Salah?

13.7K 1.5K 139
                                    










Hari ini adalah hari dimana kamu masuk sekolah untuk kedua kalinya. Kamu melangkahkan kakimu malas ke arah kelasmu. Saking malasnya kamu tidak sadar kalau di depan mu ada seseorang dan kalian bertabrakan.

"Ah maaf maaf, aku tidak melihat jalan tadi" kamu membungkukan tubuhmu sopan dan menatap orang yang kamu tabrak.

"Tidak apa, aku juga tadi malah terlalu fokus membaca buku, omong-omong kau anak baru di kelas 1-6 kan?" Tanya siswa itu seraya menutup buku yang di pegangnya.

"Iya, aku Han Ji Young" kamu mengulurkan tanganmu ke arahnya.

"Aku Park Ji Sung, aku kelas 1-4" namun, uluran tanganmu tak di gubris dengannya. Kamu dengan cepat menarik tangan mu kembali.

"Ah Ji-Sung sekali lagi maafkan aku ya" ucap mu.

"Iya tidak apa Jiyoung, aku duluan ya" Ji-Sung menepuk pundak mu pelan lalu berjalan lawan arah dengan mu.

Kamu masuk ke kelas. Seperti kemarin kamu disambut dengan tatapan dingin dari lelaki yang ada di kelasmu kecuali Renjun. Iya, kemarin kamu dan Renjun sudah berteman, karena kata Renjun dia ingin mempunyai teman perempuan.

"Pagi Jiyoung" sapa Renjun.

"Pagi Ren" kamu kembali menyapa Renjun lalu duduk di tempatmu.

Renjun langsung kembali pada kegiatannya. Kamu mengeluarkan buku dan pulpen mu, tapi saat mengeluarkan pulpen, tidak sengaja pulpen mu terlepas dari tangan mu dan jatuh tepatt di bawah kaki Doyoung. Kamu bingung antara mau meminta pertolongannya atau bagaimana.

"Eum.., bisakah aku meminta tolong kepada mu Doyoung?" Tanya mu yang lebih bisa disebut lirih.

Doyoung hanya melihatmu sekilas dan kembali membaca buku yang sedari tadi ia baca. Kamu akhirnya berusaha mengambil pulpen yang berada di bawah kaki Doyoung. Saat sudah terambil, tidak sengaja tangan mu mengenai kaki Doyoung. Doyoung langsung berdiri dan melempar buku yang ia tadi baca dan berdiri tepat di tempat ku berjongkok.

"JANGAN SENTUH AKU!" teriakan Doyoung membuatmu gemetar hebat.

Taeyong langsung membuat mu berdiri dan mencengkram kuat lengan mu. Kamu hanya bisa meringis kesakitan. Kamu melihat Renjun dengan tatapan 'tolong selamatkan aku'. Tapi, Renjun menyunggingkan senyum miringnya, terlihat senang kamu diperlakukan seperti itu. Kini kamu sudah tak bisa menahan sakitnya cengkraman Taeyong, kamu mulai menangis.

"Ma-maaf hiks" mohon mu seraya menangis.

"Hah!?, Apa kau bilang?" Kun menyuruh mu mengulang kata kata mu barusan seraya mendekatimu.

"Ma-ma-af" nafasmu mulai tersengal-sengal. Cengkraman yang kamu rasakan semakin menjadi, rasanya kamu ingin menendang atau memukul Taeyong sekarang juga. Sayangnya tidak bisa, tidak ada kekuatan lagi.

Memang tangan mu yang dicengkeram. Tapi mengapa nafas mu tersengal-senggal?. Yuta menghampiri mu dengan kecepatan melebihi kendaraan bermotor. Mungkin kamu hanya halusinasi. Tapi, kamu lihat dengan jelas Yuta menghampiri mu dengan kecepatan tinggi.

"T-to-long a-ak-u" teman sekelasmu tertawa bengis bersamaan, tapi hanya dia yang tidak ikut campur. Dia yang hanya duduk seraya mendengarkan musik.

Yuta menarik rambutmu dengan kencang. Apa salah ku?. Itu yang sekarang ada di pikiran mu. Bagaikan bisa membaca pikiran mu, Jaemin menjawab.

"Salahmu karena menyentuh Doyoung" Jaemin masih saja menampilkan ekspresi datarnya ke arah mu.

"t-to-long a-ak-u" percuma. tidak ada yang mau menghentikan hal ini walaupun kamu berteriak. Lagipula dimana guru-gueu disaat ia membutuhkannya?.

Kamu sudah tidak kuat menahan cengkraman Taeyong dan tarikkan rambutmu yang  oleh Yuta. Pandanganmu menggelap dan kepalamu menjadi sangat pening. Kamu pingsan.

...

"Eugh..., Auw" kamu membuka mata dan sadar bahwa kamu baru saja bangun dari pingsan mu.

Kamu lihat sekitar, ini bukanlah rumahmu. Kamu masih berada di sekolah. Kamu lihat jam, ternyata sudah jam 5 sore. Kamu harus buru buru ke kelas untuk mengambil tas mu dan keluar dari sini karena pintu gerbang sekolah akan di tutup saat jam 6.

Kamu berlari ke kelas. Saat sampai di kelas, kamu lihat Jaehyun berdiri di depan meja mu. Kamu melangkahkan kakimu mundur 2 langkah.

"Tidak usah takut, aku tidak seperti mereka walaupun aku bersaudara dengan mereka" ucap Jaehyun.

Kamu bingung harus percaya atau tidak, karena saat pertama kamu mengenal Renjun, Renjun pun berkata seperti itu padamu.

"Aku menunggu mu sadar karena aku rasa, perbuatan saudara saudara ku harus kau maafkan, aku akan mengatarmu pulang, ayo" Jaehyun mengambil tas mu dan memberinya ke arah mu.

"Te-terima kasih" ucapmu seraya mengambil tas dari tangan Jaehyun.

"Ayo akan ku antar, kau tunjukan saja arah jalan rumah mu" kata Jaehyun menarik tanganmu.

"Eum, aku rasa aku bisa pulang sendiri, Win" ucapmu dan reflek menghempaskan tangan Jaehyun kencang.

Karena kamu takut jika nanti kamu pulang bersama Jaehyun, kamu akan di siksa seperti Kamu di siksa dengan saudara saudara nya.

"Tidak apa, ayo ku antar" paksa Jaehyun yang akhirnya membuatmu mengubah pikiranmu.

















tbc.

── Vampire NCT [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang