Takdir

6.3K 879 3
                                    

Kamu bangun dari tidurmu. Kamu melihat ponselmu sekarang pukul 7 pagi. Kamu tidak melihat Dayeon dimana mana. Belakangan ini kamu tidak enak dengan Dayeon karena Dayeon tidak tidur lagi di kamarnya. Kamu akhirnya membereskan tempat tidur dan mandi. Setelah mandi kamu mengganti pakaian mu. Kamu bingung mau apa. Akhirnya kamu keluar kamar. Tidak ada siapa siapa. Ya tuhan!. Celaka kamu Han Ji Young!, hari ini masih sekolah. Lalu bagaimana sekarang?. Kamu sudah terlalu terlambat. Kamu takut bertemu dengan Ten, Mark dan Jungwoo. Yasudahlah. Kamu duduk di ruang utama. Membosankan.

Cklek

Kamu melihat ke arah pintu masuk. Disana ada Jeno dan...., darah

Darah?

Darah siapa itu?.

Kamu terlalu takut menanyakan hal itu. Karena waktu itu kamu malah digigit karena bertanya apa kamu tidak apa apa pada Lucas.

"Han Ji Young!"

Kamu mulai takut. Jeno membentak mu.

"I-i-iya?" Jawabmu gemetar.

"Dayeon kejam bukan?" Jeno terduduk dilantai.

"A-apa yang terjadi?" Tanya mu.

"Dayeon..., aku selalu melakukan apa pun untuk Dayeon..., tapi dia menyukai Doyoung!" Ucap Jeno.

Sepertinya Jeno frustasi. Kamu menghampiri Jeno dan membantu Jeno berdiri. Bau alkohol. Vampir bisa minum?. Ah mungkin Jeno memang bisa dia kan spesial. Kamu membantu Jeno berjalan ke arah sofa. Kamu membersihkan darah di wajah dan tangan Jeno.

"Aku akan segera kembali" ucapmu.

Kamu kearah kamar Dayeon dan mengambil selimut. Tapi, ada seseorang yang menatapmu. Kamu menoleh. Gadis yang menatapmu dari luar itu tidak asing. Kamu menghampirinya tapi dia turun kebawah. Kamu penasaran. Akhirnya kamu turun kebawah dan menyelimuti Jeno. Kamu keluar rumah dan mencari gadis tersebut. Kamu sudah lelah. Tapi gadis itu belum ditemukan.

"Perangkap yang bagus Jung.."

Tamatlah dirimu Han Ji Young. Itu mereka. Jungwoo, Ten & Mark.

Dan ini di tengah hutan. Bodoh. Mengapa kamu penasaran terhadap seorang gadis?. Rambutmu disingkirkan oleh Jungwoo. Jungwoo menggigit lehermu. Dan Mark di arah yang berlawanan. Lalu Ten?. Ten menggigit tanganmu.

"Eugh" matamu mulai menggelap.

'Ini hanyalah mimpi..., ini hanyalah mimpi, ayo bangun Han Ji Young!!!!' Perintahmu kepada dirimu di dalam hati.

Nyatanya ini bukan mimpi atau Jaemin sedang menyentuhmu. Tapi ini nyata. Kaki mu sudah lemas dan tak kuat menahan berat badanmu. Jungwoo memelukmu. Pandanganmu mulai buram.

"T-tolong"

...

Kamu membuka matamu. Ini di rumah keluarga Taeyong. Kamu lihat ini kamar Taeyong. Kamu mengambil ponselmu dan menghubungi ibumu. Kamu merasa sudah cukup kamu menderita dan merepotkan orang lain.

'Halo?'

"Ibu.., ini aku, Ibu aku harus ke tempat ibu sekarang, ibu dimana?"

'Hey Jiyoung tenanglah dulu, ada apa?'

"Aku tahu, ibu menikah dengan ayah si vampir, dan aku adalah seorang Pure Blood bukan??"

'Darimana kamu tahu sayang?'

"Ibu..., seharusnya jangan lahirkan aku... hiks hiks" ucapmu seraya menunduk dan menangis.

'Ji.., kamu bisa dengar ibu kan??, ibu minta kamu jangan menyerah ya..'

"Kenapa??, kenapa ibu menyuruhku jangan menyerah?, hidupku SUDAH MENDERITA Bu... hiks" ucapmu dan tangis mu lebih pecah.

'Hey Jiyoung de------tut!'

Kamu mematikan ponselmu. Ibumu menelfon kembali tetapi tidak kamu angkat.

"Bagaimana?"

Kamu melihat ke sumber suara. Ah itu Taeyong.

"Tae, tolong biarkan aku jadi vampir, aku tidak peduli jika hidupku menderita lagi!, aku hanya butuh mati, Taeyong aku sudah tidak kuat.., cukup sampai di sini Lee Tae Yong"

Taeyong menggenggam tangan mu erat.

"Aku selama ini menahan semuanya Han Ji Young!, aku maupun keluarga ku tidak ingin jika kamu menjadi vampir!, SADARLAH!!" Taeyong menggoyangkan tubuh mu kencang.

"Hiks hiks" kamu malah menunduk dan menangis.

Cengeng.

Selalu putus asa.

Merepotkan.

Itulah yang ada di pikiranmu Han Ji young.

"A-aku..., hanya ingin hidup di masa masa ku dulu"

"SADARLAH HAN JI YOUNG!!, KAMU SUDAH MENJALANI INI SEMUA!, INILAH TAKDIRMU!" Bentak Taeyong.

"Hahahahahahahaha..., PERSETAN DENGAN TAKDIRKU LEE TAE YONG!, KAMU INGINKAN?, KAMU PASTI INGIN MEMINUM DARAH KU BUKAN?, AYO LAKUKAN!" Teriakmu.

Tapi Taeyong tahu, kamu hanya sedang frustasi. Taeyong membiarkan kamu menangis. Taeyong menyandarkan kepalamu di dadanya.

── Vampire NCT [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang