DELAPAN : Who Are You?

20 3 0
                                    

"Maaf ya lama, tadi abis ganti baju dulu.."ujar Sean yang telah kembali sambil membawa minuman dan camilan dan yang telah berganti pakaian menjadi celana selutut dengan kaos polos.

Nanda mengangguk.

"Lama nggak?"

"Lama Sean, lama banget malah."

"Duh sori ya,"

"Iya... Untung aja sedikit ngobrol sama Bunda kamu."

Nanda meminum jus yang tadi dibawa oleh Sean, setelah meminum Nanda kembali menatap Sean yang telah duduk disebelahnya sambil memakan camilan.

"Sean?"panggilan Nanda membuat Sean membalas tatapan Nanda.

"Iya?"

"Lo ngapain ngajak gue kesini?"tanya Nanda bingung.

"Nggak papa maen aja,"

"Tiba-tiba gini?" Nanda memicingkan sebelah matanya.

Sean mengangguk setelah itu kembali memakan camilannya.

Sudah dua jam Nanda berada di rumah Sean yang sama sekali tidak dilihatnya para pembantu bahkan Bunda Arini sudah tidak terlihat lagi. Mungkin Bunda Arini sedang beristirahat, karena sebelum pergi meninggalkan Nanda Bunda Arini bilang kalau dia sedang tidak enak badan.

Dua jam adalah waktu yang terbuang sia-sia. Pasalnya yang mereka berdua lakukan selama dua jam yaitu minum lalu makan minum lagi lalu makan, sampai-sampai sudah empat gelas dan dua piring yang telah dihabiskan oleh Nanda.

Nanda melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

"Sean... Anterin gue pulang!" Nanda mulai merajuk sedangkan cowok itu hanya berdehem sambil memjamkan matanya.

Nggak adil! Dia malah asik tidur sementara gue? Disini malah nahan ngantuk. Batinnya sebal.

"Sean..."

Lagi. Nanda merengek seperti anak kecil sambil menarik-narik kaos yang dikenakan Sean.

"Gue mau pulang."

Karena terganggu oleh sikap Nanda yang merengek ingin pulang, akhirnya Sean mengantarkan Nanda pulang ke rumah dengan menaiki mobil sport miliknya.

Selama diperjalanan yang dilakukan mereka hanya saling diam tidak ada yang memulai percakapan, apalagi suasana malam yang Nanda rasa sedikit merinding dibulu kuduknya.

"Lo udah tahu kan sekarang?"tanya Sean tiba-tiba membuat Nanda menoleh sebentar kearahnya lalu kembali menatap jalanan.

"Sudah, lo supranatural kan."

"Bagus deh kalau sudah tahu,"

"Emangnya kenapa sih? Kalau tahu atau nggak?"

"Iya intinya beda aja,"

Nanda mendengus sebal dengan jawaban Sean, cowok itu tetap saja menyebalkan bagi Nanda tapi tidak tahu kenapa yang Nanda lihat Sean ini beda dari yang lain. Ya mungkin, karena dia adalah seorang supranatural.

👻👻👻

Pagi ini seperti biasa Nanda akan berangkat ke sekolah dengan menumpang di mobil Kevin bersama Andi, Jeje, dan Leni.

"Ayo Nan!"ajak Andi lalu Nanda langsung masuk ke dalam mobil.

"Nan?"panggil Jeje.

Nanda yang berada ditengah-tengah antara Jeje dan Leni sedikit canggung, karena pertengkaran kecil yang sempat mereka alami kemarin.

"Iya?"jawabnya.

"Gue minta maaf ya, harusnya sikap gue nggak terlalu begitu ke lo,"kata Jeje dengan wajah yang merasa bersalah.

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang