── Vampire NCT [✓]

Darimana

Doyoung menatapmu dengan dingin dan sinis. Doyoung menghimpitmu ke sudut tembok.

"Darimana?" Tanya Doyoung.

"A-apa?"

"Darimana kamu tahu itu semua?" Doyoung menyangga tubuhnya dengan kedua tangannya di sebelah kanan dan kiri tubuhmu.

"Da-dari Jae-Jaehyun" jawabmu dengan gugup.

"Cih" Doyoung melepas kedua tangannya dari sisi tubuhmu.

"A-ada apa memangnya?" Tanya mu.

"Jika kamu tahu Mysophobia ku, maka kamu juga tahu aku dan Jaehyun bersahabat kan?" Ucap Doyoung seraya melanjutkan masaknya.

"Iya"

"Kalau begitu, kamu tahu buku Vampire and The Pure Blood bukan?" Tanya Doyoung.

"Buku yang dibawa Chenle dan Jaehyun menyuruhku membacanya" monolog mu.

"Halaman berapa yang kamu buka?" Tanya Doyoung.

"Halaman 127 kalau tidak salah." Ucap mu.

Doyoung mematikkan kompor. Dan menarikmu. Tapi kali ini berbeda, Doyoung tidak seperti biasanya yang keras, kejam dan sensitif. Dia sangat lembut saat ini. Dan kamu diajak kesini. Perpustakan di bawah tanah. Doyoung seperti mencari sebuah buku. Setelah ia menemukannya, ia memberi buku itu kepadamu. Ini buku yang sama dengan buku yang dibawa Chenle.

"Buka halaman D, U dan 127 berurutan" ucap Doyoung.

Kamu mulai membuka halaman D. Sebenarnya kamu bingung. Memangnya ada ya halaman D dibuku lain?. Mungkin ini buku istimewa.

'Mimpi vampir untuk mendapatkan Pure Blood benar benar kuat. Seorang Vampir berstatus Pure Love dan saling mencintai dengan Pure Blood maka tidak ada yang bisa memisahkan hubungan mereka. Selamanya'

"Dream" ucapmu tiba tiba dan membuat Doyoung menoleh ke arah mu.

"Dream?" Doyoung mengulang kata kata mu.

"Entahlah, bibir ku mengatakan Dream secara tidak sengaja. Tapi, jika dipikir pikir nama halamannya D dan isinya tentang mimpi seorang vampir mendapatkan Pure Blood. Cocok dengan Dream. Right?" Ucapmu.

Tanpa kamu sadar, kamu mencontoh gaya bicara Doyoung walaupun baru diceritakan semalam oleh Jaehyun.

"Mencontoh dialek orang lain itu tidak baik menurutku" Doyoung meledekmu.

Tapi kamu masih belum sadar apa yang salah dengan kata kata mu.

"Right?" Tanya Doyoung seperti meledek.

"Ey, aku kan tidak sengaja mencontohnya" bela mu.

"Baiklah baiklah, sekarang baca halaman U" perintah Doyoung.

"Iya"

'Hidup seorang Vampir menjadi semakin kuat jika mendapatkan Pure Blood. Kekuatan yang istimewa akan muncul dari dalam diri kalian. Dan percaya saja pada dirimu, Vampir'

"You"

"You?, kamu menemukan sesuatu lagi?" Tanya Doyoung.

"Iya, Halamannya U dan isinya 'percaya saja pada dirimu, Vampir', dan juga ini berisi tentang diri seseorang aku benarkan?"

"Eyy kamu mempunyai kemampuan sebelum menjadi vampir ya..." Doyoung lagi lagi meledekmu.

"Siapa dulu, Han Ji Young" kamu membanggakan diri walau kamu tahu Doyoung meledekmu.

"Lanjut, kurasa kamu sudah membaca halaman 127, masih ingat?" Tanya Doyoung.

"Sebentar kuingat dulu.."

'Hidup Vampir bergantung dengan Pure Blood. Dan seseorang yang mendapatkan cinta seorang Pure Blood akan menjadi Vampir ABADI'

"Kode.."

"Kode?, apa yang kamu temukan lagi?"

"Dream You 127?, kita harus mencari apa yang dimaksud 127" ucapmu.

Doyoung malah mencubit hidungmu.

"Eyy pikirkan saja dulu hidupmu" Doyoung keluar dari perpustakaan.

"Benar juga, aku terlalu sok tahu" kamu mengejar Doyoung.

...

From : Na Jae Min
Kamu dimana?

To : Na Jae Min
Aku dikamar Dayeon. Ada apa?

From : Na Jae Min
Ke rooftop sekarang juga. Tapi kumohon sendiri. Aku butuh kamu Jiyoung

Entah kenapa kamu malah ingat cerita Jaehyun. Saat Jaehyun mengatakan aku butuh kamu pada Doyoung, Doyoung sudah tahu bahwa Jaehyun membutuhkan darahnya.

To : Na Jae Min
Tunggu aku sebentar Jaem

Kamu langsung menuju ke rooftop rumah keluarga ini. Saat sampai di Rooftop, kamu lihat Jaemin sedang terduduk lemas di sudut rooftop.

"Jaemin.." kamu langsung berlari menghampiri Jaemin.

"J-ji-y-young" Jaemin tersenyum sedikit.

"Apa yang terjadi pada mu Jaem?" Tanya mu khawatir.

"E-nta-h-la-lah" jawab Jaemin.

Kamu tahu Jaemin membutuhkan darahmu. Kamu menyingkirkan rambutmu dan duduk di atas Jaemin. Kamu memeluk tubuh Jaemin dan Jaemin menggigit lehermu. Kamu merasa biasa saja padahal waktu itu, darahmu langsung terhisap dan energi mu terkuras. Tapi beda dengan sekarang.