Hujan

2.2K 35 2
                                    

Hai guys, inilah awal dari kisah yang terlahir dari sebuah kata hati melalui jari-jemari yang menari mengikuti alur dunia yang mulai tak menentu.

Salam bagi para pembaca sekalian, ini awal dari tulisanku, jadi semoga kalian suka, jangan lupa kritik dan sarannya, untuk memperbaiki bahasa dan gaya penulisanku.

Kita mulai saja,
Sajak hujan. Di malam itu di saat semua sedang menikmati malam mereka. Entah kenapa, aku yang dikelilingi banyak sahabat, merasa sendiri, terdiam sebatang kara, tanpa ada sebisik suara.

Sesuai dengan tema, di kisah kali ini, akan terlahir berbagai puisi. Jadi selamat menikmati.

Lanjut ke cerita, perkenalkan namaku sesuai dengan akun ini. Kisah ini kutulis sesuai dengan alur perasaanku yang tak menentu, dan, . . .

Mari kita lanjutkan,
Malam itu, bagai dunia gelap gulita, menutup semua mata yang tertuju pada seorang insan tak berdosa. Mengapa ini terjadi Tuhan, sungguh malang nasib ini. Sesaat, terlintas dibenakku, "Untuk apa aku hidup?", dan "Untuk apa pula aku mati?", sejenak aku merenung.

Sebuah hujan datang tanpa kuduga, membasahi seluruh ruang dalam raga. Semuanya pun berlari, mencari tempat tuk berteduh. Lain dengan diriku, aku tetap berdiri, di bawah derai hujan yang menyerbu dunia ini tanpa kenal lelah dan membabi buta. Aku tersadar, semua ini karena hujan. Dialah yang menyadarkanku, dialah yang membangunkan sukmaku.

Seakan jasad ini mendapatkan ruh dari Sang Pencipta, membuat diri ini berlari dan berkata,

Hujan

Kau lahir dari sebuah awan
Yang datang tuk basuh seorang kawan
Tanpa kasih tanpa bertuan
Hanya sekedar, datang tanpa ingin dilupakan

Terima kasih Tuhan, aku teringat sajakmu, aku tersadar akan dunia-Mu. Dan inilah awal dari kisahku, Sajak Hujan.

To be continue . . . .

Sajak Hujan (Hati yang Tak Retak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang