3. Sasori Wedding Day

2.6K 222 50
                                    

A/n : KOK PADA SALAH PAHAM SAMA CHAPTER SEBELUMNYA, BELUM TAMAT KOK.

Tapi akan segera tamat, kita hitung mundur tamat sesuai judul chapter kali ini ya. 3 chapter terakhir!  Penentuan!




Selamat membaca!

































Pria berambut merah itu tersenyum melihat pantulan dirinya. Ia tampak tampan menurutnya.

Hari ini adalah hari spesial baginya. Hari yang sebelumnya tidak pernah terlintas dipikirannya. Hari pernikahannya.

Pria itu memakai yukata khusus pernikahan, dan menata rmabutnya sedemikian rupa. Sebentar lagi ia resmi melepas status lajangnya, dan akan beristri.

















"kau tampak cantik sekali Sakura-chan, aku sampai iri" ujar Ino melihat Sakura yang sedang berada diruang rias pengantin. Sakura mengenakan yukata berwarna putih dengan aksen bunga sakura disana. Tanpak sederhana namun sangat cantik. Ia mengenakan riasan tipis yang tidak membuat mata sakit, namun candu bagi yang melihatnya.

"kau berlebihan Ino" elak Sakura, ia menatap pantulan dirinya disana

"tak kerasa ya, teman seangkatan kita mulai pada nikah...  Kapan ya Sai melamarku? " ujar Ino menghela nafas, jujur ia lebih ingin menikah duluan dibanding teman-teman lainnya. Ia sangat menyukai anak kecil, dan ia ingin satu buatan dirinya dan Sai. Konyol memang.

"tak kusangka ya, pada akhirnya diantara kita berdua tidak ada yang jadi dengan Sasuke-kun" kata Ino sambil merapigkan rambutnya sendiri. Sakura cukup terkejut mendengar nama Sasuke terlontar dari bibir Ino. Ia menundukkan kepalanya.

"Padahal kukira kau akan dengannya, takdir memang aneh. Meski kau dan Sasori,  Sasuke dengan Kimi karena perjodohan" ujar Ino asal, ia selesai merapihkan rambutnya. Dan kembali menatap Sakura yang tampak memasang wajah bingung.

"Sasuke sudah menikah? " tanya Sakura, ia memastikam bahwa ia tidak sedang berhalusinasi.

"kau tidak tau?" Ino tampak bingung awalnya, namun ia segera menutup mulutnya dengan tangannya. "aku salah bicara, maksudku -" Ino berusaha mencari alasan, ia tampak bersalah melihat temannya sekarang.

"Kapan? Kapan Ino?!" potong Sakura saat Ino mencari alasan. Perasaan nya sangat kacau sekarang. Baru beberapa hari lalu Sasuke mengajak dirinya untuk lari bersama. Tapi ternyata, kenapa pria itu mengajak nya kabur saat dirinya sudah beristri? Apa maksudnya?  Apa?!

"saat kau sibuk lembur setelah menyelesaikan misimu di Sunagakure,  saat itu.. Ia menikah" kata Ino, ini bukanlah hal rahasia. Namun Ino berniat tidak memberitahu dalam waktu dekat kepada Sakura, Sakura sedang tampak sibuk dan kelelahan waktu itu.

Sakura tampak lemas, punggungnya bahkan tak bisa tegap. Ia terlalu patah hati. Untuk apa pria itu datang kemarin, dan mengucapkan banyak hal manis. Namum dikenyataanya Pria Uchiha itu sudah beristri?! 

Sakura sangat marah, ia tidak mengerti jalan pikiran Sasuke. Apa pria itu mau menjadikannya istri kedua?  Apa pria itu sengaja menjadikannya tampak seperti perebut suami orang? Kenapa Sasuke tidak berbicara?  Kenapa ia lancang mengambil keputusan sendiri.

"Ino, aku mohon... Aku mohon kau keluar.." Ujar Sakura dengan suara bergetar, ia sangat sedih. Ino tak kuasa melihat temannya terisak, ia berniat memberikan tissu pada Sakura, namun tangan Sakura menolak.

"Tolong Ino, kumohon keluar..  Hiks--" suara Sakura tidak bergetar lagi, namun sudah terisak. Ia tidak mampu menahan air matanya. Tak peduli dengan make up diwajahnya, ia tidak peduli lagi. Ia hanya ingin sendiri.

Ino tampaknya paham, ia merasa bersalah memberikan informasi diwaktu yang salah. Ino berjalan perlahan meninggalkan Sakura sendiri di ruang pengantin.




Haruno Sakura. Gadis itu menangis didalam pelukan pria bermarga Uchiha itu. Ia sangat tertekan. Ia ingin sekali menghajar dirinya sendiri yang tampaknya goyah dihadapan Sasuke, pertahanan dirinya selama ini hancur. Ia terlalu rindu dan sayang dengan pria itu.

"a-aku..." Sakura berusaha berbicara dengan suara yang serak akibat menangis.

"juga masih sama" ucapa Sakura terputus, ia menenggelamkan wajahnya di dada pria itu. Ia sangat amat rindu, akhirnya pria ini benar-benar datang.

"masih mencintaimu" ujar Sakura tidak jelas karena masih menenggelamkan kepalanya di dada Sasuke.

"Aku akan menjemputmu ketika kau di ruang pengantinmu" ujar Sasuke memeluk erat Sakura. Ia tak ingin kehilangan gadis itu. Tak peduli dengan anggapan orang bahwa diriya egois. Ia tidak akan mau lagi kehilangan gadisnya.

Seharusnya langit berbelas kasih padanya. Sudah begitu banyak duri yang menempel ditubuh lelaki bermarga Uchiha itu. Apa tidak bisa sesekali lelaki itu bernafas lega?

Ia hanya ingin bersama Sakura. Itu saja. Hanya itu.

Gadis dipelukan pria bermarga Uchiha itu mengangguk. Ia tidak akan ragu lagi, pria ini sudah membalas perasaanya.

"jemput aku Sasuke. -kun" ujar Sakura malu. Meskipun seluruh desa melawan mereka, asal bersama Sasuke. Ia rasa ia bisa.

"Aku mohon, di hari itu.  Apapun yang terjadi, ikut lah denganku" ujar Sasuke, Sakura tampak heran mendengar ucapan Sasuke, seakan akan ada sesuatu yang disembunyikan.

"berjanjilah" lanjut Sasuke meminta kejelasan Sakura. Sakura yang tak mengerti hanya mengangguk.

Hanya langit yang tau apa maksud dari ucapan Sasuke. Sasuke hanya pria putus asa. Ia sudah amat putus asa. Tujuan hidup terakhirnya, adalah bersama Sakura. Tak peduli apapun itu.


Sakura telah mengetahui kenyataan. Bahwa pria yang ia cintai, bukan lah seorang yang bisa ia miliki lagi.  Sekalipun pria itu terpaksa menikahi seorang gadis. Apa pantas dirinya merusak hubungan yang sudah diresmikan atas nama premilik semesta? Ia tidak mengerti. Apa yang harus ia lakukan?

The Wind (COMPLATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang