SEPULUH : Who Are You?

17 3 0
                                    

Selama ujian sekolah berlangsung, Nanda tidak konsen untuk melaksanakannya. Pikirannya terbagi menjadi dua, dengan kejadian yang semalam. Semuanya benar-benar di luar akal sehatnya, dia tidak tahu apa yang terjadi padanya.

Padahal sebelumnya dia tampak baik-baik saja ketika rumahnya sepi, tapi mengapa sekarang berbeda. Nanda mulai berpikir keras ketika dia telah melaksanakan ujian sekolahnya, sekarang ini gadis itu sedang duduk di belakang sekolah.

"Ah, iya"ujarnya ketika dia telah teringat, kenapa dia mengalami kejadian aneh. Kejadian aneh itu baru pertama kali dirasakan oleh Nanda kala waktu itu Nanda tidak sengaja melewati rumah Floures, karena jalan yang biasa ia lewati ada sebuah truk yang bannya masuk ke parit. Tapi dia juga belum tentu yakin.

"Kan udah gue bilang, tempat ini tuh nggak layak buat lo."ucap Sean tiba-tiba membuat Nanda sedikit terkejut, apalagi tadi dia sempat melamunkan sesuatu.

Tanpa disuruh Sean langsung duduk disebelah Nanda, "Oh, ya Sean. Boleh, gue nanya sesuatu?"tanya Nanda kepikiran soal Sean yang mau berteman dengannya, padahal awal-awal Sean ini orang yang cuek dan dingin.

"Nanya apa?"

"Kenapa sih, lo mau berteman sama gue?"tanya Nanda akhirnya.

Sean sedikit bingung, lalu menghembuskan napasnya.

"Karena lo itu beda dari yang lain, gue nilai lo nggak sampai seminggu."jawab Sean yang membuat Nanda kebingungan.

"Beda?"

Sean mengangguk. "Iya, beda. Pokoknya beda aja."

"Sekarang, giliran gue yang tanya sama lo."katanya lagi.

"Nanya apa?"

"Kenapa waktu itu, lo terima pertemanan gue?"

"Iya... Karena gue suka berteman dengan banyak orang."jawab Nanda asal.

"Bohong,"celetuknya membuat Nanda sebal.

"Bohong apanya, orang benar." Nanda membela dirinya.

"Oh ya, Sean. Lo suka lihat setan gitu ya?" Nanda mengalihkan pembicaraan dengan pembicaraan yang jauh lebih menarik.

Sean mencoba bersikap biasa-biasa saja, "Iya... Gitu."

"Terus sekarang lo lihat....Setannya?"tanya Nanda dengan volume suara yang pelan kala mengucapkan kata terakhirnya.

Sean mengangguk mantap.

"Dimana?"tanya Nanda yang mulai ketakutan, kemudian spontan gadis itu mendekatkan dirinya kepada Sean.

"Dibelakang, lo"jawab Sean dengan di dramatisir.

"AHHH SEAN, JANGAN NAKUTIN"teriak Nanda sambil memukul-mukul bahu cowok itu, yang dipukul malah tertawa lepas.

"Hahahah... Ternyata lo takut juga, ya."tuduh Sean disela tawanya. Nanda yang mendengarnya hanya mendengus sebal dan menghentikan aksinya.

"Lo bohongin gue?"tanya Nanda serius.

"Nggak lucu!"katanya lagi lalu pergi begitu saja, meninggalkan Sean seorang diri.

"Tadi becanda gue, kebangetan nggak sih?"tanya Sean entah pada siapa.

"Iya"

"Serius?"

"...."

"Gue harus minta maaf nih,"ujarnya lalu pergi dari tempat itu.

👻👻👻

Hari ini adalah hari terakhir mereka melaksanakan ujian sekolah. Ujian telah selesai, mereka tampak bersorak ria bukan hanya mereka saja melainkan murid yang lainnya ikut merayakannya. Karena setelah ini, sekolah akan libur selama beberapa hari lalu masuk kembali seperti semula.

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang