Malam ini Nanda, Rio, dan Sista sedang menikmati makan malamnya. Suasana tampak hening, hanya terdengar kegaduhan garpu dan sendok yang saling beradu.
Nanda bingung, bagaimana dia menjelaskan ke Mbaknya tentang para sahabatnya yang ingin mengajaknya ke rumah berhantu. Gadis itu tahu, pasti Mbaknya tidak akan setuju karena ini berkaitan dengan nyawa.
"Hm...Mbak?" Ragu-ragu Nanda mulai memberitahu Sista.
Sista menghentikan makannya. "Kenapa? Kamu mau ngomong apa? Mbak udah tahu sama sikap kamu kalau lagi kebingungan,"cecar Sista membuat Nanda bergidik ngeri.
Sebentar lagi para sahabatnya pasti akan datang, gadis itu jadi semakin terdesak oleh waktu.
"Mbak, teman..." Belum selesai kalimat Nanda yang dikatakan. Andi, Jeje, Kevin, dan Leni telah datang ke rumahnya. Bahkan mereka masuk dengan tidak permisi membuat Sista kaget dan langsung berdiri, Sista melihat kearah Nanda. Nanda jadi bingung sendiri.
"NDA!"
"Ups!"kata Leni, ternyata mereka salah waktu. Apalagi mereka tidak terlalu kenal dengan Sista begitupula sebaliknya, itu sebabnya keadaan jadi hening.
"Nda, mereka siapa?"tanya Sista memecahkan suasana.
"Me....Mereka sahabat Nda, Mbak. Mau main."jelas Nanda.
Mereka semua was-was dengan apa yang akan dikatakan oleh Sista selanjutnya, yang jelas mereka ingin lari saja.
"Oh.. Hehe.. Ayo, Nda, disuruh masuk teman-temannya."sambut Sista diluar pemikiran mereka. Ternyata apa yang dipikirkan oleh mereka salah tentang Mbaknya Nanda akan mengusirnya, buktinya Sista sangat ramah menyambut mereka.
Andi, Leni, Jeje, dan Kevin tersenyum mengembang. Mereka masuk untuk menyalami Sista, Nanda bernapas lega.
"Kamu kenapa nggak bilang sama Mbak? Kalau nanti ada sahabat-sahabat kamu? Kan Mbak bisa beli camilannya,"bisik Sista kepada Nanda yang ternyata di dengar oleh Jeje.
"Nggak papa, Mbak. Lagian kami juga beli makanan ringan buat disini."sahut Jeje sambil memperlihatkan jinjingan yang berisi makanan dan minuman.
Leni tersenyum. "Iya, Mbak. Nggak usah repot-repot."
"Yaudah, Mbak ke kamar dulu ya."pamitnya. Lalu pergi ke kamar bersama Rio.
Nanda mengajak sahabatnya untuk ke kamarnya membicarakan rencana mereka.
"Tumben bawa makanan,"ujar Nanda setelah mereka berada di dalam kamarnya.
Leni menunjuk Jeje. "Tuh, dia pengin makanan. Katanya laper."
"Eh, tapi ada untungnya kan kita mampir ke supermarket."bela Jeje.
"Iya, iya."
Andi, Kevin, dan Nanda hanya tertawa melihat interaksi antar keduanya.
"Lo semua, udah bawa perlengkapannya kan?"tanya Kevin memastikan. Memang sebelumnya Kevin memberikan pesan lewat chat kepada sahabat-sahabatnya untuk membawa barang-barang yang akan dibutuhkan di sana.
"Udah, udah ditaruh lagi di bagasi mobil lo."jawab Andi. Kevin mengacungkan jempolnya.
"Yang cewek gimana?"
Leni dan Jeje mengacungkan jempolnya tanda bahwa mereka membawa semua peralatan yang dibutuhkan.
"Lo nggak lihat? Yang menuhin bagasi siapa? Ya dua orang ini."sahut Andi sambil menunjuk keduanya. Membuat Leni dan Jeje mendengus sebal.
"Emang benar kan?"timpal Andi tak mau kalah.
"Udah-udah, jangan ribut." Kevin menengahi keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You?
HorrorCover by : Sya_nasya / Sya.najwa33 ~~~~~ Ketika semuanya tampak biasa-biasa saja, seperti tidak terjadi apa-apa. Namun, setelah memasuki rumah tua yang tak berhuni. Membuat semuanya tidak biasa-biasa saja. Dalam beberapa hari semuanya berubah.... Se...