Chapter 8 : My Pains

2.7K 363 8
                                    

Sakura telah mengambil gajinya pagi pagi benar.  Ia juga telah meminta izin untuk tidak kerja dirumah sakit hari ini.  Ia telah menyiapkan mentalnya menemani Sasuke. Ia merasa sedikit rasa sedihnya menghilang ketika kemarin ia berteriak,  ditemani Kakashi.  Mereka pulang sangat larut malam sekali kemarin.

Ia berjalan menuju distrik Uchiha, ia menuju rumah dengan kayu kokoh disana. 
"Sasuke" panggil Sakura beberapa kali,  namun tidak ada jawaban.  Sakura dengan ragu masuk kedalam.  Ia melihat keadaan rumah ini cukup berdebu,  ia melangkah menuju kamar yang setaunya adalah kamar Sasuke.  Namun tidak ada orang. Ia hanya sendiri disini.  Ia pun mendudukkan dirinya didepan rumah,  memilih menunggu beberapa saat

"apa terlalu pagi? " pikir Sakura. Sakura akn berdiri dan beranjak dari distrik uchiha,  namun ada suara yang ia kenal memanggilnya.  Ia mrnoleh dan mendapatkan Sasuke di sana. 

"ayo pergi" ucap lelaki itu. sakura hanya mendengus 'tidak ada kata maaf atau sapa? '

Sasuke berjalan melewati Sakura,  Sakura mengikutinya di belakang Sasuke. "cepatlah" ujar Sasuke,  ia tidaj suka Sakura berjalan dibelakangnya.  Ia lebih senang Sakura berjalan disampingnya.  Ia menarik tangan Sakura,  dan membuat sakura berjalan disampingnya.  Itu membuat Sakura menahan nafas ketika tangan Sasuke menyentuh pergelangan tangannya.

Ia segera menggeleng menghilangkan rasa aneh di dadanya.

Mereka berjalan menuju pusat desa. Disana banyak toko toko yang menjual berbagai kebutuhan. "aku sarankan kita ke toko yang itu Sasuke-san." ujar Sakura.  Ia menunjuk toko yang memajang pakaian pria. Mereka pun mengarah kesana.

"jangan panggil aku seperti itu,  panggil saja seperti biasa kau memanggilku" ucap Sasuke.  Sakura terdiam sejenak.

Lalu mengangguk pelan.  Mereka memasuki toko tersebut,  dan salah satu pelayan perempuan disana menyapa mereka, sakura menyapa nya balik dengan ramah.

"kami mencari setelan jas dan tuxedo untuk dia" ujar Sakura.  Perempuan itu menatap Sasuke dan terkagun kagum melihat Sasuke. 

Pelayan itu meninggalkan mereka beberapa saat.  Lalu kembali membawakan beberapa potong pakaian. Sakura memilih dan mengambil setelan yang berwarna ungu.  Sasuke langsung menggeleng. Sakura hanya tersenyum melihat reaksi Sasuke.

Sakura memberikan setelan yang berwarna biru,  putih,  dan hitam. 

"kurasa kau hanya mau mencoba warna seperti itu" ucap Sakura.  Ia mana mungkin memberikan Sasuke setelan berwarna seperti kuning,  merah,  atau hijau. Karena pasti akan ditolak mentah mentah oleh Sasuke.

"ini boleh dicoba?" tanya Sakura,  pelayan itu mengangguk.  Sakura menyuruh Sasuke mencoba dikamar pas. 

Sakura menunggu beberapa saat,  ia berpikir tentang beberapa hal sekarang.  Lebih baik ia merelakan Sasuke dsri sekarang,  harus. Walau kadang sikap Sasuke padanya seakan akan memberinya harapan untuk menunggunya.  Tapi sakura sudah terlalu sakit.

Sasuke membuka pintu kamar pas,  jantung sakura berdegup kencang melihat Sasuke yang begitu tampan dengan setelan berwarna biru dongker tersebut. Ia sangat mempesona.

"aku tidak suka" ujar Sasuke. Sakura menatap sasuke heran "kenapa itu bagus? " balas Sakura.

"dasi ini mengelikan" sakura menatap dasi kupu kupu di kerah sasuke.  Menurutnya cukup bagus,  dan tidak terlihat menggelikan. "itu bagus Sasuke-kun" ujar Sakura.  Sasuke senang mendengar suffiks itu lagi dari bibir Sakura.

"norak" ujar Sasuke.  Ia tidak suka dengan dasi jenis ini.  Begitu aneh,  dan kekanak kanakan menurutnya.  Sakura menghela nafas.  "tapi apa kau suka dengan setelan itu? " tanya Sakura.

The Wind (COMPLATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang