Tidak Bercanda [EPILOG]

7.7K 745 147
                                    

"Jadikan aku vampir"

Mata Jaehyun membulat seketika mendengar kamu ingin menjadi vampir.

"K-kamu?, ing-"

"Kalian sudah tidak butuh darahku sekarang, jadi hanya ada dua pilihan, lepaskan aku dan aku akan menjadi manusia normal tanpa gangguan vampir atau jadikan aku vampir, dengan begitu aku akan menjadi bagian dari keluarga kalian, bagaimana?" ucap mu.

Kamu benar-benar pusing untuk saat ini. Kamu berharap Jaehyun menjadikanmu vampir sekarang.

"Kalau begitu, hiduplah menjadi manusia normal tanpa gangguan vampir" keputusan Jaehyun benar benar diluar ekspektasi mu.

"Kenapa?" tanyamu.

"Harus kubilang berapa kali huh?, agar kamu mengerti?, aku tidak akan menjadikan vampir!" bentak Jaehyun.

Kamu yang dibentak pun hanya bisa menunduk.

"Huft," Jaehyun menepuk pundakmu membuatmu menatap Jaehyun, "kemasi barang barangmu, aku akan mengantarmu ke rumah ibumu"

"J-Jaehyun, apa kamu.."

"Cepat berkemas, ku tunggu di ruang keluarga, aku akan menjelaskan semuanya pada mereka" ucap Jaehyun final lalu meninggalkanmu di dapur sendirian.

Kamu merasa sedih dan ingin nangis. Tapi, inilah keputusanmu. Akhirnya, kamu memutuskan untuk berkemas.

...

Sekarang, kamu di ruang keluarga. Sedang berdiri memegang koper di tanganmu.

"Ah, keputusan yang Bagus" ucap Jeno.

"Iya Jeno" ucapmu mengeratkan peganganmu pada kopermu.

"Semoga kita bisa bertemu lagi" ucap Renjun.

"Semoga saja" ucapmu menatap Renjun.

"Jangan merindukanku yang selalu membaca masa depanmu" ucap Jaemin dengan wajah datar tapi bernada lucu.

"Iya Jaem"

"Titip salam kepada Ibu ya Ji" ucap Taeil.

"Iya kak"

Kamu menatap Lucas dan Kun yang sedang menahan tangisnya. Melihat mereka kamu menjadi ingin menangis. Kamu akhirnya menangis.

"A-hiks, aku akan sangat merindukan hiks kalian" ucapmu terbata bata.

"Semoga keputusan yang kamu ambil baik ya ji" ucap Jisung.

"Uwaiyah, Jiyoung sahabatku, aku baru saja ingat kalau kamu sahabatku, tapi kamu malah ingin meninggalkanku" ucap Taeyong.

"TY, hiks!"

"Ayo Ji" ajak Jaehyun.

"Han Ji Young" Doyoung memanggilmu.

"Apa?"

"Terimakasih, karena mu, aku bisa bersama dengan kakak ku lagi" ucap Doyoung tersenyum.

Kamu mengangguk, rasanya menanggung tangis sulit sekali.

"Ten, Mark, Jungwoo, aku harap kalian hiks!, tidak melakukan hal jahat lagi ya" ucapmu seraya menahan isak tangismu.

"Tenang saja, aku berjanji padamu, kami akan baik baik saja" ucap Mark.

"Aku..., pergi dulu, Taeyong, Kak Taeil, Kak John, Yuta, Kun, Doyoung, Ten, Winwin, Jungwoo, Lucas, Renjun, Mark, Jeno, Haechan, Jaemin, Chenle, Jisung, Kak Gongmyung dan Dayeon jaga diri kalian semua" ucapmu sebagai kata perpisahan.

Jaehyun membantumu membawa kopermu. Sekarang masih sore. Kamu memprediksikan akan sampai dirumah ibumu tidak terlalu malam. Kamu keluar rumah keluarga itu lalu menutup pintunya. Kamu menatap kenop pintu yang sedang kamu pegang.

"Ayo, Ji" ajak Jaehyun.

Kamu sadar dari lamunan dan menatap Jaehyun yang sudah di dalam mobilnya. Kamu mengusap sudut matamu yang keluar air mata lalu masuk ke dalam mobil Jaehyun. Jaehyun menjalankan mobilnya.

...

Tidak ada pembicaraan saat di mobil bersama Jaehyun. Kamu hanya menatap pemandangan dari kaca mobil, sementara Jaehyun menyetir mobilnya dengan benar. Keheningan itu kamu pecahkan karena kamu merasa aneh dengan jalannya.

"Jaehyun" panggilmu.

"Heum?" Jaehyun masih menatap jalanan didepannya.

"Kita mau kemana?, ini bukan jalan menuju rumah ibu ku kan?" tanyamu.

"Memang bukan" ucap Jaehyun.

"Lalu?, kita akan kemana?" tanya mu.

Jaehyun memberhentikan mobilnya di pinggir jalan dan mendekatkan wajahnya kesamping wajahmu.

"Membuat kenangan bersama" setelah berbicara seperti itu, Jaehyun mencium pipimu lalu menjalankan mobilnya lagi.

Kamu hanya bisa mematung. Entah melamun seberapa lama, pundakmu di guncang oleh Jaehyun.

"Iya?"

"Ayo keluar" ucapnya.

Kamu keluar saat Jaehyun juga keluar dari mobilnya. Tidak ada apa apa. Kamu dibawa kemana ini?. Sepi & hanya ada pepohonan. Ya kalau membuat kenangan di tempat ini, di dekat rumahnya juga bisa. Rumahnya kan di tengah hutan.

"Jaehyun, kenapa kita kesini?" tanyamu.

"Pertanyaan Bagus"

"Apa maksudnya?"

Jaehyun menarik dagumu untuk menatap wajahnya. Dia menatap wajahmu lama. Lalu dia mendekatkan wajahnya. Deruh nafas Jaehyun bisa kamu rasakan. Bibir Jaehyun menyentuh bibirmu. Hanya menempelkan bibir masing masing. Lalu entah kenapa air matamu memaksa keluar. Kamu menangis tapi tertahan karena bibir Jaehyun membungkam bibirmu. Jaehyun melepas bibirnya dan menatap matamu yang memerah dan mulai keluar air mata. Tanpa kamu sadari, Jaehyun pun ikut menangis.

"Hahahahaha, ternyata kita mengingkari janji kita ya," Jaehyun tertawa dan menatapmu, "lihatlah, betapa lemahnya kita berdua, menangis bersama, janji kita untuk tidak akan meninggalkan kita ingkari bersama"

"J-Jaehyun hiks!"

Jaehyun memelukmu erat seperti tidak ada hari esok, "aku.., sangat menyayangimu Han Ji Young" ucap Jaehyun mengeratkan pelukannya.

Kamu membalas pelukan Jaehyun dan kembali menangis di dekapan Jaehyun.

END



── Vampire NCT [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang