Bye...

3.4K 247 35
                                    

"Aku tak menyesal, sudah kubilang kau hanya milikku" ujar pria bermarga Uchiha itu memandang gadis merah muda didepannya sambil terengah. Tubuhnya amat lemas, ia dipasangi kekang pengisap cakra.

"...." gadis itu tak menjawab, air matanya terus mengalir melihat keadaan pria yang pernah ia cintai.Hatinya pilu, tapi perlahan kebas.

Sakura baru saja selesai melakukan operasi darurat Sasori dan tak sempat menganti bajunya. Ia berada di sel tahanan milik Sasuke sekarang, tidak begitu sulit menangkap pria itu karena waktu dan jejak yang ada.

Yukata Sakura kini bercorak darah dan mata memerah. "kenapa Sasuke? " ia masih mengingat genjutsu Sasuke beberapa waktu lalu.

"Aku mencintaimu.. " kalimat itu keluar dari bibir Sasuke.

"tidak.. Kau tidak" potong Sakura, ia tidak mau mempercayai pria itu lagi. Hatinya sudah terlalu sakit. Sasori tak ada hubungannya diantara mereka berdua, tapi mengapa Sasuke melibatkan orang lain. Apalagi Sakura sudah sangat mengetahui penderitaan yang dijalani pria Akasuna itu. Tumbuh tanpa orang tua, haus kasih sangat. Amat. Kesepian.

"Sakura..." Sasuke menatap Sakura sedih, gadis itu menangis terisak. Ingin rasanya ia memeluk gadis itu, tapi kekang sialan ini menganggunya.

"kau akan menyesal Sasuke... Itu bukan cinta, itu obsesi.. Kau..." ia tak mampu melanjutkan kalimatnya.

Pikiran Sakura terbayang masa kecil Sasori.  Pria merah itu benar-benar tak pernah merasakan hidup. Sekalipun hidup Sasuke bersama gelap, setidaknya pria itu memliki teman yang tulus dan pernah memiliki keluarga. Sedangkan Sasori, bahkan ia tumbuh dengan rasa haus kasih sayang yang luar biasa. Dan pria itu sekarang malah bernasib malang karena cinta bodoh Sasuke terhadap Sakura.

"kau.. Kejam" lanjut Sakura. Ia mengusap air matanya kasar dan berbalik akan meninggalkan Sasuke disel.

Langkah kaki Sakura berhenti sebelum benar-benar meninggalkan Sasuke.

"kau benar-benar akan menyesal Sasuke. Sampai jumpa... " kata Sakura sekali lagi dan benar benar meninggalkan Sasuke.

Sasuke melihat itu. Senyum pasrah dan setetes air mata putus asa gadis itu.

"SAKURAAAA....!!!!! " jerit Sasuke ketika gadis itu benar-benar meninggalkannya.




































































"Bagaimana keadaannya? " tanya Sakura pada seorang perawat. Ia telah berganti setelan dengan pakaian yang lebih bersih.

"masih belum sadar Sakura-san" jawab perawat tersebut, Sakura hanya mengangguk dan meninggalkan perawat tersebut dan menuju kamar rawat Sasori.

Sakura menatap wajah pria yang lebih tua darinya itu. Amat tenang. Kulit pria itu memang pada dasarnya pucat, dan semakin pucat kini.

"maafkan aku melibatkanmu" bisik Sakura pada ruangan kosong itu.

Sakura tau betul apa yang terjadi terhadap Sasori. Mengenai kunai tersebut itu benar. Sekecil apapun luka yang dibuatnya, apabila Sakura yang melakukannya dengan kunai khusus tersebut siapapun yang mencintai Sakura akan mati.

Dan artinya Sasori benar-benar mencintai Sakura.

Sakura tersenyum masam. "bodoh"

"kau mencintai orang bodoh sepertiku, mengapa? " bisiknya lagi. Ia menangis ketika menyadari pemikirannya. Sasori mencintainya.

"apa yang harus kulakukan sekarang? " ujar Sakura menatap miris tubuh Sasori.

"bahkan aku tidak tau kau hidup atau mati kini.. Kunai sialan itu" suara Sakura semakin parau, dan terkadang pekikan tangisan yang tertahan mengiringinya.

The Wind (COMPLATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang