Vote and comment plissss......
*****
Alvaro POVBel pulang sekolah sudah berbunyi gue sama yang lainnya mau jalanin misi buat cari tahu siapa nerd itu sebenernya. Kayak pernah tahu dah?
"Eh, jadi nggak nih?." Tanya Gio saat gue sama yang lainnya sampai diparkiran.
"Ganti baju dulu ajalah. Nati ketahuan lagi." Timpal Demian dan masuk mobil buat ganti baju karena dimobilnya ada cadangan baju. Tapi, kenapa Rio sama Reo diem-diem bae ya?
"Eh brooo, kenapa ngelamun?." Tanya gue ke mereka berdua dan yang lainnya udah siap dengan baju yang mereka kenakan sekarang.
"Ya tuh, emang ada apa?." Sekarang ganti Gio yang bertanya.
"Emmm, gue gak ikut deh ada acara mendadak nih. Ya nggak Yo?." Tanya Reo ke Rio.
"Eh? Iya." Jawab Reo gugup. Curiga gue jadinya.
"Ya udah deh cabut duluan ya brooo." Gue pamit dulu ke mereka berdua. Setelah masuk mobil dan ganti baju gue sama Gio dan Demian pergi buat nguntit si nerd itu. Serasa detektif ye?
Setelah sampai di cafe, gue sama yang lain nguntit tanpa Rio dan Reo. Anehnya saat gue udah ada disana kok mereka ngerasa di ikutin yah gaswat deh.
"Eh, mereka liat kita nih. Cabut aja yuk." Ajak Gio sambil menutup wajahnya dengan menu cafe. Gue bingung kok mereka bisa ngerasa. Tapi, si Bella kok cuek-cuek aja ya. Tipe gue nih. Huh?
"Bangke. Ayo cepet kita di liatin. Gugup gue jadinya."
"Santai kali yo."
"Santai pala lo, Var. Takut digebukin gue. Udah kayak maling tahu nggak kita gini. Ya nggak Dem?."
"Ya betul itu. Balik aja lah. Ngantuk bet nih gue."
"Lo berdua aja deh yang pulang. Gue disini dulu." Ucap gue. Ya, kali gue ikut pulang bareng curut tiga ini. Mending nunggu mereka, tapi kek kurang kerjaan gitu buntutin mereka. Beh....
Akhirnya, Demian sama Gio nggak jadi cabut. Pikirnya sih, mending disini sama Varo liat bidadari, ya nggak?. Kagak tahu gue.
"Lah katanya balik?." Bisik gue ke mereka sambil pura pura mainin hp di bawah meja. Jadi nunduklah ya.
"Nggak jadi deh. Mubazir nanti. Masak lo aja yang liat, kita juga mau kali. Ya nggak Yo?."
"Yoiiiiii...."
"Bangke lo pada."
Author POV
Di cafe tersebut. Kebanyakan adalah anak muda yang datang. Tapi, hari ini terlihat begitu ramai dari biasanya. Biasalah anak muda mau ngapain?.
"Kita pindah aja gimana? Kok gue risih ya di liatin." ~Rara
"Tumben. Biasanya lo yang paling pede kalo di liatin. Lah sekarang kenapa?." ~Sasa
"Kok lo bangke ya!. Ya gue risih lah. Ada yang natep muji, ada yang natep iri. Mending jangan nyebar bendera perang deh." ~Rara
"Apaan sih. Nggak nyambung banget." ~Lala
"Ishhhh,,, kok sebel ya?!. Ayo ke ruangan lo aja deh La?." ~Rara
"Ayo." Ucap Lauren sambil beranjak berdiri. Meninggalkan mereka. Banyak yang mandang mereka kaget. Karena apa? Karena mereka jalannya ke ruangan pemilik cafe. Ya, heran aja kali mereka.
"Kok lo lemot sih Ra." ~Sasa
"Iye iye,,, ini masih jalan kali....."
Akhirnya mereka sampai di ruangan Lala. Gak begitu besar sih ruangannya. Cuma ada meja, kursi, sofa, sama berkas-berkas gak penting. Yang pertama kali sampai tentu saja Lauren, dia sekarang sedang asyik makan buah yang ada di atas meja.
"Kok gue bosen, njir?!."
"Lo tuh gak pernah gak bosen kali Sa."
"Ishhh,,, sewot aja lo."
Mereka berempat hanya makan atau sesekali berbincang tentang hal yang sekarang marak di bicarakan. Sekarang matahari beranjak turun dan digantikan oleh malam. Mereka bahkan belum pulang, tapi sampai sekarang juga belum ngabarin orang tua.
"Balik ae yuk guys,,, Kok bete gue lama-lama." ~Rara
"Lo bete, gue males." ~Sasa
"Dasar couple." ~Lala
"Apaan sih La!." ~Rara & Sasa
"Tuh kan?!."
"Udah balik yuk."
Lauren lah yang ujung-ujungnya selalu melerai mereka bertiga dan beranjak pergi. Sekarang jam menunjukan pukul 5 sore. Jadi nggak ada marah karena mereka tadi nggak pulang.
"Eh, eh, itu bukannya cowok tadi ya. Alvaro tuh. Tadi kayaknya bertiga. Tapi, sekarang kok sendirian?." ~Sasa
"Jomblo kali." ~Lala
"Savage." ~Rara
"Pulang atau tetep di situ?!." Ingat Lauren, karena mereka masih di tangga entah membicarakan apa? Lauren tidak begitu peduli.
Semakin hari semakin malam. Alvaro bahkan masih menunggu Lala serta yang lainnya di cafe. Tentunya dia masih menunggu. Ya, kali dia ikut naik ke ruang pemilik cafe. Sadar diri untungnya.
Sedangkan mereka berempat sudah tidur nyenyak sekarang. Bahkan mereka tidak peduli dengan Alvaro atau yang lainnya. Setelah mereka keluar dari cafe tadi, mereka memutuskan untuk langsung pulang dan istirahat.
Sekarang bahkan sudah jam 9 lewat tapi, Alvaro tetap tidak beranjak dari cafe. Dia setia menunggu. Lebih tepatnya menunggu di usir oleh karyawan cafe.
"Mas, emmm,,, cafe nya mau tutup. Apa mas masih mau disini?."
"Ya udah saya pergi dulu kalo gitu."
Sembari tersenyum, Alvaro mengambil tas serta kunci motornya lalu keluar dari cafe tersebut. Mencari letak motornya setelah itu menstater dan melaju ke rumah.
Lama mengendarai motor Alvaro segera turun. Melepas sepatu setelah itu mengetuk pintu dan keluarlah sosok seorang wanita paruh baya.
"Kemana aja sih, Al?. Bunda khawatir tau."
"Tadi La ke cafe dulu, Bun. Nongkrong sama anak-anak."
"Masak sampe malem gini?."
"Al tadi lupa bilang ke bunda. Maafin, Al ya bun?."
"Ya udah deh. Mandi sana. Trus makan malem."
"Siap." Sebelum masuk Alvaro menyempatkan untuk melihat siapa yang sedang menonton tv. Ternyata ayah nya. Menaiki tangga setelah itu membuka pintu bercat hitam. Warna itu termasuk kesukaan Alvaro.
Menghempaskan tasnya di atas kasur setelah itu beranjak ke kamar mandi. Sekita 10 menit Alvaro sudah lengkap dengan baju oblong warna hitam serta bokser selutut. Turun ke bawah untuk makan bersama bersama bunda dan ayah nya.
"Al kok lama? Bunda udah laper nih."
"Hehe,,, iya iya bun. Ini makan. Ayo."
Mereka akhirnya pun makan dan selesai. Setelah selesai, Lavaro hanya bilang "malam yah, bun." Naik ke atas dan menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Terlalu lelah.
"Sebenernya lo siapa Bel?." Gumam Alvaro pelan setelah itu dia pun terlelap beserta isi pikirannya yang lenyap entah kemana. Dia terlalu lelah mungkin. Mencari sesuatu yang membuat dia gelisah.
******
Hai,,,hai saia kombek. Gimana? Sorry up lama. Gegara liburan waktu kesita. Selain itu pikiran ane buntu. Maaf ye.....Jadi, jangan lupa vote and comment ya. Pay....payyyyyy😚😚Kalo ada typo. Atau ada yang gak cocok sama chap sebelumnya kasih tahu ya.... biar nanti gak salah" mulu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
AL AL GANG [Complicated]
Teen FictionTerdapat dua anak kecil yang gembira sedang bermain ditaman dan bercanda ria. Yang cewek namanya Lexa dan yang cowok namanya Al. "Xa, jangan nangis dong? Nanti aku beliin es klim lagi deh." Kata si cowok agak pelo. "Benelan, tapi yang banyak ya." Ka...