harus gimana biar bisa dapetin kak Elang? Aku gak rela kalo kak Elang sama Bella. Bella jahat tahu nggak?! Dia egois. Dia gak peka sama aku kalo sebenarnya suka sama kak Elang. Pokoknya sekarang aku harus rebut kak Elang dari Bella. Titik.!!!
Apa Lala egois? Gak peka? Jahat? WHATTTT!!!! Apa maksudnya coba? Aira yang egois, kenapa gak bilang ke Bella malah pacar orang. Yang gak peka disini siapa sih?! Yang jahat siapa disini? Yang pacaran dulu siapa? Yang ngrebut siapa? Jangan sampai salah sangka dulu.
Mereka berempat sempat berpikaran yang sama. Bagaimana bisa seorang sahabat berperilaku seperti ini di belakang sahabatnya? Semua itu bisa. Karena mereka memilih jalan yang menurut mereka adalah benar.
'Kak Elang'
Kak Elang itu cuma milik Aira seoarang. Gak ada yang boleh milikin kak Elang. Jadi, sekarang aku disini deh, di rumah sakit sama kak Elang. Yeayyyyyy,,,, Aira suka. Aira suka sama kak Elang dan gak ada Bella disini. Bella itu cuma penghalang antara aku sama kak Elang. Aku gak suka. Disini kak Elang perhatian banget sama aku. Tambah sayang dan cinta deh. Kenapa gak dari dulu gini? Kenapa harus sekarang? Ini semua gara-gara Bella.!!!
Bella syok. Apa tulisan ini? Apa dia salah baca? Atau tulisannya tidak jelas? Aira bilang dia pengahalang antara dia dan Elang? Apa bukan sebaliknya.
Bella ingat betul saat Aira memaksa memakan makanan miliknya padahal itu buatan dari Elang. Tapi, Bella apa peduli itu? Yang ia pedulikan adalah di makanan itu ada telur yang membuat Aira alergi. Dan ternyata itu terjadi.
Saat Bella ingin mengantarnya ke rumah sakit. Aira tidak mau, ia bilang yang harusnya bawa Aira ke rumah sakit itu kak Elang bukan Bella, kan kak Elang yang bawa makanannya. Jadi, mau bagaimana lagi? Bella lebih mementingkan sahabatnya itu daripada pacarnya sendiri.
Ya, saat dua bulan berlalu Bella dan Elang sudah berpacaran. Dan disitulah Aira memulai aksinya. Tapi, apa balasannya dulu? Aira malah merebut Elang darinya, dan pergi begitu saja. Disitulah Rara,Sasa, dan Lauren menutup info tentang apapun yang bersangkutan dengan Aira maupun Elang.
'Pembalasan'
Pokoknya aku bahagia banget hari ini. Banget, banget. Akhirnya perjuangan aku gak sia-sia aja. Kak Elang suka sama aku. Demi apa? Aku suka. Dia mutusin Bella dan milih aku. Padahalkan mereka udah pacaran setahun. Uh, kasihan nya. Hahahaha. Uluh,,, uluh,,,, dasar penghalang. Coba aja gak ada Bella mungkin dari dulu aku udah pacaran sama kak Elang sampai sekarang. Dan demi apa? Kak Elang nyium aku di depan Bella? Uh, so sweet. Kasihan banget sih kamu La. Udah putus, di kasih tontonan gratis lagi sama mantan. Beruntungnya aku. Semangat Aira. Perjuangin kak Elang jangan kayak Bella pengecut. Cih.
Tes,,,,,,
Airmata Bella sudah tak terbendung lagi. Siapa yang di khianti disini? Siapa?! Kenapa semua kejam? Bella ingin pergi jauh dari segalanya, sejauh mungkin sampai ia sendiri tak bisa mengenali dirinya sendiri.
"Udah La, kalo nggak kuat di terusin besok aja ya?." Pinta Sasa yang khawatir dengan Bella. Karena Bella hanya mengangis dalam diam. Mereka tahu ini begitu sakit. Apalagi kenangan tentang Elang? Yang membuatnya tambah merana.
"Nggak. Gue harus tahu semua nya." Pilih Bella. Dia akan mencoba untuk kuat dengan ini semua. Harus.
'Maaf'
Maaf La, kak Elang atau siapa pun itu. Aira harus pergi. Waktu Aira gak lama lagi. Setelah Aira pacaran dengan kak Elang, ternyata Aira divonis dokter terkena kanker darah. Maafin aku Bella, kak Elang.
Semua ini emang salah aku. Aku egois. Aku gak peka. Aku bego. Aku seharusnya gak rebut kak Elang dari kamu Bella. Tapi, pikiran aku udah kalah sama nafsu aku sendiri. Maafin aku La. Maafin aku.
Ini semua juga karena bisnis orang tua aku biar gak bangkrut. Karena perusahaan orang tua kak Elang hampir cabut inventasi di perusahaan papa. Maafin aku La.
Aku cinta sama kak Elang. Aku sayang kalian berdua. Tapi, maaf aku gak bisa ketemu sama kalian. Aku harus pergi, pergi sejauh mungkin dari jangkauan kalian berdua. Karena ini cara aku nebus kesalahan aku ke kalian berdua.
Aku juga sakit La. Maafin aku. Berat ninggalin kenangan disini. Banyak banget kenangan tentang kalian berdua. Maafin aku La. Aku harus pergi. Aira tetap sama kalian berdua. Jadi, aku mohon sama kamu. Kembalilah dengan Elang saat aku udah pergi. Aku janji bakalan gak balik, jika itu mau kamu Bella.
Aku sayang kalian berdua. Sekali lagi aku minta maaf. Semua ini antara terpaksa dan cinta. Ini semua berat untuk di jalani. Jadi, jalani semua ini dan kembalilah seperti dulu dengan Elang, La.
I'am Sorry for all.
Aira.
Di buku itu terdapat darah seperti bekas mimisan dan bekas kertas yang kusut akibat air mata. Bella tahu itu. Ia tak kuat menahan air mata nya. Kenapa semua berakhir seperti ini? Bella rela jika Elang dengan Aira. Tapi, kenapa Aira harus pergi? Kenapa tidak ada yang tahu ini semua?
"Jawab gue. Lo bertiga tahu kalo Aira udah meninggal, hah?." Tanya Bella tersedu-sedu.
Mereka bertiga bungkam. Sebenarnya mereka tahu, karena mereka lebih menyayangi Bella jadi mereka lebih memilih menyimpan dari pada menceritakan ini ke Bella.
"Jawab gue!!." Bentak Bella. Mereka bertiga tersentak melihat Bella yang sekarang berantakan karena airmata nya itu.
"Y-ya. Kita tahu. Ta-tapi,,,,,," Perkataan Rara terpotong.
"Alah kalian bulshit. Tinggalin gue sekarang. Keluar!!!." Perintah Bella sambil menunjuk pintu kamarnya. Rara sempat protes tapi dengan cepat Lauren mencegah dan menariknya keliar dari kamar Bella yang diikuti juga oleh Sasa. Mereka hanya menunduk. Memikirkan apa yang akan Bella lakukan di dalam sana.
Sedangkan sekarang Bella memilih mengunci semua pintu maupun jendela kamarnya. Membanting tubuhnya di atas kasur, memandang langit-langit kamarnya itu bahkan lebib menarik daripada melihat hidupnya sekarang. Moros sekali.
Aira menulis jika ia harus kembali bersama Elang? Apa ia harus? Bella bimbang sungguh. Sedangkan perasaannya ke Elang sekarang sudah luntur hanya di gantikan oleh benci. Apa ini seperti wasiat? Kenapa sahabanya tidak memberitahunya dulu?
Tak sadar air matanya jatuh begitu saja di sana. Mengingat kenangan indah antara dia dan Aira dulu. Sahabat masa SMP nya itu, yang polos dan suka tertawa tapi sangat pemalu. Dan mengingat juga kenangan antara dia dan Elang. Bella tanpa sadar tertawa sendiri, mengingat kebodohannya.
Dengan tidak tahu malunya ia berpacaran dengan Elang sedangkan Aira berjuang keras demi mendapatkan Elang. Bella marah dengan diri nya sendiri. Jika saja ia lebih dulu peka jika Aira menyukai Elang. Pasti sekarang Aira masih bersamanya, tertawa bersama dengan sahabat-sahabatnya serta Elang.
Dan ini lah yang namanya takdir. Cukup di jalani dan renungi. Tapi, juga di niati karena hidup itu cuma perjalanan yang membuat kita tahu arti segalanya.
🍌🍌🍌🍌
Huh,,,, akhirnya uppp!!! Ngefeel nggak? Ini alurnya gue cepetin biar ending juga. Sorry for typo. Pengen aja cepet upppp!!!!
Jan lupa Vote sebelum baca dan Comment setelah baca!!! Gue butuh banget😆😆
Oke see you 😘
And fighting for me 😥😷
KAMU SEDANG MEMBACA
AL AL GANG [Complicated]
JugendliteraturTerdapat dua anak kecil yang gembira sedang bermain ditaman dan bercanda ria. Yang cewek namanya Lexa dan yang cowok namanya Al. "Xa, jangan nangis dong? Nanti aku beliin es klim lagi deh." Kata si cowok agak pelo. "Benelan, tapi yang banyak ya." Ka...