Chapter 2 : Same

4.8K 451 4
                                    

Sakura sedang sibuk merapihkan peralatan medis yang telah ia gunakan. Peluh menetes dikeningnya.

"hei Forehead, habis ini kau mau kemana?" tanya Ino pada Sakura. Sakura ingat bahwa hari ini ia ada janji dengan Heiji, orang yang menginjak kakinya seklaigus menolongnya dari stan pencarian pacar.

"aku ada janji" kata Sakura singkat. Ia menaruh peralatannya dan mendudukkan dirinya dibangku. Ia mengambil tissue dan melap keringatnya. Lalu membuka ikatan rambutnya dan merapihkannya.

"kencan?" tanya Ino ragu. Sakura hanya mendelik tidak suka.

"aku lupa kau masih belum bisa move on" ledek Ino. Sakura hanya mendecih. "dengar ya pig, aku bukan lagi bocah yang tergila gila dengan Sasuke-kun" ucap Sakura

"okay sasuke-kun" ejek Ino karena Sakura menggunakan sufiks kun pada nama Sasuke

"ah.. Maksudku Sasuke" ralat Sakura

"forehead dengar kan baik baik ya, laki laki bukan cuma dia. Percuma Tsunade-sama memberimu Cuti kemarin" kata Ino menatap Sakura malas.

"ya ya ya" kata Sakura malas. Ia berdiri dan mengambil tas kecilnya. Ia cukup lelah kerja seharin dirumah sakit. Ia pergi meninggalkan Ino begitu saja.

Sakura berjalan santai menuju kedai ramen kesukaan Naruto. Ia melihat seorang lelaki tinggi, dengan rambut merah, dan mata hazel berdiri didepan kedai ramen Teuchi. Itu Heiji sekilas mirip dengan Akasuna Sasori pikir sakura.

Sakura berjalan menghampiri Heiji. "ayo masuk" ajak Sakura diikuti Heiji. Mereka mendudukkan diri.

"Heiji-san mau ramen apa?" tanya Sakura. Heiji menatap Sakura sedari tadi. Ia terlihat imut pikir Heiji.

"terserah kau" kata Heiji, Sakura akhirnya memesan kan 2 ramen spesial. Sakura yang sedari tadi ditatap Heiji risih.

"kau ini kenapa? " tanya Sakura sewot. Heiji hanya menggeleng.

"kupikir aku pernah melihatmu, tapi aku lupa" kata Heiji sambil menghela nafas. Sakura menatap bingung. "ya iyalah, 5 hari yang lalu kita kan bertemu" kata Sakura.

"bukan itu maksudku. Sebelum itu" ujar Heiji tampak berpikir.

"kupikir juga begitu. Kau mirip dengan seseorang" kata Sakura
"ya kau mirip Akasuna Sasori" batin Sakura

"tapi Sasori kan sudah mati, waktu itu sudah kupastikan kok" batin Sakura meyakinkan dirinya sendiri.

"ah ini ramen kalian" kata Paman Teuchi pemilik kedai ramen tersebut. "ya sudhahlah Heiji-san,lebih baik kita makan" kata Sakura mengambil sumpit dan memakan ramen miliknya. Heiji mengikuti Sakura memakan ramen miliknya.

"kalau boleh tau kau kerja apa? Shinobi atau warga biasa? " tanya Sakura memecah keheningan. Ia mengambil tissue dan melap sisa kuah diwajahnya.

"warga biasa" jawab Heiji singkat. Ia terus memakan ramennua, sedangkan Sakura sudah menghabiskan miliknya. Sakura membayar ramennya terlebih dahulu.

"Heiji-san aku duluan ya" kata Sakura, dia tidak mau banyak basa-basi. Badannya terlalu lelah bekerja di seharian.

"hmm.. Terima kasih traktirannya" balas Heiji. Sakura pun keluar dari kedai. Ia berjalan menuju flat miliknya, namun tiba tiba muncul seorang anbu didepannya.

"sakura-san anda dipanggil Kakashi-sama di kantor hokage" kata anbu tersebut cepat. Sakura memutar matanya malas. Ia hanya ingin istirahat sekarang. Dengan malas ia melompati atap rumah menuju kantor hokage.

Ia masuk melalui pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu. Lalu mendudukkan diri didepan Kakashi. "ada apa sensei?" tanya Sakura malas. Pikiran dan badannya begitu lelah.

"aku ada misi khusus untukmu" kata Kakashi singkat. Sakura merasa lemas mendengar ucapan Kakashi. Dengan menjadi medic nin di Rumah Sakit saja sudah melelahkan, sekarang ia mendapat misi.

"hanya misi biasa rank A" ucap Kakashi singkat, tangannya mencari sesuatu diantara tumpukkan kertas dimejanya.

Sakura yang mendengarnya mengkerutkan dahi. 'hanya misi rank A' katanya. Walau bukan S, tapi itu artinya cukup berbahaya.

"namun misi ini bisa jadi rank S, atau turun jadi B" kata Kakashi mengulurkan gulungan kertas pada Sakura.

Sakura mengambil gulungan tersebut dan membukanya.

"aku tidak mengerti. Apa yang harus aku lakukan? " tanya Sakura setelah membaca gulungan tersebut.

"putra pengusaha batubara yang tinggal di Selatan Konoha. Beberapa waktu lalu sempat mengalami penurunan kesehatan drastis. Nyaris meninggal, namun secara mendadak juga ia sembuh" jelas Kakashi. Sakura menunjukkan tampang meminta penjelasan lebih.

"namun terjadi perubahan fisik yang cukup signifikan" lanjut Kakashi, ia mengeluarkan
sebuah foto lelaki putih dengan rambut biru dongker, dengan mata coklat madu. Terbilang tampan.

"semakin hari rambutnya berubah menjadi kemerahan secara alami, dan sekarang sempurna merah sekarang. Matanya menjadi agak menggelap. Yang awalnya coklat madu, berubah menjadi hazel" kakashi menatap intens Sakura, sakura memperhatikannya dengan serius.

"apa dia seperti..." ucapan Sakura terhenti, matanya memandang Kakashi terkejut.

"ya.. Akasuna Sasori" ujar Kakashi membuat Sakura makin melotot. "nama pemuda itu Yakamura Heiji" lanjut Kakashi. Membuat ingatan Sakura tertarik kembali.

"aa.. Aku" Sakura merasa bingung.

"aku hanya ingin kau menemukan penyebabnya. Apa itu sebuah penyakit atau sebuah jutsu, jika ada hubungannya dengan akatsuki kau harus segera mundur. Keluarganya melaporkan bahwa dia mengalami perubahan sifat secara mendadak" Kakashi mulai beralih dsri Sakura menuju berkas lain di mejanya.

"seperti apa?" tanya Sakura. "seperti bipolar" jawab singkat Kakashi. Sakura mulai menganalisa jutsu atau penyakit seperti apa itu.

"jadi dia mengalami perubahan fisik yang signifikan, dan mengalami bipolar? Kapan misi ini aku jalankan? " tanya Sakura pada Kakashi.

"besok, ingat kau cukup mencari tau penyebabnya. Bila hanya penyakit berikan ia pengobatan, sedangkan bila berhubungan dengan jutsu terlebih akatsuki mundur dan laporkan padaku. Kau akan menginap dirumah mereka besok. Kuberi waktu 7 hari untuk menyelesaikannya" kata Kakashi.

"kau boleh pergi" kata Kakashi, Sakura berdiri dan meninggalkan kantor hokage menuju flatnya.

Ia melemparkan tas nya, dan membanting dirinya ke kasur miliknya. 'pantas saja dia mirip. Apa itu penyakit jenis baru? Atau syndrom? Mana mungkin Heiji kemasukan Sasori kan, lucu sekali" pikiran Sakura membuatnya mendecih.

"atau dia mengidolakan Sasori, dan merubah dirinya seperti Sasori. Dan perlahan jati dirinya tergantikan, dan menjadikan dia bipolar" pikir Sakura. Tanpa sadar mata Sakura perlahan memejam, dan ia tidur terlelap.

The Wind (COMPLATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang