Chapter 7 : Home

2.7K 344 17
                                    

Sakura duduk termenung diranjang.  Ada perasaan iba pada Sasori.  Ia ingin Sasori juga menikmati hidupnya seperti manusia biasa.  Tapi dia sudah meninggal,  bukan hal wajar jika ia hidup lagi.

Sakura melihat ada burung hinggap di jendela kamarnya.  Sakura berjalan menuju burung tersebut, dan melihat terdapat gulungan yang dicengkram burung tersebut.  Sakura meraihnya dan burung itu pergi meninggalkannya.  Sakura kembali berjalan menuju ranjangnya dan mendudukkan dirinya, ia membuka gulungan tersebut.

Hokage 6 : Kakashi Hatake

Setelah membaca laporan yang dikirimkan.  Saya selaku Hokage ke 7 memerintahkan untuk menarik anda kembali. Misi complete

Ttd Kakashi Hatake

Sakura menutup gulungan tersebut, ia merasa misinya masih menggantung.  Ia tau ia hanya di perintahkan mengetahui penyebab dari hal aneh yg dialami kliennya. Sisanya adalah keputusan yang diputuskan bersama dengan Kakashi dan kliennya. Ia hanya pion catur yang dijalankan.

Sakura mengambil tasnya,  ia berjalan keluar menuju kamarnya. Ia berpamitan pada Obizu sebelum ia pergi,  ia tidak ada niatan bertemu Heiji atau Sasori itu.

Ia berlari diantara pepohonan.  Kini telah petang,  sinar matahari kejinggaan menelusup diantara pepohonan yang berhimpitan. Sakura mempercepat langkahnya. Ia pun tiba di Konoha,  ia langsung menuju kantor Kakashi.

'aku harap kau pikirkan, jika kau menyetujuinya kau bisa menambahkan rasa percaya daimyo padamu. Jujur aku juga tidak setuju'

Sakura mendengar suara Kakashi yang terdengar dari balik pintu.  Sakura yakin Kakashi sedang ada tamu.  Sakura pun mengambil keputusan untuk pergi menjauh,  ia tidak berniat menguping.

'hnn' Sakura terkejut mendengar suara berat yang khas itu dari balik pintu.  Ia langsung mengetahui lawan bicara Kakashi. Siapa lagi juka bukan sasuke.

'kau bisa melihat dia dipertemuan pertama kalian besok. Aku harap kau tidak mengacaukan perjodohan kalian'

Kakashi mengucapkannya terdengar tanpa beban. Sakura yang awalnya ingin beranjak dari depan pintu terpaku disana.  Ia mencuri dengar. Sasuke dijodohkan? 

Jantung sakura berdegup kencang. Matanya panas,  dadanya sakit.  Lututnya lemas,  namun ia berusaha berdiri.

"memang sia sia" pikir Sakura.  Ia menarik nafas,  ia harus segera memberikan laporan dan pergi. Persetanan dengan Sasuke yang ada didalam. Hatinya remuk.

Sakura mengetuk pintunya dan masuk tanpa izin. Sasuke yang didalam tampak terkejut,  untungnya dia adalah seorang Uchiha.  Ia kembali menetralisir kekejutannya,  dan memasang wajah dinginnya.  Sama sekali tidak terdeteksi oleh Sakura kekejutan sasuke tadi.  Sedangkan kakashi cukup menegang dibangkunya. Ia terkejut.

"Kakashi-sensei.  Aku hanya melaporkan misiku telah selesai,  dan aku telah sampai. Gajiku kapan? " ucap sakura.  Ia berusaha tidak menatap kearah uchiha bungsu itu. Tidak boleh,  pokoknya tidak boleh!

"a.. A..  Besok kau boleh kembali,  mengambil upahmu" ucap kakashi agak terbata.

Sakura memberi salam dan akan kembali pergi. "sakura" suara itu memanggil Sakura. Ada perasaaan berdesir dijantungnya,  ia terdian sejenak lalu berbalik.

"oh,  hai Sasuke -san" sakura berucap canggung.

"kau dengar semuanya dari balik pintu kan? " ucap sasuke dengan wajah datarnya. Sakura seakan mati kutu. Sakura sadar Seorang Uchiha itu tidak bodoh.

Dalam hati Sasuke, ia merasa sakit melihat gadis pujaan hatinya menatapnya ragu. Ia sadar sakura sedari tadi menunggu,  namun ia tidak menyangka Sakura berani masuk.

"a... Ya" jawab sakura,  ia tidak bisa berbohong lagi. Kakashi menatap Sakura bersalah.

"kalau begitu bantu aku membeli pakaian untuk besok. Tidak ada penolakan" ucap Sasuke.  Entah apa yang ada dipikiran Sasuke.  Dia hanya tidak suka melihat ekspresi Sakura yang selalu ragu melihatnya.

Nafas Sakura tertahan mendengar ucapan Sasuke,  begitu juga dengan Kakashi

"kakashi besok pastikan jadwal Sakura kosong. Tidak boleh ada misi untuknya.  Acara ku besok sore,  dan aku tidak memiliki baju yang pantas" ujar Sasuke dengan ringan.  Ia tidak memakai suffiks apapun pada Kakashi.  Ia berjalan menuju keluar pintu.  Melewati Sakura,  sakura menahan nafasnya ketika Sasuke melewatinya.  Ia bisa melihat mata Sasuke yang telah membaik,  hanya menatap lurus pada pintu tujuannya.  Ia tidak melirik sedikitpun pada Sakura.  Sasuke pergi begitu saja.

Sakura terdiam membeku.  Ia menyesal masuk. Kakashi menatap Sakura, lalu berdiri menatap Sakura.  Ia memeluk murid perempuan satu satunya semasa ia jounin. Ia mengelus pucuk kepala Sakura,  Kakashi tau apa yang dirasakan Sakura.

Sakura balas memeluk Kakashi erat,  ia merasa akan jatuh.  Ia sedih dan sangat sedih. Kenapa Sasuke menyiksanya secara tidak langsung.  Kenapa ia harus menemani Sasuke memilih baju yang akan dipakai Sasuke pergi ke acara perjodohannya. Apa sasuke masih tidak sadar?  Apa ia melakukan ini untuk menyakitinya lebih jauh?  Apa ia masih dianggap penganggu, sehingga Sasuke ingin membuat Sakura makin sakit hati dan menjauh.

Sakura menangis di dekapan Kakashi,  ia menangis pilu.  Kakashi membiarkan tangisan Sakura pecah didekapannya.  Ia tidak ingin murid perempuannya menangis sendirian. "se... Sensei" ucap sakura seunggukan. Kakashi hanya terus mengulus pucuk kepala Sakura.

Kakashi tidak bisa melihat muridnya jauh lebih menyedihkan dari ini.  Ia memeluk Sakura dan menggunakan jurus teleport.  Mereka menghilang dari kantor hokage.

***

Sakura masih memeluk erat Kakashi,  ia bersembunyi dijubah hokage kakashi. Kakashi mengelus pucuk kepala Sakura,  memberi gerakan untuk menyuruhnya menengadah.  Sakura pun menengadah, ia melihat wajah Kakashi yang tersenyum padanya.  Ia merasa ada sinar matahari yang menusuk indra penglihatannya.  Ia terkejut sekarang ia dan kakashi sudah berada di sebuah pantai.

Sakura melepaskan pelukannya,  dan melihat sunset yang segera terjadi.  Matanya membulat kagum. "sensei" ucap sakura,  terdengar nada kagumnya.

"berteriaklah,  itu mengurangi stress" ujar Kakashi, sakura mengangguk.

"AAAAAAAAAAAAAA" Sakura berteriak dengan keras,  sinar matahari di sunset pantai menerpanya.  Membuatnya makin indah menurut Kakashi.

"KYAAAAA" teriak sakura lagi.  Sakura tertawa setelahnya.  "kau juga harus sensei,  ini asyik! " ajak sakura,  kakashi hanya menggeleng. Kakashi menemani Sakura disana, ia tidak ingin murid perempuan kesayangannya bersedih terus karena perjodohan Sasuke yang dipinta daimyo sialan itu.  Kakashi tidak berkuasa menentang itu.

The Wind (COMPLATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang