Chapter 1 : Forget and Forgive

13K 649 9
                                    

Sakura Haruno seorang kunoichi dari desa Konoha gakure. Rambutnya yang berwarna pink bermain dengan angin, kini rambut nya telah memanjang. Emerald nya memandang diantara pepohonan.

"sasuke-kun" bisik Sakura sambil menatap gerbang dimana ia dibuat pingsan oleh Sasuke semasa masih genin dulu. Disana hanya ada dirinya diantara pepohonan. Sakura mendudukkan dirinya di bangku semen disana.

"kau sudah memulai banyak hal baru. Tapi tidak dengan lembar asmaramu. Dia masih berjalan ditempat yang tujuannya pun adalah buntu" dikepala Sakura terngiang ucapan Tsunade kemarin.

Sakura sadar dia sudah berubah. Dia bukan lagi gadis cengeng dan manja, dia sudah menjadi gadis dewasa yang tangguh. Dia sudah memulai banyak hal baru, tapi kenapa ia tidak bisa mulai menjalin kasih dengan seorang pria.

Sakura sudah memutuskan kemarin. Dia akan segera move on bagaimana pun caranya. Tsunade pun mendukungnya dan memberinya cuti 3 hari.

Sakura menutup matanya merasakan hembusan angin membelai pipinya.

'bukan melupakan yang harus dilakukan, tapi memaafkan terpenting. Semua akan lebih mudah ketika kau memaafkannya'

Sakura Haruno anak didik Tsunade kini memaafkan semua hal yang melibatkan Sasuke. Memaafkan masa kecilnya yang hanya terfokus pada Sasuke. Memaafkan sikap Sasuke dan niatan Sasuke membunuhnya. Ia memaafkan segalanya.

Air matanya mengalir, perasaanya lega. "kini aku sudah bisa memulai hal baru dilembar asmaraku" batin Sakura.

Kini tidak ada lagi Sakura yang mabuk untuk melupakan Sasuke, tidak ada lagi Sakura yang murung atau menangis karena Sasuke, tidak adalagi Sakura yang seperti itu. Semua akan normal pikir Sakura.

Sakura melangkah meninggalkan gerbang, dan berjalan menuju pasar.

"Obaa-san aku mau beli dangonya 1 porsi" kata Sakura sambil tersenyum sopan.

"ah Saku-chan tunggu sebentar ya" dengan telaten wanita tua itu membuat danggo dan memasukkannya kedalam wadah. Sakura memberi sejumlah uang dan mengambil dango tersebut. Ia memakannya sambil berjalan keliling.

'tidak ada salahnya diberi cuti saat musim panas' pikir Sakura. Ia berjalan diantara keramaian, festival musim panas kali ini sangat ramai.

"ayo untuk kakak kakak yang jomblo! Mari kesini" teriak seorang wanita diantara keramaian. Sakura sama sekali tidak tertarik, namun karena keramaian ia terdorong hingga berada didepan stan tersebut.

"kami akan carikan kakak kakak calon yang pas! Dijamin 5 menit duduk disini langsung dapat. Kami butuh 3 orang perempuan, dan 3 orang laki laki. Ayo kemari! " teriak wanita tadi stan nya semakin penuh, dan membuat Sakura makin sulit keluar. Ia bersyukur ia memakai pakaian biasa dan bukannya kimono.

Sakura berbalik dan berusaha keluar dari kerumunan tersebut. "Kyaaa! " Sakura reflek berteriak saat kalinya terinjak oleh seorang pria.

"gomenasai" kata pria itu. Sakura hanya meringis kesakitan.

"ah kakak yang berambut pink! Kakak manis sekali ayo kemarin! Sama itu kakak laki laki yang didekatnya ayo kemari" katawanita pemilik stan tersebut, ia menarik Sakura dan pria yang menginjak kakinya menuju sebuah meja panjang.

Niatnya mau pergi, berujung duduk dikursi jni dan ditonton banyak orang.

Wanita pemilik stan itu menarik 2 lelaki, dan perempuan lagi.

"perkenalkan nama saya Toyama Surui, aku adalah pemandu stan 'pacar 5 menit'" kata Surui semangat.

Mendengar nama stan ini ia merinding. Ia meletakkan dangonya diatas meja, ia duduk berseberangan dengan pria yang mengunjak kakinya itu.

"pertama tama coba perkenalkan diri kalian maosng masing" kata Surui kepada 3 pasang muda mudi yang duduk dimeja tersebut.

Sakura melihat mereka yang duduk berkenalan bergantian.

"perkenalkan aku Yakamura Heiji 24 tahun" ucap pria diseberangnya itu. Sekarang ia tau nama pelaku yang menginjak kakinya.

"a.. Aku Sakura Haruno 21 tahun" ucap sakura ragu.

"kalian silahkan berbincang. Boleh acak tidak harus yang diseberang meja kalian" kata Surui sang pemandu stan. Sakura memandang Heiji ragu.

"a-ano Heiji-san" ucap Sakura ragu. Surui sibuk dengan penonton stannya. Sedangkan gang bernasib seperti Sakura saling mengobrol dengan seberang masing masing.

"hm? " gumam Heiji

"ano.. Gomen sebelumnya, tapi aku tidak tertarik dengan hal seperti ini. Apa Heiji-san punya rencana supaya aku bisa keluar dari sini? " tanya Sakura. Jujur ia tidak nyaman harus duduk diliatin.

"sama, kalau begitu.." kata Kata Heiji berhenti. Sakura melihat Heiji mengangkat tangannya dan memanggil Surui.

"Surui-san aku rasa aku dan sakura-san sudah sama sama suka. Bolehkah kami pergi dari sini. Kami akan berkencan" kata Heiji tanparasa malu. Sakura terkejut, matanya melotot tidak terima.

"Ahhh! Liat penonton belum lima menit mereka sudah sama sama suka! Baiklah Heiji-san kalian boleh pergi, semoga hubungan kalian lancar! " kata Surui semangat. Heiji berdiir meninggalkan stan tersebut, diikuti Sakura sambil membawa sisa dango nya.

"Heiji-san" panggil Sakura, ia baru menyelesaikan dangonya dan membuang bungkusnya.

Heiji berhenti melangkah, dan berbalik. Ia menatap bingung Sakura yang memanggilnya.

"ada apa? " tanya Heiji

"nggak, hanya saja terima kasih suda membebaskan ku dari sana" kata Sakura sambil tersenyum.

"tidak masalah, lagipula aku juga nggak nyaman disana. Oh ya maaf soal kakimu tadi" kata Heiji.

"nggak masalah, bagaimana sebagai rasa terima kasihku. Aku akan mentraktirmu makan ramen" ujar Sakura. Dia tidak ada niat lain selain berterima kasih.

"tidak perlu, sudah kubilang aku juga tidak nyaman disana" kata Heiji kembali berjalan seperti semula.

"kau yakin? " kata Sakura berusaha mensejajarkan dirinya. Heiji berhenti kembali dan menatap Sakura.

Tangannya menuju dagu Sakura. Sakura tersentak dan melotot kepada Heiji. "apa apaan coba dia! " batin Sakura tidak terima.

Heiji hanya melihat reaksi Sakura. Namun Sakura hanya melotot tidak suka. Heiji menarik kembali tangannya. "itu ada saus dango tadi" ucapnya dan kembali jalan

"menarik" batin Heiji.

"ya sudah kalau tidak mau, terima kasih sudah menolongku" kata Sakura berbalik berniat mengambil arah yang berbeda.

"tunggu" henti Heiji. Sakura berbalik emnatap punggung Heiji.

"5 hari lagi traktir aku di ramen milik teuchi. Apa kau tau? " ucap Heiji tanpa membalikkan badannya. Sakura menatap kesal punggung Heiji.

"aku tau ramen teuchi. Jam berapa? " tanya Sakura dengan nada kesal. 'apa apaan coba dia?!' inner Sakura kesal, dan penasaran.

"sore saja jam 5" kata Heiji kembali berjalan. Sakura hanya menatap kesal Heiji. Ia juga ikut berbalik. 'yasudah lah lagipula aku yang menawarkan duluan' batin sakura pasrah.

Sakura berjalan menuju sauna terdekat, ia ingin merileksasikan otot otot nya yang tegang karena misi misi.

The Wind (COMPLATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang