Tak kasat mata...
Nyatanya, aku bisa melihatnya...👻👻
"Bisa minggir nggak!"
"Bisa sopan nggak?"
"Oke. Permisi ya Sean."ucap Nanda dengan terpaksa.
Setelah sedikit berdebat, akhirnya Sean mau menyingkir dari hadapan Nanda membuat gadis itu bisa keluar dari zona nyamannya yang sekarang menjadi zona tidak nyaman semenjak kehadiran Sean.
Nanda pergi ke toilet sedangkan para sahabatnya sedang menyontek berjamaah di kelas sebelah, karena Nanda tidak memberi contekan pada mereka. Alasannya, guru ekonomi sangat killer.
"Huh, nyebelin dasar.. Cowok aneh," Nanda merutuki Sean dari kaca wastapel memandang seolah-oleh kaca itu adalah Sean.
Nanda membasuh wajahnya dengan air, dia butuh ketenangannya. Tapi, sedang asiknya Nanda meledek Sean.
Tiba-tiba saja, pintu kamar mandi terbuka dengan sendirinya, padahal Nanda sangat yakin bahwa dia seorang diri berada disini.
"Siapa?"tanya Nanda sambil melihat kesekelilingnya yang tampak sepi.
Pintu kamar mandi yang satu terbuka, membuat Nanda semakin dibuat ketakutan. "Siapa? Woy! Keluar lo! Jangan jadi pengecut." Nanda mencoba menepis perasaan takutnya.
Tidak ada suara apapun, tapi Nanda dibuat kaget dengan suara air keran yang tiba-tiba saja menyala. Sontak itu membuat Nanda langsung lari terbirit-birit keluar.
BUG...
Nanda bertabrakan dengan seseorang hingga membuat dirinya dan juga orang yang ditabrak tersungkur ke lantai. Dengan napas yang terengah-engah, keringat dingin sudah menjalari tubuhnya. Nanda tidak berani menatap seseorang yang dia tabrak, dia juga baru sadar bahwa sekarang dirinya sudah berada di luar toilet wanita.
"Lo nggak papa?"tanya seseorang yang terdengar khawatir.
"Nda! Lo nggak papa kan?"tanyanya lagi, tapi Nanda masih menutup matanya sambil mengatur napas dan detak jantungnya yang sudah kelewat kaget.
"NANDA!"
"Ah.. Iy---Iya?"
Teriakan dari seseorang yang sekarang sudah dihadapannya membuat Nanda membuka matanya dengan rasa terkejut.
"Lo nggak papa kan?"tanyanya lagi, kali ini terdengar lembut.
Nanda menggeleng, dia baru tahu bahwa seseorang yang tadi telah ia tabrak adalah Sean. Sih cowok yang yang membuat Nanda kesal. Cowok dengan sikapnya yang dingin juga nyebelin.
"Lo kenapa?"
"G--Gue mau ke kelas."
Setelah mengatakan itu Nanda bangkit begitu juga dengan Sean, Nanda jalan lebih dulu ketimbang Sean yang sempat melirik kearah pintu toilet. Setelah itu menyusul Nanda yang tubuhnya masih bergetar hebat.
👻👻👻
Untuk pertama kalinya, Sean sebut nama gue.
Untuk pertama kalinya, Sean berkata dengan lembut ke gue.
Untuk pertama kalinya, Sean membantu gue.
Dan untuk pertama kalinya, gue merasa kalo dia itu bukan cowok biasa. Ya, kadang dingin kadang cuek kadang perhatian. Heheh, sikapnya sulit ditebak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You?
HorrorCover by : Sya_nasya / Sya.najwa33 ~~~~~ Ketika semuanya tampak biasa-biasa saja, seperti tidak terjadi apa-apa. Namun, setelah memasuki rumah tua yang tak berhuni. Membuat semuanya tidak biasa-biasa saja. Dalam beberapa hari semuanya berubah.... Se...