Chapter 14 : nite

2K 318 30
                                    

'Sasori, aku dengan Sasuke sudah berangkat duluan ke laboratrium.  Aku dan Sasuke harus mencari dimensi untuk jiwamu. Di meja makan ada sushi. Tenang saja,  itu beli kok bukan aku yang buat. Nanti siang kau datang ke lab ya.  Kemungkinan besar kau sudah mendapatkan tubuh aslimu'

-Sakura- '

Sasori menatap secarik kertas ditangannya, lalu mendecih. Ia mendudukan dirinya dimeja makan dan membuka penutup makanannya.  Ia melihat seporsi sushi disana.  Ia memakannya tanpa melakukan doa.

"mereka kira aku ini anaknya apa?! " ujar Sasori. Setelah selesai memakan bagiannya,  ia beranjak menuju kamar mandi,  mandi. Kemudian ia kembali kekamarnya untuk beristirahat lagi

"heh Heiji,  apa kau senang akan berpisah denganku?  Setelah berpisah kau akan kembali kebentuk fisikmu,  tapi stamina mu akan bertambah. Berterima kasihlah padaku, sekarang kau memiliki otot perut" ujar Sasori.

Sasori memejamkan matanya berusaha mendengar suara Heiji. Sekarang Heiji jarang terlihat, ia berbicara melewati suara hati.

'Kau suka dengan nona Haruno? Jawab aku'suara Heiji terdengar dalam pikiran Sasori.

"sepertinya" ujar Sasori.

***

"Sasuke-kun kau sudah lumayan baik kan, mungkin kali ini kau akan kehilangan banyak cakra" ujar Sakura. Ia berdiri dihadapan Sasuke yang duduk didepannya.

"-kun?  Tolong ucapan sekali lagi" tanya Sasuke. Ia rasa ia salah dengar. Sakura mengacuhkan pertanyaan Sasuke, yang membuat Sasuke kesal.

"kau boleh istirahat dulu Sasuke, setelah Sasori datang dan sudah kusiapkan kita akan mulai" ujar Sakura meninggalkan Sasori dari ruangan dan pergi menuju keluar.

Sakura menemukan Sasori sedang duduk di kursi ruangan miliknya.  "kenapa tidak ke ruang lab saja? " tanya Sakura, Sasori hanya menatap Sakura seakan ia berbicara malas.

"kau ikut aku, aku akan menyiapkan mu" perintah Sakura. Sasori berjalan mengikuti Sakura, mereka kembali keruangan dimana Sasuke berada tadi. Sakura mengambil sebuah baju pasien berwarna tosca, dan menyuruh Sasori berganti baju.

"kau tau aku berasa seperti orang sakit sekarang" kata Sasori sambil melihat pantulan dirinya di cermin.

"kau memang sakit, sakit jiwa" ujar Sasuke dengan nada yang begitu menyebalkam ditelinga Sasori.

"sebelumnya aku akan menanyakan beberapa hal kepada mu Sasori dan Heiji. Sasuke bolehkah kau keluar sebentar? " tanya Sakura, Sasuke hanya pergi tanpa banyak bicara.

Sasori duduk di bangsal yang berada ditengah ruangan besar tersebut.

"Sebelum kita melakukan 'operasi' ini aku akan bertanya" ujar Sakura

"cepatlah aku rindu dengan tubuhku" kata Sasori diiringi decihan.

"dasar tak sabaran! Kau adalah Sasori Akasuna dari desa Sunagakure, mantan anggota akatsuki, memiliki lrang tua yang telah meninggal saat kau kecil,  dan kau dirawat oleh nenekmu. Nenek bu bernama Akasuna Chiyo yang kau bunuh saat sebelum perang dunia shinobi. Koreksi aku jika aku ada kesalahan" tanya Sakura dengan nada serius. Sejujurnya Sakura tidak ingin menyebutkan yang terakhir, namun ini merupakan prosedur.

"benar" jawab sasori

"Operasi ini mememungkinkan kau hilang ingatan. Jika itu terjadi apa yang kau inginkan. Memulai hidup sebagai individu baru, atau mengembalikan ingatanmu" tanya Sakura

"opsi kedua" jawabnya tanpa ragu.

"berikan aku alasanmu" Sakura menatap Sasori dengan wajah kebingungan.

"Masa laluku adalah pelajaran dan penyakitku. Biarkan aku belajar, dan memiliki ingatan didalamnya" ujar Sasori, Sakur tidak menyangka Sasori bisamerangkai kata seindah itu

"aku tidak mau diriku sendiri menganggap aku orang baik karena tidak memiliki ingatan, namun sebenarnya tanganku pintar meneteskan darah" Sasori tidak ingin dirinya mengulangi kesalahan, dengan tidak belajar dari kesalahan dimasa lalunya. Lagipula menurutnya ia sudah cukup tua sekarang. Terlalu bodoh untuk melakukan kesalahan yang sama.

"setelah kau kembali pada tubuhmu, kau akan melakukan apa? " tanya Sakura

"aku akan hidup sebagai warga desa biasa, bekerja dan menikah" ujarnya. Sasori tidak ingin menjadi ninja lagi setelah ia pikir-pikir. Ia ingin memiliki istri dan anak juga hidup damai, tanpa rasa cemas.

"Sasori bisa kah kau berganti posisi dengan Heiji sebentar? " tanya Sakura, dan Sasori mengangguk

Tubuh Heiji a. k. a Sasori yang tadinya terduduk jatuh menjadi posisi tidur. Sakura tidak panik, ia hanya menunggu melihat reaksi tubuh itu

Mata hazel Heiji terbuka dan tubuhnya berusaha duduk kembali, Sakura membantunya agar dapat duduk.

"Hai Heiji" sapa Sakura, tubuh tang sedang dalam kondisi jiwa Heiji itu tampak lemah, Sakura pun membaringkannya dibangsal, namun diposisikan dengan sandaran yang tinggi. Lalu Sakura memberikannya air.

"kau sudah baikan?" tanya Sakura, ia tidak cemas. Menurutnya kondisi ini wajar. Karena memang Heiji Memiliki kondisi tubuh yang lemah sebelum Sasori masuk.

"..tolong bicara saja..." ujar Heiji,  tampaknya ia berada dikondisi kurang baik

"seperti yang kau liat dibalik tubuhmu,  kami akan melakukan pemindahan dimensi jiwa. Siap tidak siap kami akan tetap melakukannya. Jadi sebelumnya akan kuberitahu beberapa efek setelah jiwa kalian berpisah. Kau Heiji akan memiliki fisik seperti Sasori, meskipun nanti telah terpisah." ujar Sakura, dan Heiji hanya mengangguk.

Setelah selesai berbincang dengan Heiji. Sakura pun memanggil Sasuke, mereka pun melakukan sebuah percobaan besar. Bagaimana hasilnya?  Sabar dulu ya wkkwkwkw

AUTHOR TIDAK MENDAPAT SEDIKITPUN KEUNTUNGAN DARI FANFIC INI. OLEH KARENA ITU, HARGAI SEDIKIT USAHAKU DENGAN VOTE DAN COMMENT. MAAF MINNA KALAU LAMA UPDATE

The Wind (COMPLATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang