Chapter 12 : Supper Puppet Master

2.8K 457 48
                                    

TERIMA KASIH ATAS LIKENYA,  SENENG BANGET.  UNTUK RASA TERIMA KASIH AKU,  AKU UPDATE 1K+, KURANG PANJANG?  HUHUHU 😔  AKU UDAH CAPEK NGETIKNYA.

Next Chapter?
55 like
10 comment
Yth. Readers
Aku sengaja update walau belum sampai vote minimal. Aku seneng banget karena The Wind ada di no 1 di hastag (aku lupa 😂)  Aku mau rajin banget update,  tapi ak yg kesel kalau aku update yang apresiasinya dikit. Makanya aku sering bikin minimal vote. Makasih buat semua ya muaah

****

"enghh" terdengar erangan seorang gadis dari balik selimut miliknya.  Rambutnya tampak acak-acakkan dan kantung matanya tampak bengkak. Gadis itu mendudukkan dirinya dan mengucek matanya,  ia tidak menyadari sedari tadi seorang pria berambut merah itu menatapnya.

"sampai kapan kau mau tidur hah Sakura?! " sindir Sasori. Ia melihat sakura yang tampak kacau. Sakura membuka matanya perlahan,  ia melihat Sasori yang berdiri didepannya dengan dada yang terbuka.

"aaaaaa! " teriak Sakura.  Sakura mengintip kedalam selimutnya,  Sasori tampak membuat tatapan bingung.  Setelah Sakura mengintip keselimutnya sendiri ia menghela nafas, lega

"kau kira kita melakukannya semalam? Cih,  aku bukan orang yang suka mengambil sesuatu secara diam diam,  lagipula saat kita melakukannya aku mau kau sadar. " kata sasori mengambil kaos yang ada di meja, lalu memakainya. Wajah Sakura memerah,  ia malu.

Sakura keluar dari kamarnya dan menuju toilet.  Perutnya terasa mual karena alkohol semalam. Ia membasahi kepalanya yang pening juga. 

***

"jadi kapan kau akan memindahkan tubuhku? " tanya sasori. Mereka sedang berada di laboratrium. Sakura tampak sedang memperbaiki kualitas tubuh Sasori yang menurun akibat tanpa ada roh.

"setelah semua sel dalam tubuh aslimu aktif,  kau siap pindah.  Mungkin besok kau bisa pindah" ujar Sakura sembari mengalirkan cakranya kedalam tubuh manusia Sasori.

Sasori menatap sekitar laboratriumnya, dan menangkap kembali sosok Sakura yang sedang bekerja,  rambut Sakura diikat layaknya ekor kuda, ia mengenakan jas lab.  Tampak cantik. Jantung tubuh milik Heiji berdetak lebih kencang.

'cantik'

Lamunan Sasori pecah karena bunyi pintu laboratrium yang terdengar terbuka.  Menampakan seorang pria berambut raven. 

Sakura yang sedang bekerja mengalihkan pandangnya kearah pintu,  dan menangkap sosok Uchiha terakhir tersebut. "a... Hi Sasuke" sapa Sakura sedikit canggung. Sasori hanya menatap Sasuke yang melepas mantelnya,  dan berjalan mendekat kearah Sakura.

"aku diberitahu,  harusnya kau menjemputku di depan gerbang desa" kata sasuke datar,  ia berdiri dibelakang tubuh Sakura,  ia menatap tangan Sakura yang mengeluarkan cakra terhenti.

"aa.. Aku lupa,  gomen Sasuke-san. Tapi aku rasa kau sudah tau jalan kemari, jadi untuk apa aku jemput? " kata Sakura, ia tidak membalikkan badannya untuk menghadap Sasuke. 

"bagaimanapun juga,  kau lalai terhadap tugas mu Sakura" ujar Sasuke. 

Sakura merasa tidak terima dengan ucapan Sasuke. Ia bukannya sengaja tidak menjemput sasuke, pekerjaannya agak banyak,  dan dia ingin menyelesaikannya.  Dan ia yakin bahwa Sasuke tidaklah buta arah. Sakura hanya terdiam mendengar ucapan Sasuke,  ia tidak peduli. Tapi kenapa hatinya terasa sakit?

Sasuke berjalan menjauhi tubuh Sakura.  Ada rasa bersalah terhadap gadis itu,  dan ada rasa kecewa juga terhadap gadis itu.

'dia lebih memilih berduaan dengan Akasuna disini,  dibanding menjemputku'

The Wind (COMPLATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang