Chapter 9 : New Mission

2.8K 524 20
                                    

Sakura menatap Gaara ia mengerti dengan maksud yang disampaikan Gaara. Rei Gaara, Kazekage Sunagakure datang berkunjung ke Konohagakure semenjak kemarin.  Kakashi memanggilnya karena ada misi baru yang berkaitan dengan permintaan Gaara.

Terkait misi yang libatkan Heiji/Sasori itu Kakashi telah melaporkannya pada Sunagakure.  Karena sasori adalah warga desa Suna. Awalnya Gaara kaget mendengar bahwa Sasori hidup kembali dalam tubuh orang lain.

Sebenarnya beberapa waktu lalu ia menerima banyak surat dari orang yang mengaku Sasori. Awalnya ia tidak percaya,  namun setelah menerima surat dari konoha ia peracya bahwa itu Sasori.  Ia meminta agar dijemput,  dan meminta haknya atas jasa dari kedua orangtuanya dan neneknya.  Serta dirinya yang membantu perang dunia shinobi saat dihidupkan kembali sebagai mayat.  Gaara membenarkan permintaan Sasori,  karena begitu banyak jasa yang yang dilakukan keluarga akasuna demi Sunagakure,  meski Sasori sempat membelot. Suna berhutang budi pada keluarga Sasori.

Gaara meminta Sakura membuat kan tubuh baru untuk Sasori.  Agar ia tidak menumpang pada tubuh Heiji,  dan membuat Heiji mati. Sakura menganggap gaara begitu bijaksana,  walau ia sempat ditentang daimyo dan warga sunagakure. Gaara bersikeras harus membayar hutang budi pada Keluarga Sasori.

Sakura menyetujui misi yang ia berikan,  masalahnya adalah.  Tubuh seperti apa yang harus ia ciptakan.  Tubuh manusia?  Tubuh manusia tidak diciptakan oleh dirinya yang juga manusia. 

Kakashi menyuruh Sakura mengumpulkan tim yang dirasa pantas untuk mis ini.  Ini misi yang dipinta langsung oleh Gaara. Gaara percaya bahwa sakura bisa. Sakura keluar dari gedung Hokage.  Ia memikirkan anggota timnya.  Ia mempertimbangkan beberapa orang yang ia kenal.

"hi pinky" panggil Sasori pada Sakura.  Sakura tau benar itu adalah kepribadian Sasori dalam tubuh heiji. "kau merepotkanku lagi" ujar sakura.  Sasori berjalan disamping sakura.

"daripada aku membunuh jiwanya?  Kau pilih mana" kata Sasori.  "tubuh apa yang kau siapkan untukku? " tanya Sasori. 

"aku menyiapkan mayat babi untuk tubuhmu nanti" ucap Sakura asal.  sasori mendengus.  "sialan kau pinky" umpat sasori.

Mereka berjalan sampai Flat sakura. "buat apa kau mengikutiku sampai flat ku?! " tanya sakura kesal diikuti sasori terus. "kau belum tau?  Aku disuruh tinggal bersamamu,  makanya keluarga pemilik tubuh ini mempercayakan tubuh anak ini padaku.  Asal aku tinggal bersamamu selama masa perpindahan jiwaku" ujar Sasori. Sakura membelalakan matanya.  Belum ada persetujuan tentang hal ini sebelumnya.
.
***

Sakura menatap Sasori yang berkeluaran di flatnya. "kau tidur di ruang nonton tv nanti" kata Sakura.  Ia berjalan kekmarnya dan membawakan kasur,  selimut, dan bantal. "kau bawa baju ga" tanya Sakura.  Sasori mengangguk.  Ia membuat gerakan ditangannya lalu muncullah sebuah tas besar. Sasori membuka tas tersebut lalu mengambil pakaiannya. "aku mau mandi dimana kamar mandi" kata Sasori,  sakura menunjukkan kamar mandi.  Sakura menatap kosong lantai rumahnya.

Beberapa hari ini terlalu aneh. Tidak beberapa lama Sasori keluar dari kamar mandinya dengan tubuh yang bersih,  dan pakaian bersih.  Sakura sedikit terpanan melihat wajah Sasori yang tampak tidak menua. Ia tahu sasori memiliki umur diatas 30 mungkin,  namun wajahnya pada tubuh Heiji tidak tampak seperti umur pria berkepala 3

"aku lapar mau makan" kata Sasori sambil menggosokkan handuk dikepalanya.  "kau tau Ichiraku ramen waktu itu kan,  aku akan traktir.  Tapi kau duluan, aku mau mandi" kata Sakura.  Ia mengambil pakaian rumahannya,  sasori menyetujuinya dan pergi duluan.

***

Sakura berjalan menuju Ichiraku,cahaya senja menerpa wajahnya. Ia sangat cantik dengan kau lengan panjang merah,  juga rok hitam. Matanya menangkap seorang pria berambut biru dongker didepannya cukup jauh,  berdiri didepan. Yang otomatis mereka akan berpas pasan.  Hati Sakura bingung harus berekspresi seperti apa.  Ia tidak bisa mundur,  Ichiraku sudah tinggal beberapa toko lagi.

"hi..  Sasuke" sapa Sakura ragu,  sasuke menangkap rasa ragu di wajah Sakura.  Ia hanya menatap datar.  "hm"

"aku duluan ya Sasuke" ujar Sakura.  Ia tidak mau berlama-lama bertatap muka dengan Sasuke.  Sasuke merasa tak ikhlas membiarkan wanita pink itu meninggalkannya.  Ia rindu walau beberapa hari yang lalu baru bertemu.

"ah,  Sasuke-kun aku telah memilih gaun pertunangan kita.  Ayo kita ke toko jas sekarang" seorang gadis berambut coklat muda keluar dari toko. Sakura bisa menangkap suara gadis itu.  Ada perasaan ngilu. Namun ia tetap berjalan tanpa menoleh kebelakang.

"sakura!" sakura terkejut melihat Sasori menghampirinya keluar Ichiraku.  Sasori memegang bahu Sakura tampak girang.  Sakura tersenyum melihat Sakura tersenyum

"kau lama sekali,  aku sudah nunggu lama" kata Sasori.  Mereka pun masuk kedalam. Mata Sasuke yang terus mengawasi punggung Sakura sedikit melebar.  Melihat pria bersurai merah yang ia lihat di hutan bersama Sakura menghampiri Sakura.  Dadanya panas,  ingin sekali ia memusnahkan pria itu. 

"Ano..  Sasuke-kun kenapa bengong? " ucap gadis disebelah Sasuke yang membuat Sasuke tersadar. Sasuke hanya menggeleng.  Gadis itu menarik Sasuke menuju toko lainnya.

***

"ahh..  Kenyang! " ucap Sasori keras.  Sakura memukul kepala Sasori memberitahukan agar tidak bersuara keras.  Sasori hanya mengaduh kesakitan.

Sakura membayar ramennya dan sasori. Lalu mereka keluar dari sana.

"sasori" panggil sakura. Sasori hanya menoleh,  dan berdehem.

"kalau kau ingin tinggal dirumahku ada beberapa syarat.  Mau tidak mau kau harus menurutinya. Pertama kau harus membantu menciptakan kebersihan dan kedamaian dirumahku,  kedua dilarang mabuk atau pulang terlalu larut. Ketiga dilarang masuk tanpa seizin ku. Empat,  lupakan hal yang ingin kau coba itu" ucap sakura panjang lebar. Sasori mengkerutkan dahinya.

"apa yang ingin kucoba? " tanya Sasori.  Ia tidak ingat.  Sasor menatap wajah Sakura. Air muka sakura berubah memerah,  sasori bingung melihatnya.

"yang dihutan.. " suara Sakura mengecil.  Sasori ingat. Ia tersenyum miring pada Sakura.  "aku juga tidak mau melakukannya" kata Sasori.

"kau akhirnya berubah pikiran juga.  Itu memang tidak pantas dicoba" kata sakura.  Ia merasa lega sekarang.

"aku tidak berubah pikiran.  Aku hanya menundanya sampai aku memiliki tubuh asli.  Aku tidak mau melakukannya denganmu memakai tubuh orang ini.  Kata orang 'itu'sangat enak,  aku tidak mau dia merasakan 'itu' juga saat ku melakukannya" Sakura menatap Sasori kesal. Pikiran konyol menurut Sakura.

"denganmu.. " lanjut Sasori menbuat Sakura kian kesal.

"mesum! " pekik Sakura.

"peduli amat. Oh ya Sakura,  ada satu  hal yang ingin kuberitahu. Sakura menatap Sasori penasaran.

"tentang tubuh asli ku.  Itu masih kusimpan, apa kita pakai tubuh asli ku saja?  Aku tidak mau memakai tubuh orang mati atau tubuh boneka lagi. Aku ingin hidup normal" sasori membuat sakura bersemangat. Sakura merasa bebannya berkurang Karena sudah tahu harus memakai tubuh siapa.

"kau kerumah ku duluan saja.  Ini kuncinya,  aku mau kekantor hokage dulu" kata Sakura meninggalkan Sasori dan menuju kantor hokage.

"kakashi-sensei.  Aku sudah menemukan tubuh yang tepat" kata sakura pada Kakashi. Ia tidak meminta izin masuk terlebih dahulu. Kakashu hanya melemparkan tatapan bertanya.

"tubuh aslinya saja.  Katanya disunagakure" ucap sakura.  "ya sudah besok kalian berangkat bersana Gaara ke Suna" ucap Kakashi. 

"baiklah" kata Sakura.  Kakashi membuat guluangan misi. Lalu diberikan pada Sakura. Sakura pamit pergi,  ia kembali kerumahnya.

Ia menemukan sasori duduk santai di sofanya sambil menonton.

"besok kita ke suna mencari tubuh aslimu.  Berkemaslah" kata sakura lalu masuk kekamar.  Ia ingin beristirahat cukup.

Note : GABAKAL DILANJUTUN SEBELUM VOTE MENCAPAI 20

The Wind (COMPLATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang