Chapter 16 : Relife

1.8K 268 52
                                    

Kedua pria berambut merah itu saling menatap tajam. Pemimpin desa Sunagakure dan mantan pembelotnya. Sudah beberapa menit lamanya mereka melakukan negosiasi.

"Bagaimana? Jika kau menyetujui syarat dariku,  aku akan kembali mengabdi sebagai ninja didesa sialan ini, juga akan mendidik calon ninja dimasa depan" ujar Sasori lelah bernegosiasi dengan pria pasi didepannya. Pemimpin Sunagakure itu sangat sulit diajak negosiasi.

Akasuna Sasori, pria itu telah keluar dari rumah sakit. Menurut perjanjian,  seharusnya Sasori diwajibkan untuk kembali mengabdi pada Sunagakure, namun ia terlalu enggan dan mengajukan sebuah syarat untuk itu.

"Tolong kembali sore nanti, akan kuputuskan bagaimananya nanti" ujar Gaara sambil menggerakkan tangannya, tanda mengusir.














Sakura Haruno, gadis berambut merah muda itu sedang terbaring di flatnya. Sudah seminggu yang lalu,  semenjak keberhasilan misinya memindahkan 2 jiwa akhirnya ia bisa mengambil cuti. Ia telah pulang ke Konoha sejak 3 hari yang lalu, namun pekerjaannya di Konoha sudah menumpuk. Tak jngin membuang waktu Sakura lembur 3 hari 3 malam. Dan menikmati cutinya setelah semua telah selesai.

Badannya terasa hancur, akibat gempuran pekerjaan yang tiada henti. Ingin rasanya ia berhenti menjadi ninja.

Tok tok tok

Telinganya menangkap ketukan pintu apartemennya. Dengan enggan Sakura beranjak dari kasurnya dan membuka pintunya.

"Sakura kau dipanggil Kakashi" ujar pakkun yanh berdiri didepan kamarnya lalu menghilang menjadi wujud asap. Bahkan dihari cutinya, Kakashi tetap memanggilnya.

Dengan enggan hati, Sakura pergi menuju kantor hokage. Matahari tidak begitu menyengat lagi, karena ini sudah pukul 3 sore.

Sesampainya disana, Sakura mengetuk pintu dan masuk menghadap Kakashi. Ia memutar matanya malas meminta penjelasan. Hari ini adalah hari khusus baginya, sulit sekali baginya meminta cuti.

"Aku tau kau kesal Sakura, tapi kau ada misi penting yang harus kusampaikan" kata Kakashi iba dengan Sakura yang tampak lelah.

"tolong cepatlah sensei, tulangku remuk semua" ujar Sakura membungkukkan badannya.

"kuharap kau siap mendengarnya" ujar Kakashi mengambil gulungan dan menbukanya.

"jadi ini misi khusus untukmu nona Haruno, misimu adalah menikahi Akasuna Sasori" ujar Kakashi dengan enteng. Sakura yang awalnya tampak malas langsung menegakkan badannya.

A/N :

SUMPAH MAAF BANGET BUAT YANG UDAH NUNGGU FF INI, AKU EMANG BUKAN AUTHOR YANG BECUS YA :)

MASIJ ADA YANG BACA GA YA?  AKU HARAP MASIH SIH

Boleh curhat dikit ga, dalam kurun waktu yang panjang selama aku ga nulis, selain sibuk aku kena writer block. Aku rasa apa yang udah kutulis sebelumnya itu jelek, dan males lanjutin terus buntu. Agak kesel sama diriku, karena menurutku jalur ceritanya aneh. Selain itu, obsesi aku yang jelek soal votment ngebuat aku males nulis.

Aku boleh minta tolong support ga, aku sekarang ga begitu fokus sama vote, aku mau lebih denger respom kalian di komen dan aku selalu usahakan balas. Tolong banget ini :) selain kita sharing ide. Aku maunya kita ada interaksi gitu.

Oh ya untuk pemanasan, pendek dulu ya chapter kali ini. Aku usahakan besok sama seperti dahulu

The Wind (COMPLATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang